3 Sesar Aktif di Jawa yang Bisa Picu Gempa Mematikan
JAKARTA, iNews.id - Sesar aktif merupakan salah satu penyebab gempa di daratan. Di pulau Jawa sendiri ada tiga sesar yang bisa memicu gempa mematikan. Bahkan, salah satunya memiliki potensi hingga 6 magnitudo.
Sesar atau patahan adalah rekahan yang mengalami geseran-geseran yang jelas. Dikutip dari buku 'Pengetahuan dan Praktik Lokal untuk Pengurangan Risiko Bencana' terbitan Syiah Kuala University Press, pergesertan dapat terjadi beberapa milimeter hingga ratusan meter dan panjangnya bisa mencapai ribuan meter.
Sesar Cimandiri disebut sebagai penyebab gempa Cianjur pada 21 November 2022 lalu. Mekanisme pergerakan sesar ini adalah strike-slip atau bergerak geser. Sesar Cimandiri membentang dari wilayah Pelabuhan Ratu hingga ke bagian Timur, melintasi Sukabumi, Cianjur, dan Padalarang.
Dalam Kajian Geofisika milik BMKG Bandung bertajuk ‘Sebaran Episenter Gempa Bumi Wilayah Jawa Barat’ pada Juni 2022, sesar Cimandiri juga menjadi penyebab gempa bumi berkekuatan magnitudo 2,4 di wilayah tenggara kabupaten Cianjur, pada 11 Juni 2022. Hal itu dilihat dari kedalaman dan episenter gempa yang dangkal. Selama bulan Juni 2022, sesar Cimandiri merupakan penyebab dari 16 kejadian gempa di Jawa Barat.
Di wilayah DKI Jakarta, sesar Baribis bisa menjadi pemicu terjadinya gempa bumi. Melansir Okezone, Jakarta Selatan berpotensi mengalami gempa besar dengan kekuatan di atas magnitudo 6 akibat adanya patahan sesar Baribis.
Sesar ini berlokasi di Kabupaten Purwakarta hingga Kabupaten Majalengka, tepatnya perbukitan Baribis. Sebuah penelitian yang dimuat dalam Bulletin of Scientific Contribution Geology (2020) bertajuk ‘Analisis Kerentanan Gempa pada Jalur Sesar Baribis Menggunakan Metode Microearthquake’, menyebut sesar ini adalah sebuah sesar muda dengan pola Jawa yang terbentuk selama periode tektonik Pliosen-Plistosen dan dipercaya masih aktif sampai hari ini.
Sementara itu, geometri sesar Baribis masuk dalam jenis Imbricated Trailing Fault. Dari data yang berhasil diolah tim peneliti, diketahui bahwa periode ulang gempa bumi dampak pergeseran sesar Baribis adalah 1,57 tahun dengan kekuatan 4,0-4,4 magnitudo. Kemudian, gempa bumi berkekuatan M 5,0-5,4 berulang selama 31,48 tahun.
Nama sesar Opak juga sering terdengar sebagai penyebab gempa di wilayah Indonesia, terutama Yogyakarta. Sesar ini berada di tengah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan merupakan penyebab gempa di provinsi tersebut.
Salah satunya adalah gempa berkekuatan 5,9 SR yang terjadi pada 27 Mei 2006. Gempa ini meluluhlantakkan sebagian besar bangunan di Yogya serta menewaskan sekitar 6.000 orang. Sebuah artikel bertajuk ‘Interpretasi Pergerakan Sesar Opak Pasca Gempa Yogyakarta 2006 Melalui Pendekatan Studi Geomorfologi Tektonik pada Daerah Wonolelo dan Sekitarnya, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakararta’, yang dimuat dalam Proceeding Seminar Nasional Kebumian ke-8 tahun 2015, menyebutkan bahwa sesar Opak diperkirakan sebagai sesar turun dari reaktivasi sesar geser mengiri yang sebelumnya sudah ada.
Sesar ini juga merupakan patahan utama yang membatasi lajur Baturagung dengan daratan rendah di Yogyakarta. Nah, semoga informasi sesar aktif di Jawa bisa menambah kewaspadaan kita akan bencana alam
Editor: Puti Aini Yasmin