JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengungkapkan target Presiden Prabowo untuk para siswa Sekolah Rakyat. Prabowo berharap para siswa memiliki tiga hal penting setelah lulus kelak.
“Jadi anak cerdas, berkarakter kebangsaan dan keagamaan, dan harus dibekali keterampilan,” ucap Agus Jabo dalam keterangannya dikutip dari laman resmi Kemensos, Sabtu (13/9/2025).
Eks Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Dituntut Penjara 10 Tahun Gara-gara Darurat Militer
Dia menambahkan, para siswa yang lulus SMA, tetapi melanjutkan kuliah juga akan dibekali keterampilan dan ilmu praktis. Sehingga, mereka bisa bekerja membantu orang tua.
“Anak-anak akan diarahkan ke mana, hilirisasi harus bisa jamin anak-anak memiliki ilmu sesuai dengan kebutuhan zaman sekarang, terutama IT, bahasa, dan keterampilan. Sehingga, keluar dari jenjang SMA bisa bekerja. Bisa cari nafkah buat dirinya buat bantu orang tua,” ujar Agus.
Sambut Prabowo, Murid Sekolah Rakyat Berseragam Lengkap dengan Baret
Agus Jabo menekankan para siswa Sekolah Rakyat memiliki dua pilihan setelah lulus. Hilirisasi tersebut dengan melanjutkan sekolah atau bekerja.
“Sudah kita siapkan, kuliah kita jajaki dengan perguruan tinggi,” kata dia.
Mensos Targetkan Pengadaan Laptop untuk Siswa Sekolah Rakyat Rampung Bulan Ini
Dia menambahkan, bupati dan wali kota juga memiliki program beasiswa. Sehingga, siswa Sekolah Rakyat yang ingin berkuliah diberi jalan.
Agus Jabo mengatakan, Presiden Prabowo juga memerintahkan agar tak hanya anak-anaknya yang disekolahkan, tapi orang tuanya juga diberdayakan.
“Kalau rumahnya tidak layak, kita juga harus bangun rumah hingga layak huni,” ucapnya.
Dia mengatakan, Presiden Prabowo mengetahui sebagian masyarakat masih miskin. Karena itu, negara hadir untuk mengentaskan kemiskinan.
“Salah satu lewat pendidikan, lewat program prioritas Sekolah Rakyat. Semua anak Indonesia harus sekolah. Negara harus hadir supaya anak-anak punya harapan untuk wujudkan apa yang mereka cita-citakan,” tuturnya..
Terkait hal ini, Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta, Regut Sutrasto memastikan pola kegiatan para siswa terjadwal dengan baik dari bangun tidur hingga kembali tidur. Para tenaga pendidik juga membangun pendidikan karakter.
“Di sekolah berasrama, kita punya waktu luas membimbing anak-anak,” kata Regut.
Dia mengatakan, anak-anak juga ada kegiatan ekstrakurikuler seperti silat, menari, hingga desain grafis. Lalu fasilitas futsal yang lengkap juga dimanfaatkan agar anak-anak punya fisik kuat.
“Kurikulum kami bagaimana membimbing anak-anak dengan kondisi seperti ini, kita ubah menjadi percaya diri,” katanya.
Dia menuturkan tiap siswa pasti memiliki potensi. Potensi tersebut dikembangkan. Apalagi bakat anak juga dapat ditemukan lewat DNA Talent mapping.
“Harapan kami bagaimana anak-anak masyarakat miskin ekstrem bisa mendapatkan pendidikan, sehingga bisa menatap masa depan lebih cerah, cita-cita tercapai,” ucapnya.
Editor: Aditya Pratama
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku