Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Breaking News: Thailand dan Kamboja Sepakati Gencatan Senjata
Advertisement . Scroll to see content

4 Fakta Rekam Jejak Kehebatan Kopassus, Telibat Operasi Pembebasan Sandera di Papua hingga Thailand

Minggu, 09 Juli 2023 - 06:07:00 WIB
4 Fakta Rekam Jejak Kehebatan Kopassus, Telibat Operasi Pembebasan Sandera di Papua hingga Thailand
Ilustrasi Kopassus. (Antara/Nyoman Hendra Wibowo)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Empat fakta rekam jejak Kopassus yang diakui dunia menarik untuk dibahas. Sebagai salah satu pasukan elite kebanggaan TNI AD dan Indonesia, Kopassus memiliki banyak operasi yang berjalan sukses dan diapresiasi masyarakat. 

Mulai dari operasi dalam negeri hingga operasi di luar negeri. Berikut empat operasi Kopassus yang berhasil dijalankan:

1. Operasi Mapenduma

Kopassus dikerahkan untuk membebaskan sandera di Mapenduma, Papua dan melibas si pemberontak. Kejadian ini dipicu oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyandera tim ekspedisi Lorentz pada 8 Januari 1996 dan memaksa Indonesia untuk mengakui eksistensi Negara Melanesia Barat.

Upaya pembebasan sandera saat itu dipimpin oleh Mayjen Prabowo Subianto yang mejabat sebagai Danjen Kopassus. Meskipun operasi ini tergolong berhasil menyelamatkan seluruh sandera, namun 2 orang sandera ditemukan tak bernyawa akibat diserang oleh OPM. Mereka adalah peneliti ornitologi, Matheis Yosias Lasembu dan Navy Panekanan yang merupakan ahli biologi.

2. Pembebasan Sandera di Woyla, Thailand

Pada 1981, 5 teroris yang menamakan diri sebagai Komando Jihad membajak sebuah pesawat DC-9 Garuda Indonesia dan menyandera penumpangnya. Pesawat dengan rute Palembang-Medan itu dipaksa terbang menuju Kolombo. Akan tetapi, bahan bakarnya tidak cukup dan mengharuskan pesawat mendarat di Woyla, Thailand.

Kopassus berhasil mengatasi pembajakan setelah 4 hari kemudian. Berada di bawah arahan Letkol Infanteri Sintong Panjaitan, Kopassus berhasil bergerak cepat pada 31 Maret 1981 dan membebaskan sanderanya. Meskipun sang pilot, Kapten Herman Rante dan salah satu anggota satuan Para Komando Kopassandha harus gugur.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut