42 Anggota JAD Ditangkap karena Hendak Ganggu Pemilu 2024, Aktif Sebarkan Pesan ISIS
JAKARTA, iNews.id - Densus 88 Antiteror Polri menangkap 42 terduga teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) karena berniat mengganggu pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka disebut aktif menyebarkan pesan ISIS hingga menggalang dana.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menjelaskan mereka aktif dalam grup pesan singkat. Dalam grup tersebut, para tersangka sering membagikan materi-materi dari kelompok ISIS.
"Mereka masing-masing juga ada di dalam suatu grup, ada beberapa grup seperti ini yang isinya berbicara mengenai giroh yah," kata Aswin saat konferensi pers di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Dia menyebut mereka memang aktif dalam kegiatan yang bersinggungan dengan aksi terorisme.
"Semangat atau membangkitkan semangat untuk kegiatan-kegiatan yang sebenarnya sangat bersinggungan dengan aksi atau melanggar tindak pidana terorisme, seperti share to share atau saling membagi materi materi yang berasal dari kelompok ISIS," ucapnya.
Tidak hanya aktif berdiskusi mengenai aksi radikal, Aswin mengatakan mereka juga melakukan penggalangan dana untuk kegiatan kelompok.
"Kemudian melakukan penggalangan donasi, yang donasi itu mereka kumpulkan dan disalurkan ke satu tempat, untuk dipergunakan oleh kelompok ini. Kemudian juga aktif melakukan pembahasan atau diskusi tentang bagaimana melakukan perencanaan penggagalan pesta demokrasi atau pemilu tersebut," tuturnya.
Sebagai informasi, sebanyak 40 orang kelompok JAD ditangkap pada 27 hingga 28 Oktober 2023 dengan rincian 23 orang ditangkap di wilayah Jawa Barat, 11 di wilayah DKI Jakarta, dan enam di Sulawesi Tengah. Sementara dua orang lainnya ditangkap di waktu yang bersamaan pada 1 November 2023 di wilayah Jawa Barat.
Editor: Rizal Bomantama