5 Berita Terpopuler: Dosa Paling Besar di PO Bus hingga Mahathir Ingin Malaysia Klaim Kepulauan Riau
JAKARTA, iNews.id - Ada aturan yang tidak boleh dilanggar kru perusahaan otobus (PO), yaitu ngompreng atau bahasa jalannya sarkawi. Direktur Operasional PO Bus Haryanto, Rian Mahendara menjelaskan ngompreng adalah mengambil penumpang bukan dari agen. Sopir mengambil penumpang di jalan tanpa tiket yang uangnya masuk ke kru (kondektur dan sopir). Di perusahaan otobus, hal itu adalah dosa paling besar.
Berita terpopuler lainnya adalah Mahatir ingin Malaysia klaim Kepulauan Riau.
Berikut rangkuman berita terpopuler pada Rabu (22/6/2022):
1. Ngompreng Penumpang Dosa Paling Besar di PO Bus
Ada aturan yang tidak boleh dilanggar kru perusahaan otobus (PO), yaitu ngompreng atau bahasa jalannya sarkawi. Direktur Operasional PO Bus Haryanto, Rian Mahendara menjelaskan ngompreng adalah mengambil penumpang bukan dari agen. Sopir mengambil penumpang di jalan tanpa tiket yang uangnya masuk ke kru (kondektur dan sopir). Di perusahaan otobus, hal itu adalah dosa paling besar.
Menurut Rian Mahendra, banyak perusahaan yang mengalami kemunduran karena tindakan oknum kru yang ngompreng penumpang. Ini menjadi salah satu faktor penghancur otobus. Rian tidak segan memecat kru yang ketahuan ngompreng. Terbaru, ia memecat tiga kru sekaligus dalam satu bus, yakni dua sopir dan kondektur lantaran kedapatan ngompreng penumpang.
Diketahui, PO bus Haryanto tidak menyediakan smoking area. Hal ini karena rentan terjadi pencurian penumpang (ngompreng).
2. Mahathir Ingin Malaysia Klaim Kepulauan Riau
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mendesak Malaysia untuk mengeklaim Singapura dan Kepulauan Riau. Muhammadiyah pun mengimbau tokoh Indonesia dan malaysia meninggalkan potensi konflik masa lalu.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir meminta setiap tokoh politik melihat ke depan. Menurutnya, sebagai bangsa serumpun seyogianya para tokoh kedua negara mampu menghadirkan pemikiran dan pernyataan yang saling menyatukan, bukan memicu perselisihan. Selain itu, ia berharap retaknya hubungan Malaysia dan Indonesia cukup menjadi pengalaman di masa lalu.
Sebelumnya, pada Minggu (19/6/2022) Mahathir Mohamad menyampaikan pernyataan kontroversial dalam acara di Negara Bagian Selangor bernama Kongres Survival Melayu. Mahathir menyatakan, Malaysia dapat mengeklaim Singapura dan Kepulauan Riau. Ia menganggap kemenangan atas sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan di lepas Kalimantan melawan Indonesia di Mahkamah Internasional (ICJ) adalah sesuatu yang berharga.
3. Hari-hari Terakhir Bung Karno Sebelum Wafat
Sebelum wafat, pada 21 Juni 1970, Soekarno (Bung Karno) menjalani hari-hari di Wisma Yaso dengan kondisi kesehatan yang semakin memburuk karena penyakit gangguna fungsi ginjalnya. Fungsi ginjal Bung Karno tidak lagi bekerja secara maksimal. Bahkan ginjal kirinya sudah cukup lama tidak berfungsi serta fungsi ginjal kanannya terus menurun.
Pada akhir 1966, sebelum berhenti sebagai menteri dan dokter pribadi Presiden, dokter Soeharto menjenguk Bung Karno di Wisma Yaso untuk memeriksa. Kepada Kolonel CPM Maulwi Saelan, dokter Soeharto mengatakan kesehatan sang proklamator sangat menurun. Selain masalah fungsi ginjal, juga muncul gejala komplikasi penyakit lain. Diketahui, Bung Karno sudah cukup lama mengidap penyakit gangguan fungsi ginjal.
Pada tahun 1964, Bung Karno pernah menjalani operasi ginjal di Wina. Bung Karno pernah menjalani operasi ginjal di Wina pada 1964. Saat bertemu Bung Karno pada akhir 1966 itu, dokter Soeharto menyarankan mantan Presiden pertama RI itu untuk dirawat di rumah sakit. Namun Bung Karno tetap berada di Wisma Yaso menjalani hari-harinya dengan menahan rasa sakit dan sepi. Pada 16 Juni 1970, Bung Karno akhirnya dilarikan ke rumah sakit pusat angkatan darat karena kondisi kesehatannya semakin parah. Pada Sabtu, 20 Juni 1970 pukul 20.30 WIB, kesadaran Bung Karno menurun dan Minggu dini hari, sang Proklamator RI itu mengalami koma.
Pada Minggu 21 Juni 1970, pukul 06.30 Wib terlihat anak Bung Karno seperti Guntur Soekarno Putra, Megawati Soekarno Putri, Rachmawati Soekarno Putri, Sukmawati Soekarno Putri dan Guruh Soekarno Putra. Mereka menunggu perkembangan kabar ayah mereka dengan wajah tegang. Tepat pukul 07.07 WIB, Bung Karno wafat. Ia kemudian dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
4. Mobil Bugatti Cristiano Ronaldo Seharga Rp30 Miliar Ringsek
Salah satu pengawal Cristiano Ronaldo mengalami hari yang buruk. Ia menabrakkan Bugatti Veyron Grand Sport Vitesse milik bintang sepak bola Portugal ke tembok pembatas jalan. Menurut laporan Europe, Ronaldo beserta rombongannya ketika itu berada di Majorca. Hypercar asal Prancis seharga Rp30 miliar menabrak dinding sisi jalan akibat sang pengawal mengambil kecepatan terlalu tinggi di tikungan.
The Daily Mail melaporkan seorang pengawal yang tidak disebutkan namanya keluar dari mobil usai kecelakaan untuk melanjutkan perjalanan. Sementara surat kabar Italia Cronica Balear mengatakan Veyron dipindahkan truk derek dan dituto terpal biru.
Gambar yang dibagikan secara online oleh The Daily Mail menunjukkan mobil itu mengalami kerusakan di bagian depan dengan goresan yang terlihat di bemper dan splitter. Di sisi penumpang dari Veyron Grand Sport Vitesse mengalami kerusakan cukup besar sehingga membutuhkan beberapa perbaikan serius. Sebuah sumber mengatakan pengawal yang mengemudikan Bugatti menerima tanggung jawab penuh atas kecelakaan tersebut.
5. Empat Artis yang Mengaku Pernah Menjadi Simpanan
Artis ini tanpa rasa malu menceritakan secara terang-terangan kedekatannya dengan para pria yang sudah beristri. Sebagian dari mereka mengaku mendapat banyak keuntungan hingga limpahan kasih sayang meski hanya sebagai wanita simpanan.
Namun demikian, beberapa dari mereka akhirnya mengakhiri hubungan terlarang itu dengan beragam alasan. Lalu siapa saja artis yang mengaku pernah menjadi simpanan? Mereka adalah Vitalia Sesha, Shinta Bachir, Ayu Aulia, Lucinta Luna.
Editor: Reza Fajri