5 Berita Terpopuler Hari Ini: Prajurit Paskhas Murka hingga Bantuan Logistik Pengungsi Gunung Semeru Melimpah
JAKARTA, iNews.id – Korps Paskhas merupakan pasukan elite dari TNI AU. Seperti pasukan elite lainnya, pasukan ini juga disegani negara-negara di dunia karena kehebatan dan ketangguhannya.
Salah satu bukti ketangguhan pasukan khusus dari matra dirgantara ini disegani saat insiden di Bandara Komoro menjelang Timor Timur atau Timtim memisahkan diri dari Republik Indonesia dan menjadi negara Timor Leste.
Peristiwa tersebut menjadi salah satu berita terpopuler pada Selasa (14/12/2021). Berita terpopuler lainnya yaitu bantuan logistik korban erupsi Gunung Semeru melimpah.
Berikut rangkumannya:
Korps Paskhas merupakan pasukan elite dari TNI AU. Seperti pasukan elite lainnya, pasukan ini juga disegani negara-negara di dunia karena kehebatan dan ketangguhannya.
Salah satu bukti ketangguhan pasukan khusus dari matra dirgantara ini disegani saat insiden di Bandara Komoro, menjelang Timor Timur atau Timtim memisahkan diri dari Republik Indonesia dan menjadi negara Timor Leste pada 20 Mei 2002. Ketika itu, Korps Paskhas hampir meledakkan tentara Australia menggunakan granat.
Sebanyak 80 prajurit Paskhas hampir kontak tembak dengan pasukan Australia yang tergabung dalam International Force for East Timor (Interfet). Kejadian bermula ketika pesawat C-130 Hercules yang membawa pasukan Interfet mendarat di Bandara Komoro.
Ketika keluar pesawat, pasukan Interfet langsung membentuk formasi tempur. Aksi pasukan Interfet tersebut dilatarbelakangi oleh informasi intelijen yang mereka terima bahwa Timtim telah dikuasai milisi bersenjata.
Timtim juga dikabarkan kacau balau. Namun kenyataannya, kondisi keamanan di Timtim baik-baik saja. Hanya di hutan yang terjadi konflik. Bagi prajurit Paskhas, tindakan pasukan Interfet tersebut berlebihan.
Ketegangan kembali terjadi ketika Pangkoopsau II Marsda TNI Ian Santosa tiba di Bandara Komoro pada 20 September 1999. Tiba-tiba, pasukan Interfet langsung menodongkan senjata kepada rombongan Marsda TNI Ian Santosa.
Padahal Marsda TNI Ian Santosa datang untuk berkoordinasi dengan Komandan Interfet Mayjen Peter Cosgrove. Kemudian prajurit Paskhas langsung bereaksi keras dan murka melihat aksi tentara Australia.
Mereka juga menodongkan senjata kepada pasukan Interfet. Paskhas juga bersiap-siap meledakkan granat ke arah tentara Australia jika berani menyentuh pimpinannya.
Saat ini membuat konten Youtube menjadi salah satu gaya hidup masyarakat. Tak terkecuali masyrakat Indonesia yang tinggal di luar negeri.
Mereka kerap berbagi cerita kehidupan, mengenalkan budaya hingga mengeksplore kegiatan sehari-hari. Seperti yang dilakukan oleh warga negara Indonesia (Dayat) dan warga negara asing Jerman (Kristina).
Dayat merupakan WNI yang menikah dengan perempuan asal Jerman, Kristina. Salah satunya cerita mereka yang mencuri perhatian netizen yakni membeli rumah seharga nyaris Rp7 miliar.
Menariknya lagi, di dalam rumah tersebut terdapat harta karun. Rumah tersebut dibeli dari hasil kerja keras. Ini merupakan rumah bekas yang dibangun sejak 1970 dengan nuansa klasik dan sedikit sentuhan modern.
Tak hanya perkara kemewahan, harta karun yang ada di rumah itu pun menarik untuk dibahas. Jadi di rumah Dayat banyak sekali bebatuan dari zaman prasejarah. Menurutnya, batu-batu di rumahnya tersebut sudah ada sejak zaman Dinosaurus.
Luar biasanya, terselip fosil keong raksasa di antara batu tua itu. Jadi, menurut cerita Dayat, entah bagaimana ada satu batu lepas begitu saja dan jatuh ke tanah dan saat dilihat ternyata itu fosil.
Sebagai salah satu perusahaan otobus (PO), PO Hartyanto mempunyai lebih dari 300 bus dan 2.000 karyawan. Hal ini membuat masyarakat banyak yang melamar bekerja di PO bus milik Haji Haryanto.
Menurut Direktur Operasional sekaligus putra pemilik PO Haryanto, Rian Mahendra mengatakan karyawan berada di bawah naungannya langsung sebanyak 1.700 orang, mayoritas sopir bus.
Dia melihat karakter sopir bus berbeda-beda, namun permasalahnya sama yaitu perempuan, main judi, minum, dan lainnya. Belajar dari itu, perusahaan menyeleksi dengan ketat calon karyawan.
Bahkan untuk wawancara, Rian turun tangan untuk mengetahui karakter orang tersebut. Dia juga menekankan karyawan untuk mengutamakan sholat. Termasuk para sopir yang bertugas mengantarkan penumpang.
Timnas Vietnam akan melawan Indonesia pada laga lanjutan penyisihan Grup B Piala AFF 2020. Pelatih Vietnam Park Hang-seo mengaku was-was dengan perubahan permainan Skuad Garuda.
Laga tersebut akan berlangsung pada Rabu (15/12/2021). Vietnam dan Indonesia sebelumnya pernah bentrok di Kualifikasi Piala Dunia 2021 Zona Asia pada Juni lalu. Saat itu, anak asuh Shin Tae-yong tak berkutik. Indonesia dibantai Vietnam 4-0.
Kekalahan itu juga membuat Indonesia tersingkir dari Kualifikasi Piala Dunia. Park mengaku sudah menyaksikan langsung permainan Evan Dimas dkk saat kontra Laos pada Minggu (12/12/2021).
“Kami bertemu Indonesia di babak kualifikasi kedua Piala Dunia. Saya baru saja menonton pertandingan Indonesia vs Laos di babak ini. Mereka terlatih dengan baik, bermain jauh lebih aktif daripada pertandingan di bulan Juni, terutama dalam hal permainan. intensitas dan kebugaran,” ujar Park pada Senin (13/12/2021).
Bupati Lumajang Thoriqul Haq berharap bantuan korban erupsi Gunung Semeru didonasikan dalam bentuk uang. Hal ini karena bantuan logistik dan pakaian saat ini melimpah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan korban selama 1,5 bulan.
Dia mengatakan, saat ini bantuan untuk korban erupsi Gunung Semeru menumpuk di posko-posko pengungsian. Umumnya bantuan tersebut berupa mie instan, makanan serta aneka kebutuhan sehari-hari korban.
Menurut Thoriq, bantuan uang tersebut diperlukan untuk membantu proses relokasi para korban. Sebab, seluruh korban erupsi akan direlokasi ke tempat baru yang jauh dari bencana.
Bantuan berupa uang ini diperlukan agar tepat sasaran. Pasalnya relokasi permukiman warga terdampak dinilai penting, seperti untuk hunian sementara, akses air, listrik, hingga instalasi pengolahan air limbah.
Editor: Rizal Bomantama