Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 10 Contoh Soal Kalimat Efektif dan Pembahasannya
Advertisement . Scroll to see content

5 Contoh Teks Anekdot Sindiran Lucu, Lengkap dengan Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Tujuannya

Selasa, 02 Agustus 2022 - 15:18:00 WIB
5 Contoh Teks Anekdot Sindiran Lucu, Lengkap dengan Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Tujuannya
Contoh Teks Anekdot Sindiran
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tahukah kamu contoh teks anekdot sindiran itu seperti apa? Kata anekdot tentu tidak asing lagi didengar, sebab sebagian besar masyarakat mengenal teks anekdot ini sebagai sebuah teks berisi sindiran yang terkesan sopan dan tidak menghakimi. 

Apa Itu Teks Anekdot Sindiran?

Teks anekdot berasal dari gabungan dua kata, yaitu an dan ekdote. An diartikan sebagai tidak sementara, dan ekdote diartikan sebagai publikasi. Maka jika diartikan secara harfiah, anekdote merupakan sesuatu yang tidak untuk dipublikasikan atau rahasia. 

Teks anekdot dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai media untuk mengkritik layanan publik di bidang politik, sosial, dan lingkungan. Sindiran atau kritikan yang dikemas dengan cerita lucu dan menggelitik hingga dapat membuat orang lain mudah menerima kritikan yang disampaikan sambil bercanda atau tertawa.

Contoh Teks Anekdot Sindiran

Teks anekdot memiliki jenis yang beragam. Salah satunya contoh cerita anekdot seperti di bawah ini:

  • Judul: Kemampuan di Atas Rata - rata

Al dan Barik adalah dua orang yang menjadi murid kritis di sekolahnya. Mereka gemar membaca buku yang sama dan kemudian mendiskusikan tentang isi buku yang mereka baca. Dimulai dari diskusi ringan “Benar,” kata Barik membenarkan.

Kemudian, Al memberi closing statement yang sangat masuk akal. “Berhasil menciptakan orang-orang curang yang berkemampuan tinggi!”  Mereka berdua pun tertawa terbahak-bahak. Merasa lucu dan sekaligus merasa miris. 

Contoh teks anekdot juga dapat dituliskan dengan bentuk dialog, misalnya seperti berikut.

  • Judul: Pergi ke Masjid

Adzan sudah berkumandang, Rafi dan Ismail belum juga berangkat ke masjid, sebab menunggu Rian yang tak kunjung datang. 

Rafi : “Menurutmu Mail, apa Rian akan datang?”
Ismail : “Rian pasti datang, karena dia yang mengajak kita jamaah Maghrib ke masjid.”

Setelah 15 menit, akhirnya Rian pun datang, tetapi dia berjalan dengan gerakan kaki yang terbilang aneh. 

Rafi : “Kamu ke mana saja dan kenapa jalanmu terlihat aneh?”
Rian : “Aku mau berjamaah, kata Pak Ustadz kan setiap langkah kaki kita ke masjid akan menjadi pahala, oleh karena itu aku berjalan dengan langkah kaki yang kecil biar pahalaku banyak!”
Rafi : “Terserah kamu saja, kita berdua akan pulang lagi ke rumah.”

Rafi dan Ismail pun pergi meninggalkan Rian. 

  • Judul: Ujian Akhir Semester

Rima sudah pulang dari sekolah pada sore hari dengan wajah yang lesu.
Kakak : “Bagaimana hari ini di sekolahmu, kenapa kau tampak murung?”
Rima : “Hari ini ada ujian di sekolahku, dan aku hanya bisa menjawab 1 soal dari 10 soal.”
Kakak : “Sudah tidak apa-apa, yang penting kamu sudah mengisi semua soal ujiannya.”

Kakak pun menghibur Rima dengan memberikannya ice cream.

Rima : “Maksudku, Rima cuma bisa mengerjakan 1 soal dan yang 9 soalnya lagi enggak.” 

Rima dipanggil guru ketika sedang di dalam kelas.
 
Ibu guru : “Rima, ibu tidak melihat jawabanmu di essay. Hanya terdapat tulisan benar.”
Rima : “Kan sesuai dengan perintahnya bu. Perintahnya tertulis bahwa harus mengisi setiap jawaban dengan benar. Jadi saya, tulis jawaban benar di essay.”

Dikutip dari buku Teks Anekdot, karya Millah Af’idah dan Silvia Sri, berikut contoh teks anekdot sindiran politik:

  • Judul: Kursi yang Membuat Lupa

Di suatu siang, ada dua anak-anak yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.

Bagus : “Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?”
Anton : “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang akan lupa.”
Bagus : (Tertawa) “Meski lucu, tapi jawabanmu salah.”
Anton : “Hmm… kursi apa, ya?”
Bagus : “Jawabannya adalah kursi DPR!”
Anton : “Lho, kok begitu?”
Bagus : “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janinya.”
Anton :”Oh iya, betul juga.”

  • Judul: Bebas Hukuman

Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung proses pembelajaran. Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat percakapan dengan satu di antara muridnya.

Murid: “Bu, ibu guru tanya, Bu!”
Ibu Guru: “Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Ndi?”
Murid: “Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukan?”
Ibu Guru: “Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Ndi.”
Murid: “Alhamdulillah Bu, jadi saya bebas hukuman ya, Bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR.”
Ibu Guru: “Oohhh.. Dasar bocah!”

Struktur Teks Anekdot

Setelah mengetahui contoh teks anekdot sindiran, ketahui juga struktur yang membangunnya

  • Judul 
    Judul adalah bagian teks anekdot yang ditulis secara singkat, padat, dan lanjut merujuk pada hal atau objek yang dianekdotkan.
  • Abstrak
    Abstrak merupakan bagian di awal paragraf yang berfungsi memberikan gambaran mengenai isi teks. 
  • Orientasi 
    Orientasi merupakan bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana suatu kejadian itu terjadi.
  • Krisis
    Krisis adalah bagian yang memunculkan suatu masalah unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan atau ditulis.
  • Reaksi 
    Reaksi adalah bagian yang menggambarkan bagaimana penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis. 
  • Koda
    Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Koda dapat dituliskan menjadi simpulan kejadian yang dialami oleh penulis ataupun orang yang ditulis.

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki kaidah kebahasaan teksnya tersendiri sehingga dapat dibedakkan dengan teks yang lainnya. Ada lima kaidah kebahasaan teks anekdot. 

  • Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
  • Menggunakan kata penghubung.
  • Menggunakan kata kerja.
  • Menggambarkan urutan peristiwa berdasarkan waktu.
  • Menggunakan jenis pertanyaan retoris, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab. 

Tujuan Teks Anekdot 

Contoh teks anekdot sindiran di atas juga memiliki tujuan kepada pembacanya. Tujuannya sebagai berikut.

  • Saran untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya.
  • Sarana untuk menghibur.
  • Sarana untuk mengkritik. 

Itulah contoh teks anekdot sindiran beserta dengan struktur, kaidah, dan tujuan teks anekdot. Semoga artikel ini bisa kamu jadikan sebagai referensi belajar kamu ya.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut