5 Contoh Teks Negosiasi Singkat Lengkap dengan Strukturnya
JAKARTA, iNews.id - Simak cara membuat teks negosiasi beserta struktur dan contohnya yang perlu siswa ketahui. Teks negosiasi adalah teks yang memuat bentuk interaksi sosial antara pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam suatu masalah karena saling berusaha mencapai tujuan yang berbeda atau bertentangan.
Sedangkan pengertian negosiasi menurut KBBI adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.
Mengutip modul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), teks negosiasi dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kepentingannya. Misalnya, teks negosiasi sederhana, teks negosiasi penjual-pembeli, teks negosiasi pengusaha-pihak bank, dan masih banyak lagi.
Agar lebih memahaminya, berikut ini iNews.id telah merangkum materi singkat tentang teks negosiasi, mulai dari struktur hingga contoh teks negosiasi yang bisa kamu pelajari.
Sebelum membahas contoh teks negosiasi, ada baiknya kamu mengerti struktur teks yang satu ini terlebih dahulu.
Umumnya, struktur teks negosiasi terdiri atas orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Orientasi
Orientasi merupakan awalan dari percakapan sebuah negosiasi, biasanya berapa kalimat salam atau sapa.
2. Pengajuan
Bagian yang menyebutkan permintaan atau mengemukakan permasalahan yang dihadapi dan ingin diselesaikan.
3. Penawaran
Pada bagian ini terjadi proses tawar menawar antara pihak satu dengan pihak lain guna mendapatkan kesepakatan yang saling menguntungkan.
4. Persetujuan
Keputusan akhir atau kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak.
5. Penutup
Penutup berisi penegasan terhadap hasil negosiasi yang pada akhirnya menghasilkan suatu kesepakatan.
Selanjutnya, kamu bisa menyimak contoh teks negosiasi berikut ini.
(Orientasi)
Penjual : Silakan bu dilihat-lihat dulu, barang-barang disini antik-antik dan langka lho Bu.
(Permintaan)
Pembeli: Oh iya mbak, kebetulan saya mau mencari lampu gantung. Apakah ada mbak? Saya lihat kok tidak ada ya?
(Pemenuhan)
Penjual : Oh ada bu, di dalam sini. Mari masuk bu untuk melihat-lihat. Nah kalau yang ini lampu antik dari Yogyakarta bu, ini punya motif khas dari Jogja.
Pembeli: Bagus juga ya mbak, ini harganya berapa mbak?
Penjual : Ini harganya 7 juta bu. Maklum barang langka bu yang seperti ini.
(Penawaran)
Pembeli: Waduh mbak kok mahal banget, 5 juta bagaimana? Langsung saya
ambil.
Penjual : Wah maaf ibu belum bisa. Ini barangnya langka bu.
(Persetujuan)
Pembeli : Yaudah deh kalau 6 juta bagaimana mbak? Harganya di pas in saja lah
mbak.
Penjual : Sebenarnya belum boleh bu, tapi untuk ibu, ya udah ngga apa bu.
Pembeli : Oke mbak, setuju ya 6 juta rupiah.
(Penutup)
Penjual : Iya bu, saya bungkus dulu ya bu. Ini bu barangnya.
Pembeli: ini uangnya ya mbak
Penjual : Iya terimakasih bu
Sang ibu lalu pergi meninggalkan toko antik itu.
(Orientasi)
Guru: “Selamat pagi anak-anak!”
Para Siswa: “Selamat pagi, Bu Guru.”
Guru: “Apakah kalian semua sudah mengerjakan PR?”
Dimas: “Saya belum mengerjakan PR, bu.”
(Pengajuan)
Guru: “Kenapa kamu belum mengerjakan PR?”
DImas: “Saya lupa, bu, kalau hari ini ada pengumpulan tugas.”
Guru: “Terus kamu mau diberikan hukuman apa?”
Dimas: “Tidak tahu, bu.”
(Penawaran)
Guru: “Bagaimana kalau kamu dihukum dijemur di lapangan?”
Dimas: “Jangan, bu. Nanti saya kepanasan.”
Guru: “Itu kan salah kamu karena tidak mengerjakan PR.”
Dimas: “Iya, bu, tapi apakah hukumannya bisa diganti saja?”
Guru: “Ya sudah, bagaimana kalau kamu berdiri di depan kelas selama mata pelajaran saya?
Dimas: “Waktunya tidak bisa dikurangi, bu?”
Guru: “Tidak bisa!”
(Persetujuan)
Dimas: “Benar-benar tidak bisa kurang waktunya, bu?”
Guru: “Tidak bisa!”
Dimas: “Baik, bu. Saya akan berdiri di depan kelas selama mata pelajaran ibu berlangsung.”
(Penutup)
Guru: “Lain kali kamu jangan lupa mengumpulkan tugas ya.”
Dimas: “Baik, bu. Kedepannya saya akan mengumpulkan tugas.”
Nah, itulah contoh teks negosiasi singkat beserta strukturnya yang bisa kamu jadikan bahan referensi belajar.
(Orientasi)
Penjual: "Permisi, ada yang bisa saya bantu?"
Pembeli: "Iya, ini kak."
Penjual: "Apa kak, mau beli apa?"
(Permintaan)
Pembeli: "Sepatu slop kak."
Pembeli: "Ini ada ukuran yang 38 kak?"
(Pemenuhan)
Penjual: "Ini adanya yang ukuran 39 kak, yang 38 kosong."
(Penawaran)
Pembeli: "Jadinya... berapa kak harganya yang ukuran 39?"
Penjual: "Rp75 ribu kak."
Pembeli: "Tidak boleh kurang? Di lantai 1 harganya Rp 65 ribu lho kak?"
Penjual: "Di sini boleh kurang kak. Ya beli di sini saja kak."
Pembeli: "Boleh 50 kak?"
Penjual: "Wah.. kalau itu belum boleh kak. Naik sedikit kak?"
Pembeli : "Rp55 ribu bagaimana kak?"
(Persetujuan)
Pembeli: "Ya sudah ini saja kak."
Penjual: "Mau dibungkus plastik saja atau pakai kardusnya kak?"
Pembeli: "Terserah saja kak." (sambil menyerahkan uang Rp 55 ribu)
(Penutup)
Penjual: "Terima kasih."
Pembeli: "Sama sama."
(Orientasi)
Wakil Karyawan: "Selamat siang Pak..."
Wakil Perusahaan: "Selamat siang. Saya Ahmad Suhartono, wakil dari perusahaan, ini dengan siapa?"
Wakil Karyawan: "Saya Agus, pak sebagai perwakilan dari karyawan."
(Permintaan)
Wakil Perusahaan: "Sebenarnya ada apa? semua karyawan di sini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan bisa bangkrut dan berdampak pada PHK karyawan."
Wakil Karyawan: "Kami hanya ingin memiliki nasib yang lebih baik pak. Selama ini kami sudah bekerja keras untuk perusahaan, namun gaji yang kami terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kami. Kami ingin menuntut gaji kami ditingkatkan menjadi 4 juta perbulan."
Wakil Perusahaan: "Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat. Apalagi ada tunjangan dan uang lembur."
Wakil Karyawan: "Jika tidak bisa maka kami akan tetap mogok kerja pak."
(Pemenuhan)
Wakil Perusahaan: "Jangan seperti itu, mari cari jalan keluarnya. Saya akan mengusulkan kenaikan UMP sampai Rp 3,2 juta kepada direksi."
(Penawaran)
Wakil Karyawan: "Pak, ini Ibu kota, semua harga kebutuhan pokok mahal. Tolong dinaikkan lagi pak."
Wakil Perusahaan: "Nanti saya akan mengusulkan ke direksi Rp 3,5 juta."
Wakil Karyawan: "Tapi, usahakan lebih dari itu Pak, kami akan bekerja dengan lebih giat lagi."
(Persetujuan)
Wakil Perusahaan: "Baiklah akan saya coba. Tolong sampaikan pada teman-teman untuk kembali bekerja jika tidak maka perusahaan dapat memberikan sanksi."
(Penutup)
Wakil Karyawan: "Baiklah pak. Terima kasih. Kalau begitu saya pamit dulu."
Wakil Perusahaan: "Baik, silakan."
(Orientasi)
Andi: "Assalamualaikum bu, maaf mengganggu waktunya."
Guru: "Waalaikumsalam, apakah ada kebutuhan?"
Andi: "Saya datang ke sini terkait dengan tugas yang diberikan kepada saya minggu lalu, saya belum bisa mengambilnya hari ini."
Guru: "Kalau belum, berarti kamu tidak punya nilai untuk tugas itu. Bagaimanapun, kamu harus mengirimkannya hari ini, jika tidak, kamu tidak akan mendapat nilai.
(Permintaan)
Andi: "Saya sudah sakit selama enam hari, Bu, jadi saya tidak bisa mengerjakan tugas yang Ibu berikan. Saya mohon untuk mempertimbangkannya.
(Pemenuhan)
Guru: "Sebenarnya, saya tidak mau menerima alasan apapun. Tapi karena kamu ingin datang menemui ibu, saya memberimu kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan rumahmu dalam satu hari."
(Penawaran)
Andi: "Tidak bisa ditambah bu, satu hari terlalu singkat. Bagaimana kalau dua hari, Bu?"
Guru: "Begini saja, pilih satu hari tapi kamu berpeluang mendapat nilai A atau dua hari tapi nilai maksimalmu B, bagaimana denganmu?"
(Persetujuan)
Andi: "Bingung bu, saya pilih dua hari saja bu."
(Penutup)
Guru: "Yasudah Andi, saya sedang menunggu pekerjaan saya, hati-hati jangan sampai lupa."
Nah, itulah contoh teks negosiasi singkat beserta strukturnya yang bisa kamu jadikan bahan referensi belajar.
Editor: Komaruddin Bagja