5 Fakta Bos Sembako Bekasi Dibunuh Karyawan, Nomor 3 Ungkap Motif Keji Pelaku!
JAKARTA, iNews.id - Bos sembako berinisial ALS ditemukan tewas bersimbah darah di tokonya, Jalan Raya Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi. Terungkap, korban tewas karena dibunuh.
Polisi pun menangkap pria berinisial AS (23). Pelaku ternyata karyawan di toko sembako milik ALS.
“Bos sembako berinisial A, merupakan korban pencurian dengan kekerasan disertai pembunuhan yang dilakukan oleh karyawannya sendiri,” kata Panit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Iptu Nurul Farouk Fadillah kepada wartawan, dikutip Rabu (4/6/2025).
Berikut fakta-fakta bos sembako dibunuh karyawannya sendiri di Bekasi.
Warga sekitar, Mamat menceritakan jenazah korban pertama kali ditemukan oleh istrinya pada siang hari. Saat itu istri Alex mencoba menghubungi suaminya, namun panggilan tersebut tak dijawab oleh korban.
"Informasi dari istrinya, ada telepon ke sini dulu, kok ga diangkat-angkat ditelpon langsung lah itu orang toko ke istrinya gitu, istrinya datang ke sini barulah ketahuan itu," ujar Mamat di lokasi kejadian, Sabtu (31/5/2025).
Dia menyebut jenazah korban ditemukan di kamar mandi toko tersebut. Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dan ditutupi kardus.
"Ada bercak darahnya. Itu diuruk-uruk kardus di kamar mandi," ujarnya.
Panit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Iptu Nurul Farouk Fadillah mengatakan pelaku AS sudah ditangkap. Tersangka ditangkap di salah satu hotel kawasan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Minggu (1/6/2025) dini hari.
Saat ditangkap, lanjut dia, pelaku mengakui perbuatannya.
“Saat diinterograsi di lokasi penangkapan, pelaku pun pasrah dan mengakui telah melakukan aksi kejahatannya,” jelas dia.
Morif AS membunuh ALS pun terungkap. Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengungkapkan pelaku mengaku tersinggung dengan ucapan bosnya yakni 'kasbon terus, kerja malas’. Pembunuhan tersebut terjadi saat korban sedang membereskan dagangan saat menutup toko pada Jumat (30/5/2025) malam.
“Tersangka mendekati korban dalam rangka untuk meminjam uang. Namun korban membalas dengan kata-kata yang menurut si pelaku mungkin kurang pantas,” kata Wira saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/6/2025).
“Yaitu dengan kata-kata, 'Kamu kasbon terus, kerja malas, jarang masuk, banyak liburnya, gak kayak yang lain',” sambung dia.
Wira mengatakan pelaku naik naik pitam setelah mendengar ucapan itu. Pelaku lantas memukul pipi korban sebanyak dua kali.
"Kemudian memukul dengan tangan kanan sebagai dua kali, memukul ke arah dada dan mata sebanyak satu kali," ungkapnya.
Pukulan tersebut membuat korban tersungkur. Setelah itu, pelaku mengambil kardus berisi air mineral yang ada di toko tersebut.
"Yang kemudian melemparkan ke arah korban satu kali, ke arah dada satu kali," jelasnya.
AS juga membawa kabur uang Rp84,6 juta dari toko. Uang itu digunakan untuk melarikan diri ke Batam hingga membiayai sekolah adik pelaku.
Wira menjelaskan, pelaku juga menggunakan uang itu untuk biaya menginap di hotel tempatnya bersembunyi. Uang itu juga akan digunakan pelaku untuk kabur ke Batam.
“Untuk uang yang digunakan pelaku selama menginap dan rencana akan berangkat ke Batam, itu menggunakan uang daripada hasil yang dibawa dari toko,” kata Wira.
Wira mengatakan uang tersebut juga digunakan pelaku untuk membeli handphone. Selain itu, uang tersebut dipergunakan untuk membayar biaya sekolah adik tersangka.
“Uang Rp20 juta yang digunakan pelaku itu ada sempat dibelikan handphone, yang sudah kita sita juga dua unit. Kemudian ada juga uang yang sudah diberikan kepada keluarganya untuk biaya sekolah adiknya,” jelas dia.
Editor: Rizky Agustian