Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penjelasan Pramono soal Bantuan untuk Pedagang di Kalibata yang Lapaknya Dibakar
Advertisement . Scroll to see content

5 Fakta Instalasi Gabion, Ornamen Pengganti Getah Getih di Bundaran HI

Kamis, 22 Agustus 2019 - 05:00:00 WIB
5 Fakta Instalasi Gabion, Ornamen Pengganti Getah Getih di Bundaran HI
Instalasi Gabion yang dipasang Dinas Kehutanan DKI Jakarta di lokasi bekas sei anyaman bambu Getah Getih, Bundaran HI, Jakarta Pusat. (Foto: iNews.id/Wildan Catra Mulia).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pemandangan anyar terlihat di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Di lokasi bekas seni anyaman bambu Getah Getih kini berdiri dua bronjong kawat yang puncaknya dipenuhi tanaman bunga. Pemandangan ini menjadikan kawasan Bundaran HI tampak hijau dan segar.

Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marzitawati mengatakan, instalasi itu lazim disebut Gabion atau brojong kawat. Instalasi ini dipasang Dinas Kehutanan untuk mempercantik kota.

Suzi menampik jika pajangan atau ornamen itu disebut sebagai pengganti Getah Getih yang dibongkar pada Juli lalu. Menurutnya, kawasan ini memang menjadi area taman.

"Bukan pengganti Getah Getih. Lokasi itu sebenarnya memang tempat untuk instalasi," kata Suzi di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Pantauan iNews.id, terdapat tiga bronjong kawat yang disusun vertikal dengan batu-batu di dalamnya. Tiap pilar memiliki tinggi yang berbeda.

Berikut 5 fakta Instalasi Gabion:

1. Bronjong Kawat.
Bronjong kawat merupakan istilah populer dari Gabion. Bronjong kawat ini merupakan konstruksi yang lazim dipakai sebagai penahan longsor di tebing atau daerah aliran sungai. Gabion berupa anyaman besi dan kawat yang di dalamnya berisi batu-batu.

Penerapan bronjong berkembang pesat. Dari semula sebagai penahan longsor, kini diaplikasikan sebagai dekorasi yang memiliki nilai estetika. Gabion diterapkan sebagai pagar rumah, partisi, juga ornamen di taman. Fungsi ini yang diterapkan Dinas Kehutanan DKI di Bundaran HI.


2. Pengganti Getah Getih.
Instalasi Gabion berdiri di lokasi bekas seni anyaman bambu Getah Getih. Di sekitar bronjong itu juga diletakan bebatuan sebagai penghias. Kendati demikian, Dinas Kehutanan DKI menyebut instalasi ini bukan pengganti Getah Getih. Lokasi tempat instalasi ini memang diperuntukkan sebagai taman.

3. Dianggarkan Rp150 Juta.
Pengadaan Instalasi Gabion ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Kehutanan DKI sebesar Rp150 juta. Dibanding Getah Getih, anggaran Gabion ini jauh lebih murah. Getah Getih karya seniman Joko Avianto itu menghabiskan anggaran Rp550 juta.

4. Menyerap Polusi Udara.
Tidak hanya untuk mempercantik kota, Instalasi Gabion ini juga disebut untuk mengurangi polusi udara. Di sekitar dan puncak instalasi ditanam berbagai tumbuhan seperti bugenvil, lolipop, lidah mertua (sansevieria) dan lainnya.

5. Dirancang Dinas Kehutanan DKI.
Instalasi Gabion di Bundaran HI dirancang oleh Dinas Kehutanan DKI. Berdasarkan beberapa literatur, Gabion memiliki beberapa keunggulan, antara lain ekonomis yaitu konstruksinya sederhana alias dapat dikerjakan tanpa mesin berteknologi tinggi. Selain itu, bobot ringan dan mudah dibawa.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut