5 Fakta Komedian Komeng Lolos ke DPD, Salah Satunya Ingin Perjuangkan Hari Komedi
JAKARTA, iNews.id - Komedian Komeng tinggal selangkah lagi duduk di kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Baik hasil hitung cepat maupun perhitungan suara KPU menunjukkan Komeng paling unggul di daerah pemilih Jawa Barat.
Hasil real count KPU mencatat perolehan suara Alfiansyah Komeng sudah tembus lebih dari 1,19 juta, Jumat (16/2/2024) malam.
Terpilihnya Komeng menjadi sensasi di media sosial. Salah satunya ada Abdel Achrian yang membuat cuitan di akun X pribadinya, Abdel memperlihatkan chat percakapannya dengan Komeng. Ia menghubungi Komeng untuk memberi tahu banyak warga yang memilihnya.
"Buset gw nanya di twitter banyak yg milih lo pak. Semoga beneran masuk Senayan. Aamiin," tulis pesan Abdel di akun X @abdelachrian, Rabu (14/2/2024).
Komeng pun merespons doa Abdel dengan melempar candaan gang mengundang gelak tawa netizen.
Ia menyebut bahwa dirinya sudah standby di Senayan, sambil minum kopi menunggu hasil suaranya. Supaya nantinya jika Komeng menang bisa langsung bergegas ketika mendapat panggilan dari DPD RI.
"Ini Ane udeh di Senayan, di daerah Patal, lagi ngopi. Biar deket kalau ada panggilan," celetuk Komeng.
Berikut ini lima fakta terkait terpilihnya Komeng seperti dirangkum iNews.id:
Komen viral di media sosial karena pose nyelenehnya di surat suara. Komeng membantah anggapan bahwa foto wajahnya di lembar kertas suara adalah bagian dari strategi marketing. Menurutnya, itu hanya sekadar keinginan untuk tampil berbeda dan praktis.
"Orang kan bilang wah strategi marketing apalah, saya nggak ngerti gitu-gitu. Saya kampanye aja nggak ngerti, makannya saya nggak pernah kampanye," kata Komeng di Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Sebelum mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Jawa Barat, banyak partai politik mengajak Komeng untuk bergabung. Namun, hingga saat ini, ia masih memilih jalur independen.
“Partai-partai ada menawarkan pada saya untuk menjadi anggota partainya, tapi waktu itu belum tertarik dan sampai sekarang juga belum sih,” ujar Komeng.
Komeng mengaku saat ini masih berada di jalur independen terlebih dahulu. Dia pun tidak mengetahui kedepannya apakah dirinya akan bergabung dengan partai politik atau tidak.
“Tapi nggak tahu untuk kesananya, untuk bergabung dengan Partai. Makanya saya coba dulu tanpa dengan partai," katanya.
Komeng mengaku tidak terlalu ambisius untuk masuk menjadi anggota DPD sejak awal. Meski berhasil meraih suara tertinggi di Jawa Barat, ia mengungkapkan bahwa ambisinya tidak begitu besar.
“Saya memang tidak terlalu ambisi pada awalnya. Maksudnya biasanya ajalah. Makanya saya tidak, ya sudah lah masuk alhamdulillah, enggak alhamdulillah, gitu. Saya juga enggak tahu,” kata Komeng.
Berbeda dengan kebanyakan calon lain, Komeng tidak melakukan kampanye aktif. Ia bahkan tidak pernah memposting kampanye di media sosialnya. Hal ini membuatnya menjadi sorotan dan memberikan kesan unik di arena politik.
“Kadang-kadang cuma bercanda aje, ‘bang nyaleg ye?’ iye kalo mau nyoblos gue. Gitu-gitu aja. Nggak pernah (kampanye). Jadi, ya di IG saya aja nggak ada (kampanye),” ujar Komeng.
Komeng pun mengatakan banyak yang tidak menyangka jika dirinya maju sebagai Caleg DPD. Bahkan, banyak teman-temannya yang memberikan ucapan usai dirinya trending di media sosial.
“Ya mungkin hal itu jadi orang kagetnya kok ada dia kan. Mungkin kalau saya kampanye orang sudah nggak kaget. Jadi, orang tadinya gak pernah ketemu tuyul, ketemu tuyul,” ujar Komeng.
Selain berpolitik, Komeng juga memiliki misi lain, yaitu untuk mengesahkan 27 September sebagai Hari Komedi, yang merupakan hari lahir Bing Slamet. Meskipun belum diresmikan, ia dan Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PaSKI) tetap memperingatinya setiap tahun.
“Saya minta hari lahirnya Bing Slamet 27 September (untuk jadi hari Komedi),” ujar Komeng.
Meskipun negara belum mengesahkan Hari Komedi, Komeng mengatakan setiap tanggal 27 September selalu diperingati sebagai Hari Komedi khususnya oleh para Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PaSKI).
“Makanya walaupun negara belum menentukan, kita-kita sih setiap 27 September sudah (mengucapkan) selamat Hari Komedi. Itu sih awalnya,” katanya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq