5 Fakta Terbaru Oknum Paspampres Bunuh Warga Aceh, Korban Ternyata sudah Bertunangan
JAKARTA, iNews.id - Kasus oknum Paspampres, Praka Riswandi Manik menganiaya warga Aceh bernama Imam Masykur hingga tewas menuai sorotan publik. Fakta-fakta baru kasus ini pun bermunculan satu per satu.
Kini tiga pelaku termasuk Praka Riswandi Manik telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Pomdam Jaya. Pihak TNI terus melakukan pemeriksaan intensif atas kasus ini.
Berikut sejumlah fakta baru yang terungkap dari kasus oknum Paspampres aniaya warga Aceh hingga tewas:
1. Pomdam Jaya tetapkan 3 tersangka
Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar menegaskan pihaknya sudah menetapkan 3 tersangka dalam kasus ini termasuk Praka Riswandi Manik.
"Ya betul (tersangka)," katanya.
Irsyad membenarkan 1 dari 3 tersangka merupakan anggota Paspampres, sementara dua lainnya dari kesatuan Direktorat Topografi dan satuan Kodam Iskandar Muda.
2. Korban diculik oleh 3 pelaku karena diduga menjual obat secara ilegal
Danpomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar menjelaskan Imam Masykur sengaja diculik oleh oknum Paspampres tersebut karena menjual obat secara ilegal.
"Karena korban (Imam Masykur) kan pedagang obat ilegal. Jadi kalau misalnya dilakukan penculikan, dilakukan pemerasan itu mereka gak mau lapor polisi. Akhirnya mereka (pelaku) menculik orang-orang itu," ujar Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar.
3. Pelaku minta tebusan Rp50 juta namun tidak dipenuhi
Irsyad menambahkan, oknum Paspampres bersama 2 temannya itu juga sempat meminta uang tebusan senilai Rp50 juta. Namun keluarga hanya mampu memenuhi Rp15 juta.
"Mereka minta Rp50 juta tapi gak dipenuhi dan akhirnya disiksa terus. Pada saat disiksa mungkin penyiksaan itu berat akhirnya meninggal," tuturnya.
4. Terungkap identitas para pelaku
Praka Riswandi Manik dibantu dua anggota TNI lainnya saat menganiaya dan membunuh Imam Masykur. Mereka yaitu Praka HS dan Praka J.
Praka Riswandi Manik diketahui bertugas menjadi anggota Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan. Praka HS anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat, sedangkan Praka J merupakan anggota TNI di Kodam Iskandar Muda.
"Kalau kami sistemnya tidak ditangkap. Kami datang ke satuannya lalu diambil," kata Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar.
5. Korban ternyata sudah bertunangan
Kematian warga Aceh, Imam Masykur yang merupakan korban penculikan dan peganiayaan hingga tewas oleh oknum Paspampres menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Bahkan, kematian Imam pun membuat pilu bagi tunangan tercintanya yakni Yuni.
"Nama tunangannya Yuni, tunangan sudah sekitar setengah tahun, rumahnya tak jauh, masih satu kampung, tapi beda lorong," ujar saudara ipar korban, Mukhtar saat dihubungi, Selasa (29/8/2023).
Menurutnya, korban sejatinya telah bertunangan dengan Yuni. Saat korban diculik, Yuni pun sangat tertekan. Bahkan, Yuni turut mencari korban bersama ibunda Imam di Jakarta.
"Umur masih, 25 masih sangat muda, kemarin itu ada calon istrinya juga, ada tunangannya, bareng sama saya, ibu (korban). Kami bertiga berangkat ke Jakarta dari Aceh," tuturnya.
Editor: Rizal Bomantama