JAKARTA, iNews.id - Memasuki hari kelima, sudah 25.292 jemaah haji Indonesia tiba di Madinah yang berasal dari 14 embarkasi. Mereka telah tiba di Madinah melalui Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Data tersebut bersumber data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) per hari ini, Minggu (28/5/2023) pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Dibubarkan Trump, DOGE Amerika Serikat Tamat
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Haryanto mengatakan, sejauh ini penyambutan kedatangan jemaah haji Indonesia di Madinah berlangsung lancar.
Hari ini dijadwalkan akan ada 5.719 jemaah haji terbagi dalam 15 kloter yang akan tiba di Madinah melalui Bandara AMAA.
Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal Dunia di Arab Saudi Bertambah Jadi 4 Orang
Berikut 5 Kejadian Paling Sering Dialami Jemaah Saat Tiba di Bandara AMAA di musim haji 2023:
1. Jemaah Keluar Tanpa Paspor
Kasus ini beberapa kali terjadi menimpa jemaah haji Indonesia. Jemaah keluar dari pemeriksaan koper tanpa membawa paspor.
Ada kasus paapor tidak ada di tas jemaah tapi ternyata terbawa istri, suami atau keluarga. Tapi ada juga yang benar benar hilang. Padahal jemaah tidak bisa ke luar dari Bandara. Untuk kasus seperti ini, PPIH akan menerbitkan surat perjalanan laksana paspor (SPLP).
2. Koper Dibongkar
Kejadian koper dibongkar petugas juga sering. Biasanya karena petugas melihat ada barang bawaan yang berlebihan atau mencurigakan. Seperti bumbu dapur yang berlebihan, obat atau rokok.
Bahkan ada kasus jemaah membawa beras dikira sabu. Kasus seperti ini relatif mudah diselesaikan setelah ada penjelasan dari daker bandara dibantu penghubung.
3. Terpisah dari Rombongan
Ini kasus banyak terjadi karena proses imigrasi yang terjadi bandara. Jemaah juga tidak boleh menunggu dan harus terus berjalan menuju terminal. Ini membuat jemaah kadang terpisah.
Kadang juga mereka terpisah karena jumlah satu bus sudah terpenuhi sehingga harus pisah. Tapi petugas meyakinkan dg mengatakan bahwa jemaah dalam satu kloter berada di hotel yang sama dan akan bertemu di hotel.
4. Dehidrasi saat Pendaratan
Dengan range usia yang tanpa batasan membuat tidak semua fisik jemaah dalam kondisi prima. Akibatnya seusai mendarat tidak sedikit jemaah yang tampak kepayahan.
Sebagian besar karena dehidrasi. Dampak dehidrasi membuat jemaah pusing dan tensi darah meninggi. Di sini tim dokter akan membagikan oralit, melakukan pengecekan tensi dan memberikan obat jika diperlukan.
5. Jemaah Tak Bisa Naik Tangga Bus
Momen ini cukup banyak terlihat di setiap kloter kedatangan Jemaah haji. Keputusan membuka keran jemaah lansia tanpa batasan maksimal umur menjadi tantangan serius.
Selain sigap dan ramah dalam memberikan pelayanan, petugas juga harus memberikan pundak dan punggung mereka untuk menggendong jemaah yang tidak bisa menaiki tangga bus.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku