5 Kota dengan Demo Terbesar Agustus 2025, Lengkap Beserta Tuntutan
JAKARTA, iNews.id - Aksi unjuk rasa besar-besaran mewarnai berbagai daerah di Indonesia sepanjang Agustus 2025. Massa turun ke jalan membawa beragam tuntutan, mulai dari penolakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), desakan penghapusan tunjangan mewah anggota DPR, hingga memperjuangkan hak buruh dan kasus tewasnya driver ojek online dilintas kendaraan rantis Brimob.
Berikut ini rangkuman lima kota yang terjadi aksi demo dengan mobilisasi massa terbesar, lengkap dengan peserta aksi dan tuntutannya.
Aksi demonstrasi ribuan warga ini terjadi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah dan berujung berujung ricuh, Rabu (13/8/2025). Massa menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya terlibat lempar-lemparan dengan aparat kepolisian.
Kericuhan bermula saat massa mulai melemparkan air mineral kemasan ke dalam Gedung Pemkab. Aksi itu kemudian berlanjut dengan lemparan ke arah personel kepolisian yang melakukan pengamanan. Situasi semakin memanas ketika pagar kantor bupati roboh akibat desakan massa.
Polisi yang bersiaga sejak pagi langsung menembakkan gas air mata dan mengerahkan water cannon untuk membubarkan massa. Sebagian demonstran mundur, namun sebagian lainnya tetap bertahan di lokasi.
Massa aksi menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Bupati Sudewo yang dinilai tidak pro rakyat, salah satunya kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Massa mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sumatera Utara yang berujung ricuh, Selasa (26/8/2025) siang. Kericuhan terjadi saat massa berusaha menerobos pintu gerbang kantor DPRD, yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Awalnya, aksi berlangsung damai. Situasi berubah tegang ketika massa mulai mendorong pagar dan terlibat saling dorong dengan petugas.
Suasana semakin memanas saat peserta aksi melempar benda ke arah polisi, yang kemudian membalas dengan tindakan pembubaran paksa.
Bentrok antara mahasiswa dan aparat pun tak terhindarkan. Lemparan terus terjadi dari arah massa, sementara polisi berusaha mengendalikan situasi. Dalam insiden tersebut, sejumlah mahasiswa dilaporkan diamankan oleh pihak kepolisian.
Sebelum bentrokan pecah, massa menyuarakan tuntutan penghapusan tunjangan mewah anggota DPR dan penyesuaian gaji sesuai UMK/UMP.
Ribuan buruh se-Jawa Barat turun ke jalan menolak keras rencana kenaikan tunjangan anggota DPR, Kamis (28/8/2024). Mereka menilai kebijakan tersebut ironis di tengah kesulitan ekonomi yang dialami rakyat.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Barat Dadan Sugiana menegaskan, buruh bersama KSPPB Partai Buruh sudah menyatakan sikap tegas.
"Ya, tentu saja kami sangat menolak. Apalagi sudah disampaikan di beberapa media, Partai Buruh sangat kecewa dengan kenaikan tunjangan dan lain-lain di tengah penderitaan rakyat," ujar di sela aksi unjuk rasa di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (28/8/2025).
Selain menolak kenaikan tunjangan DPR, para buruh juga menyuarakan enam tuntutan utama.
1. Hapus outsourcing dan tolak upah murah.
2. Kenaikan UMK di Jawa Barat sebesar 8,5%–10,5%.
3. Segera sahkan UU Ketenagakerjaan Baru tanpa sisipan UU Omnibus Law.
4. Naikkan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) dari Rp4,9 juta menjadi Rp7,5 juta.
5. Mendesak kejelasan UU Perampasan Aset.
6. Revisi UU Pemilu sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi.
Aksi unjuk rasa buruh dan mahasiswa terjadi di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/8/2025). Demo ini sempat meluas hingga ke ruas Tol Dalam Kota. Ribuan massa terlihat memenuhi jalur utama yang mengarah ke Semanggi hingga menyebabkan kemacetan.
Sejumlah massa demo bahkan tampak menduduki jalur tol dan memasang barikade untuk menghalangi kendaraan. Polisi menggunakan mobil water cannon untuk membubarkan kerumunan agar jalur dapat kembali dilalui.
Sebelumnya, polisi memukul mundur para pedemo di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) sore. Kericuhan pun pecah.
Aksi 28 Agustus berlangsung serentak di banyak provinsi. Tuntutannya memperjuangkan hak buruh dan menolak kenaikan tunjanan anggota DPR.
Demo ini menelan korban jiwa seorang driver ojol berinisial AK (21) yang tewas terlindas kendaraan rantis Brimob.
Massa dari berbagai daerah memadati depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/8/2025). Mereka menggelar aksi solidaritas atas kematian driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Jakarta.
Aksi yang awalnya berlangsung damai berubah ricuh. Massa melempari polisi dengan batu dan molotov. Aksi ini dibalas dengan menyemprotkan water canon untuk membubarkan massa, namun lemparan batu tetap berlanjut.
Massa juga merusak kawat berduri yang dipasang sebagai pengaman di depan Gedung Grahadi. Barikade tersebut bahkan diseret ke jalan raya oleh demonstran.
Situasi semakin memanas ketika massa meneriakkan yel-yel “polisi pembunuh” sambil terus melempari aparat. Hingga sore hari, massa masih terus berdatangan dan bentrokan belum mereda.
Editor: Donald Karouw