Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mendikti Saintek: Mahasiswa adalah Penggerak Masa Depan Bangsa
Advertisement . Scroll to see content

5 Mahasiswa di Malang Ciptakan Kacamata Pintar Berbasis AI, Bantu Tunanetra Deteksi Obat

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 02:00:00 WIB
5 Mahasiswa di Malang Ciptakan Kacamata Pintar Berbasis AI, Bantu Tunanetra Deteksi Obat
Tim mahasiswa Malang penggagas Vision Medichine, kacamata pintar berbasis AI untuk bantu tunanetra deteksi obat. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

MALANG, iNews.id – Lima mahasiswa dari berbagai program studi di Malang menciptakan inovasi kacamata pintar berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu penyandang tunanetra mendeteksi jenis obat secara otomatis. Perangkat bernama Vision Medichine ini dirancang untuk memberikan informasi obat melalui keluaran suara secara real-time.

Tim kreator Vision Medichine ini terdiri atas Al Fitra Nur Ramadhani dan Muhammad Hanif (Prodi Informatika), Zaki Hanif Izzet dan Riko Dwi Firmansyah (Prodi Teknik Elektro) serta Dwi Sukmawati (Prodi Farmasi).

Ketua tim, Al Fitra Nur Ramadhani mengungkapkan, ide ini muncul dari keprihatinan terhadap banyaknya penyandang tunanetra yang kesulitan mengidentifikasi obat, terutama dalam situasi darurat.

"Inovasi ini berangkat dari keprihatinan sang penggagas atas banyaknya penyandang tunanetra yang mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi obat yang mereka konsumsi. Terlebih ketika berada dalam kondisi mendesak," kata Fitra, Jumat (15/8/2025).

Proyek ini juga menjadi bagian dari seleksi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di tingkat universitas.

"Awalnya saya dari Prodi Informatika, waktu itu memang lagi gencar-gencarnya ikut seleksi PKM dan Alhamdulillah kami lolos dan terpilih," ujarnya.

Vision Medichine menggunakan teknologi pemindai yang terintegrasi dengan voice assistant. Pengguna cukup mengarahkan kacamata ke obat yang akan dikonsumsi, lalu perangkat akan membacakan nama dan informasi dasar obat tersebut.

“Alat ini didukung dengan voice assistant, jadi penggunanya atau tunanetranya bisa tanya-tanya juga terkait data setempat,” kata Fitra.

Bentuknya yang ergonomis membuat kacamata ini nyaman digunakan sehari-hari tanpa pelatihan teknis rumit, sehingga mendukung kemandirian tunanetra. Saat ini, proyek Vision Medichine telah mencapai progres 30–40 persen.

"Alhamdulillah, semua lancar dan aman. Apalagi komponen-komponen yang dibutuhkan sudah datang serta bimbingan dari dosen seperti Pak Galih Wasis Wicaksono yang sangat membantu," ucapnya.

Meski begitu, pengembangan alat ini sempat mengalami kendala teknis.

"Ada beberapa komponen yang kita beli namun tidak berfungsi seperti yang kami harapkan, misalkan kamera ketika kami uji coba di lapangan hasilnya beda dan tidak berfungsi," kata Fitra.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut