5 Tradisi Imlek di Indonesia, Terdapat Makna Filosofis

JAKARTA, iNews.id - Beberapa tradisi Imlek di Indonesia bisa Anda simak. Karena dalam waktu dekat warga keturunan Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Imlek 2575 atau Imlek 2024 pada Sabtu, 10 Februari 2024. 

Imlek merupakan momen pergantian tahun dalam kalender Cina atau kalender Lunar. Perayaan ini telah ada sejak zaman dahulu dan terus dirayakan hingga saat ini. 

Baca Juga

Netanyahu Terpilih Lagi sebagai Pemimpin Likud, Siap Maju Pemilu Israel Mendatang

Imlek jadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia. Sebab, Imlek diharapkan dapat membawa keberkahan dan kemakmuran sepanjang tahun. Beberapa tradisi pun kerap dilakukan saat sebelum hingga hari perayaan. 

Berikut iNews.id akan berikan ulasan mengenai tradisi Imlek di Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (1/2/2024). 

Baca Juga

Jelang Perayaan Imlek, Kue Keranjang Legendaris di Sidoarjo Laris Diburu Warga

Tradisi Imlek di Indonesia

1. Berbagi Angpao 

Berbagi angpao jadi salah satu tradisi yang tak boleh dilewatkan dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Biasanya, orang yang boleh membagikan angpao adalah mereka yang telah menikah. 

Di sisi lain, para lajang hanya perlu menunggu giliran untuk menerima angpao. Meski begitu, para lajang yang dianggap telah dewasa dan bekerja boleh-boleh saja untuk membagikan angpao kepada keluarga maupun kerabat. 

Baca Juga

Kemeriahan Menyambut Tahun Baru Imlek 2024 di Lippo Malls

Pada kepercayaan Tionghoa, uang yang nantinya diberikan sebagai angpao tidak boleh mengandung unsur angka empat. Sebab, mereka menganggap jika angka empat dapat membawa sial. 

Angpao atau amplo merah dalam bahasa China disebut ya sui qian (压岁钱 /yaa sway chyen/), yang berarti 'menekan Sui (Setan)'. Mereka yang menerima amplop merah ini berharap tahun akan menjadi tahun yang aman dan damai.

Baca Juga

Jelang Imlek, Perajin Lampion Karakter Naga di Bandung Banjir Pesanan 

2. Menyediakan Hidangan khas Imlek 

Perayaan Tahun Baru Imlek tentu juga tak lepas dari menyajikan hidangan yang istimewa. Berbagai macam makanan yang kerap dihidangkan, di antaranya siu mie, lumpia, pangsit, hingga buah-buahan.  

Makanan yang disajikan saat perayaan Tahun Baru Imlek tak hanya sekedar hidangan biasa. Namun, ada filosofi dibaliknya. Hidangan pun terdiri dari 12 jenis makan yang melambangkan 12 macam shio. 

Baca Juga

Presiden Jokowi, Megawati hingga Hary Tanoe Hadiri Perayaan Imlek Nasional di Lapangan Banteng

Selain makanan di atas, kue keranjang dan jeruk juga jadi dua hidangan wajib di perayaan Tahun Baru Imlek. 

3. Pertunjukan Barongsai

Tak afdhal rasanya jika pertunjukan barongsai tak ditampilkan di perayaan Tahun Baru Imlek. Kesenian dan budaya dari Cina ini jadi salah satu hal yang ikonik di perayaan Imlek tiap tahunnya. 

Banyak dari masyarakat Tionghoa yang percaya jika tarian barongsai dapat memberikan keberuntungan dan kemakmuran di sepanjang tahun. Biasanya, pertunjukan barongsai dilakukan oleh dua orang yang mengenakan kostum naga. 

4. Menyalakan Kembang Api

Salah satu tradisi yang masih dilestarikan saat perayaan Tahun Baru Imlek adalah menyalakan kembang api. Namun, petasan yang digunakan terbuat dari gulungan kertas berwarna merah. 

Menyalakan kembang api di perayaan Tahun Baru Imlek sebagai salah satu cara masyarakat Tionghoa mengusir roh-roh dan binatang jahat bernama Nian. Suara letusan dari kembang api digunakan untuk menarik perhatian Guan Yu, jenderal Cina yang disembah dan dihormati sebagai Dewa Tao. 

5.  Sembahyang Leluhur

Sembahyang leluhur juga jadi salah satu tradisi yang dilakukan masyarakat Tionghoa saat perayaan Tahun Baru Imlek. Adapun, tradisi ini dilakukan di rumah sehari menjelang perayaan Imlek. 

Masyarakat Tionghoa yang menganut agama Konghucu biasa melakukan tradisi sembahyang leluhur ini di klenteng jelang perayaan Imlek dan Cap Go Meh. 

Demikian ulasan mengenai tradisi Imlek di Indonesia. Semoga bermanfaat!

Editor: Komaruddin Bagja