Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Salatiga Raih Rekor Dunia, Ribuan Ibu Serempak Bacakan Dongeng untuk Anak 
Advertisement . Scroll to see content

6 Cerita Dongeng Anak Pendek Sebelum Tidur, Mendidik dan Menghibur

Sabtu, 07 Oktober 2023 - 16:54:00 WIB
 6 Cerita Dongeng Anak Pendek Sebelum Tidur, Mendidik dan Menghibur
Cerita dongeng anak pendek sebelum tidur. (Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Cerita dongeng anak pendek sebelum tidur berikut ini dapat menjadi referensi bagi orang tua. Manfaat melakukan kegiatan itu untuk buah hati adalah menumbuhkan imajinasi dan mendorong kreativitas dalam penalaran. 

Menurut dosen psikologi perkembangan di Universitas Edinburgh, Sarah McGeown menyebut membacakan dongeng dan bercerita kepada anak adalah salah satu aktivitas bonding yang menyenangkan. 

Berbagai pesan moral yang terdapat pada cerita dongeng dapat mendidik anak untuk selalu melakukan hal-hal baik. Hal yang biasa ditemukan di kehidupan sehari-hari juga dapat dijadikan sebagai tema dongeng, seperti kejujuran, rendah hati, dan membantu sesama. 

Namun perlu diingat, pilihlah cerita dongeng berdasarkan usia si anak. Agar si kecil dapat memahami jalannya cerita, alangkah lebih baiknya membacakan dongeng yang terdapat gambar dan tulisan. 

Berikut ini ulasan mengenai cerita dongeng anak pendek sebelum tidur dikutip berbagai sumber, Sabtu (7/10/2023). 

Cerita Dongeng Anak Pendek Sebelum Tidur

1. Judul: Singa dan Tikus

Suatu hari seekor tikus melakukan kejahilan pada seekor singa. Dengan sengaja, tikus membangunkan si Singa.

Tak disangka, Singa sangat marah dan menangkap si Tikus yang hendak memakannya. Namun, si Tikus menangis memohon supaya Singa memaafkannya.

Dengan berbesar hati, Singa pun memaafkan dan melepaskan si Tikus. Tikus sangat berterima kasih dan berjanji akan membalas kebaikan Singa suatu hari nanti.

Beberapa hari kemudian, Singa tertangkap jerat yang dipasang oleh para pemburu. Singa sangat ketakutan akan dibunuh.

Ia menangis semalaman. Mendengar tangis Singa, Tikus menghampiri dan melihat Singa sudah diam di dalam jerat tak berdaya.

Teringat akan kebaikan Singa, Tikus pun membantu melepaskan Singa dengan cara menggerogoti jaring tersebut hingga putus. Singa pun terbebas. Sejak saat itu, Singa dan Tikus pun menjadi teman baik.

Pesan dari cerita ini, jangan pernah melupakan kebaikan orang lain dan jangan sungkan untuk membalas kebaikan itu.

2. Judul: Si Kancil dan Kawanan Buaya

Kancil, merupakan binatang yang terkenal cerdik di hutan. Suatu hari, Kancil ingin menyebrangi sungai dan mencari makanan di daratan sebelah sungai.

Namun, ternyata jembatan yang biasa dipakai untuk menyebrang rusak terkena badai tadi malam. Kancil yang kebingungan tiba-tiba memiliki ide.

Ia mencari Pak Buaya yang terkenal galak dan kejam. Dengan takut-takut dia mendekati Pak Buaya. Tak disangka Pak Buaya yang melihat Kancil langsung menerkam kaki si Kancil.

Kancil berteriak kaget, "Pak Buayaa.... tolong jangan makan saya sekarang.... tolong"

Si Buaya berhenti mengigit si Kancil, katanya "Kenapa memangnya? Saya sangat lapar. Dan kamu terlihat enak sekali."

"Beri saya waktu beberapa jam untuk menggendutkan tubuh saya terlebih dahulu, supaya daging saya lebih banyak, dan Pak Buaya bisa lebih puas memakannya," mohon si Kancil pada Buaya.

"Tidak, kamu pasti mau menipuku dan melarikan diri," tolak Buaya.

"Saya berjanji pak, selagi saya membesarkan badan, bapak bisa panggil teman-teman yang lain juga untuk menyantap saya. Tentu tubuh saya akan semakin besar dan bisa dibagi-bagikan pada teman-teman bapak. Namun saya harus mencari makanan di seberang. Karena makanan di daerah sini sudah sangat sedikit, saya tidak bisa menggendut disini. Ada berapa banyak teman yang bapak punya?" tanya Kancil.

"Banyak sekali" ujar Buaya.

"Kalau begitu coba panggil semuanya dan minta mereka berjajar supaya saya bisa menghitungnya. Jadi saya tahu akan dibagi berapa badan saya, setelah saya gemuk nanti" kata Si Kancil lagi pada Buaya.

Buaya dengan polosnya menuruti Kancil dan memanggil semua temannya, dan memintanya berjajar supaya Kancil bisa menghitung.

Setelah semua berkumpul, dan berjajar, Kancil menaiki satu per satu buaya-buaya itu sambil menghitungnya.

Kancil terus menjajaki buaya hingga ke sebrang sungai, dan kemudian berlari secepat mungkin untuk menghindari kawanan buaya, sebelum ia menjadi santapan.

Buaya-buaya itu merasa sangat bodoh, dan menyadarinya jika mereka hanya ditipu dan diperdaya oleh Kancil. Sedangkan Kancil? Dia berhasil menyebrang dan tidak dijadikan santapan buaya-buaya itu.

3. Judul: Si Kelinci yang Sombong dan Kura-kura

Dongeng ini menceritakan tentang Kelinci yang sombong, yang merasa dirinya adalah binatang dengan kemampuan berlari paling cepat. Karena kesombongannya, suatu hari ia menantang kura-kura temannya untuk beradu lomba lari.

Kura-kura yang rendah hati, menerima ajakan si Kelinci, tanpa tahu maksud jelek di belakangnya.

Si Kelinci yang sudah yakin sekali menang, sangat bersemangat dan mengabarkan ke seluruh hutan jika ia akan mengikuti lomba lari dengan kura-kura. Dengan sombongnya ia menyuruh seisi hutan untuk melihat kemenangannya.

Pada hari perlombaan, seperti yang sudah dibayangkan, Kelinci melesat dengan cepat di awal. Sedangkan kura-kura yang berjalan lambat dengan santainya terus berlari sebisa mungkin mengejar kelinci.

Mendekati garis finish, Kelinci yang sombong memutuskan untuk tertidur sejenak di bawah pohon, karena yakin sekali kura-kura tidak akan mungkin menyusulnya.

Namun ternyata, Kelinci tertidur pulas lebih lama dari yang ia rencanakan dan kura-kura pun menyusul serta memenangkan lomba.

Pesan dari cerita ini adalah tidak boleh meremehkan kemampuan siapa pun, juga harus tekun jika ingin memperoleh kemenangan.

4. Judul: Burung Bangau yang Angkuh

Seekor bangau berjalan dengan langkah yang anggun di sepanjang sebuah sungai kecil, matanya menatap air sungai yang jernih, leher dan paruhnya yang panjang siap untuk menangkap mangsa di air sebagai sarapan paginya. Saat itu, sungai dipenuhi dengan ikan-ikan yang berenang, tetapi sang Bangau merasa sedikit angkuh di pagi hari itu.

"Saya tak mau makan ikan-ikan yang kecil," katanya kepada diri sendiri. "Ikan yang kecil tidak pantas dimakan oleh bangau yang anggun seperti saya."

Sekarang, seekor ikan yang sedikit lebih besar dari ikan lain, lewat di dekatnya.

"Tidak," kata sang Bangau. "Saya tidak akan merepotkan diri saya untuk membuka paruh dan memakan ikan sebesar itu!"

Saat matahari mulai meninggi, ikan-ikan yang berada pada air yang dangkal dekat pinggiran sungai, akhirnya berenang pindah ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin. Sang Bangau yang tidak melihat ikan lagi, terpaksa harus puas dengan memakan siput kecil di pinggiran sungai.

Cerita ini mengajarkan anak untuk tidak bersikap angkuh. Karena sifat ini hanya akan merugikan, baik orang lain maupun pada diri sendiri.

5. Judul: Malin Kundang

Pada dahulu kala, hiduplah seorang perempuan miskin bersama anak tunggalnya, bernama Malin Kundang. Sehari-hari perempuan itu bekerja sebagai nelayan. Namun, penghasilannya tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga mereka hidup berkekurangan.

Saat Malin Kundang beranjak dewasa, dia memutuskan untuk merantau ke kota untuk mengadu nasib di sana. Meskipun berat hati, ibunya pun mengizinkan Malin untuk merantau.

Beberapa tahun kemudian, Malin berhasil mengubah nasibnya. Dia telah menjadi saudagar yang kaya raya serta juga mempersunting seorang perempuan bangsawan yang sangat cantik.

Suatu hari Malin ingin melihat keadaan desanya yang sudah lama ditinggali selama bertahun-tahun. Dia datang membawa banyak uang untuk dibagi-bagikan kepada para penduduk.

Penduduk di desanya sangat senang. Di antara mereka ada yang mengenali Malin, yakni tetangganya sendiri. Orang itu pun segera pergi serta hendak memberikan kabar gembira tersebut kepada ibu Malin.

"Ibu, apakah kau sudah tahu, anakmu Malin sekarang telah menjadi orang kaya," seru tetangga itu.

"Dari mana kau tahu itu? Selama ini aku tak pernah mendapat kabar darinya," ucap ibu Malin, terkejut.

"Sekarang pergilah ke dermaga. Anakmu Malin ada di sana. Dia terlihat sangat tampan, dan istrinya juga sangat rupawan," ucap tetangganya.

Ibu Malin tak percaya. Matanya berkaca-kaca. Sungguh, ia sangat merindukan anaknya selama beberapa tahun ini. Maka ia pun segera berlari menuju dermaga. Benar saja, di sana terlihat Malin dengan istrinya yang sangat rupawan.

"Malin, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?" katanya sambil memeluk Malin Kundang.

Malin yang merasa malu mengakui ibunya yang berpakaian lusuh tersebut dan bergegas melepaskan pelukan ibunya.

"Apa benar orang tua ini adalah ibumu?" tanya istri Malin, bingung.

"Dia bukan ibuku, dia pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibuku," jawab Malin.

Mendengar hal itu, ibunya sangat sakit hati atas perbuatan Malin, hingga akhirnya ibu Malin mengutuknya menjadi sebuah Batu. Yang mana batu tersebut sekarang terkenal menjadi sebuah cerita rakyat Malin Kundang.

Dari kisah Malin Kundang ini, mengajari anak untuk senantiasa menghormati dan berbakti kepada orang tua.

6. Judul: Angsa dan Telur Emas

Suatu hari, seorang petani membawa seekor angsa pulang ke rumahnya. Esoknya, angsa itu mengeluarkan telur emas.

"Angsa ajaib," kata petani. la segera membawa telur emas itu ke pedagang emas di pasar untuk mengetahui apakah telur tersebut benar-benar emas.

"Ini emas murni," kata pedagang emas. Pedagang tersebut membelinya dengan uang yang banyak. Sejak saat itu, angsa setiap hari mengeluarkan telur emas. Kini, petani telah memiliki selusin telur emas. Namun, petani itu masih belum puas.

"Aku akan kaya raya. Tapi, aku ingin angsa mengeluarkan lebih banyak telur emas setiap hari agar aku cepat kaya," kata petani.

Setelah angsa mengeluarkan telur emas yang banyak dalam sehari, petani masih belum puas juga.

"Angsa itu mengeluarkan banyak telur emas. Aku tidak akan menunggu besok. Aku ingin cepat kaya. Aku akan menyembelih angsa itu dan mengambil seluruh emas dalam tubuhnya," pikir petani.

Petani itu akhirnya menyembelih angsa, namun betapa kagetnya dia. Alih-alih menemukan banyak telur emas, justru dia tidak menemukan satupun di dalam tubuh angsa.

Kini, petani hanya bisa menyesal. Karena serakah, dia telah menyembelih angsa. Andai saja tidak menyembelih angsa itu, pasti masih bisa mendapatkan telur emas. Itulah akibat dari keserakahan.

Cerita ini mengajari anak untuk tidak menjadi orang yang serakah. Untuk meraih kesuksesan, diperlukan kerja keras dan kesabaran. Orang yang serakah dan tidak sabar hanya akan mendapat kerugian.

Nah. itulah kumpulan cerita dongeng anak pendek sebelum tidur. Semoga bermanfaat ya!

Editor: Johnny Johan Sompotan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut