7 Contoh Soal BEP, Lengkap dengan Pembahasan dan Jawaban
JAKARTA, iNews.id - Contoh soal BEP berikut patut untuk disimak. Terdapat pembahasan di masing-masing soal untuk memudahkan pemahaman. Dalam dunia bisnis, pemahaman tentang Break Even Point (BEP) atau titik impas sangat penting untuk menentukan kapan suatu usaha akan mulai menghasilkan keuntungan.
Dengan mempelajari contoh-contoh kasus BEP, pembaca akan dapat memahami bagaimana menghitung titik impas dan bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan bisnis.
Adapun pengertian, rumus, hingga contoh soal BEP akan dibahas dalam artikel ini.
Melansir dari e-jurnal yang diunggah di laman STIE Syariah Bengkalis, Selasa (30/1/2024), BEP atau Break Even Point, yang merupakan titik di mana pendapatan total sama dengan biaya total, sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian. Dalam hal ini, perusahaan tidak menghasilkan keuntungan maupun mengalami kerugian.
Ini adalah konsep penting dalam analisis biaya dan keuangan perusahaan untuk menentukan tingkat penjualan yang diperlukan agar perusahaan dapat mencapai titik impas. Dengan mengetahui BEP, perusahaan dapat membuat strategi penentuan harga dan perencanaan keuangan yang lebih baik.
Ada beberapa jenis BEP yang umum, termasuk BEP per unit, BEP total, dan BEP grafis. BEP per unit adalah jumlah produk atau layanan yang harus dijual untuk menutupi biaya tetap per unit.
Sementara itu, BEP total adalah jumlah total produk atau layanan yang harus dijual untuk menutupi semua biaya tetap. Sedangkan BEP grafis menggunakan grafik untuk menunjukkan hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, pendapatan, dan volume penjualan. Ini membantu dalam menentukan titik impas di mana pendapatan sama dengan biaya.
Rumus BEP Unit
BEP Unit : BEP Unit = FC/-H-VC
BEP Penjualan
BEP Penjualan = FC/1 -(vc/h)
BEP Penjualan = FC/(M/H) = FCxH/M M = H-VC
BEP Penjualan =BEP Unit x H
Keterangan:
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC = Variable Cost (Biaya Variabel Per Unit)
H = Harga Jual Per Unit
M = Kontribusi Margin
Sebuah perusahaan yang memproduksi Smartphone ingin mengetahui jumlah unit yang harus diproduksinya agar dapat mencapai break even point (BEP) atau titik impasnya. Biaya Tetap Produksinya adalah sebesar Rp500 juta sedangkan biaya variabelnya adalah sebesar Rp1 juta. Harga jual per unitnya adalah sebesar Rp1,5 juta. Berapakah unit yang harus diproduksi agar dapat mencapai Break Even Point atau titik impasnya?
Diketahui :
Biaya Tetap Produksi: Rp500.000.000,-
Biaya Variabel per Unit: Rp1.000.000,-
Harga Jual per Unit: Rp1.500.000,-
Penyelesaian 1: Menghitung BEP dalam Unit
BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
BEP (dalam Unit) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000)
BEP (dalam Unit) = 500.000.000 / 500.000
BEP (dalam Unit) = 1.000 unit
Jadi Perusahaan ini harus dapat memproduksi Smartphone sebanyak 1.000 unit untuk mencapai Break Even Point atau titik impasnya.
Penyelesaian 2: Menghitung BEP dalam bentuk uang (Rupiah)
BEP (dalam Rupiah) = Biaya Tetap Produksi / (Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit) x Harga per Unit
BEP (dalam Rupiah) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000) x 1.500.000
BEP (dalam Rupiah) = 500.000.000 / 500.000 x 1.500.000
BEP (dalam Rupiah) = 1.500.000.000 (1,5 miliar)
Jadi Perusahaan harus dapat mencapai penjualan sebanyak Rp1,5 miliar agar dapat Break Even (tidak untung dan tidak rugi).
Operasional PT Sejahtera Maju mengeluarkan biaya tetap (fixed cost) sebesar Rp250.000.000 pada bulan Agustus 2021 dan berhasil memproduksi sebanyak 100.000 produk. Biaya variabel per unitnya sebesar Rp50.000 serta harga per unit produknya sebanyak Rp150.000. Tentukan BEP per unitnya!
Penyelesaian:
BEP per unit = Biaya Tetap : (Harga setiap unit – biaya variabel per unit)
BEP per unit = Rp250.000.000 : (Rp150.000 – Rp50.000)
BEP per unit = Rp250.000.000 : (Rp100.000)
BEP per unit = Rp2.500
Ardi mempunyai perusahaan sepatu dengan merk dagang Skiter. Dalam kurun waktu satu bulan, proses Skiter mempunyai perincian sebagai berikut. – FC = Rp150.000.000 – VC = Rp75.000 – H = Rp100.000 Hitunglah titik keseimbangan jumlah unit sepatu Skiter sesuai data di atas!
Penyelesaian:
BEP Unit = FC/(H-VC) = 150.000.000/(100.000-75.000) = 150.000.000/25.000 = 6.000
Fuji dengan pengetahuannya tentang es balok mendirikan sebuah perusahaan penghasil mesin ice press bernama AOKIJI. Setelah melakukan perhitungan, Kuzan mendapati bahwa AOKIJI mempunyai ongkos produksi sebesar Rp60.000.000, sementara margin mesin ice press per buah adalah Rp30.000. Jika harga jual mesin ice press merk AOKIJI adalah Rp60.000, berapa break even point unitnya?
Penyelesaian:
Pertama hitung terlebih dulu VC nya, yakni VC = H – M = 60.000 – 30.000 = Rp. 30.000
Selanjutnya masukkan ke dalam rumus, sehingga BEP Unit = FC/(H-VC) = 60.000.000/(60.000-30.000) = 60.000.000/30.000 = 2.000
Berdasarkan soal nomor 4, jika terjadi perubahan total biaya sehingga untuk memproduksi 3.000 buah mesin ice press membutuhkan total variable cost sebesar Rp60.000.000. Jika harga jual per buahnya tetap hitunglah semua break even point nya!
Penyelesaian:
Karena terjadi perubahan, tuliskan rincian datanya terlebih dulu
FC: Rp60.000.000
VC: 60.000.000/3.000 = Rp20.000
H: Rp60.000
Jawab:
BEP Unit = FC/(H-VC) = 60.000.000/(60.000-20.000) = 60.000.000/40.000 = 1.500 unit
BEP Penjualan = BEP Unit × H = 1.500 × 60.000 = Rp90.000.000
Total Fixed Cost (FC) bernilai Rp100.000.000
Total Variabel Cost (VC) per unit bernilai Rp70.000
Price per unit bernilai Rp90.000
Tentukan BEP Unit dan BEP Penjualannya!
Penyelesaian:
Penghitungan Break Even Point Unit
BEP = FC/ (H – VC) BEP = 100.000.000/ (80.000 – 60.000)
BEP = 5.000 Penghitungan Break Even Point Penjualan:
BEP = FC/ (1 – (VC/H))
BEP = 100.000.000/ (1 – (60.000/80.000))
BEP = Rp400.000.000
Diketahui PT. Rembulan mempunyai usaha yakni pada bidang kebutuhan alat perkakas, seperti martil dengan data sebagai berikut:
Jumlah produksi yang dapat digunakan 100.000 unit mesin martil.
Harga jual persatuan diperkirakan Rp5000,- unit
Total biaya tetap sebesar Rp150.000.000,- dan total biaya variabel sebesar Rp250.000.000,-
Perincian masing-masing biaya ialah sebagai berikut:
Fixed Cost:
Overhead Pabrik: Rp. 60.000.000,-
Biaya distribusi: Rp65.000.000,-
Biaya administrasi: Rp25.000.000,-
Total FC: Rp150.000.000,-
Itulah 7 contoh soal BEP dan pembahasannya. Semoga bermanfaat.
Editor: Puti Aini Yasmin