6 Laskar FPI Tewas, Amien Rais Ingatkan Demonstrasi Kematian George Floyd di AS
JAKARTA, iNews.id - Enam orang laskar pengawal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab (HRS) ditembak mati polisi. Pendiri Partai Ummat Amien Rais menegaskan pembunuhan terhadap mereka harus diusut tuntas.
"Tentang lenyapnya enam laskar FPI yang memang harus kita tuntaskan sungguh-sungguh, siapa yang salah, siapa yang jadi pemegang skenario, atasan mana yang sudah memerintahkan, dan lain-lain, harus kita temukan secara transparan," ucapnya seperti dilihat Youtube Amien Rais Official, Jumat (11/12/2020).
Amien menuturkan, jika sudah menyangkut nyawa manusia, akibatnya bisa sangat panjang. Dia mengingatkan beberapa waktu lalu ada gelombang demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat (AS) untuk memprotes pembunuhan George Floyd. Floyd tewas akibat ditindih lehernya oleh polisi.
"Kita masih ingat Mei tahun ini beberapa bulan lalu, itu ada eksplosi demo unjuk rasa besar-besaran di semua hampir kota besar di Amerika gara-gara seorang berkulit hitam yang ada kesalahan kecil, dikejar polisi, kemudian disuruh tiarap, diinjak kepalanya sampe beberapa menit, kata terakhir Floyd itu 'i cant breath,' saya tidak bisa bernapas,' sampai akhirnya meninggal," tuturnya.
Amien meyakini kekalahan petahana Donald Trump di Pemilihan Presiden (Pilpres) AS karena demonstrasi solidaritas George Floyd. Ia juga menyinggung adanya tagar #BlackLivesMatter.
"Begitu Floyd mati kemudian hashtag #BlackLivesMatter itu berkumandang di seluruh kota besar di Amerika, tidak sampai 24 jam, itu kota-kota di Papua juga #PapuanLivesMatter. Salah satu yang bisa dipetik adalah perjuangkan kebenaran tidak mudah, memerlukan semangat terus menerus, sehingga saya diberi tahu salah seorang pemikir kita, mengapa tidak diangkat sebuah hashtag untuk orang Islam, mungkin tidak semua mendukung, katakanlah namanya #MuslimLivesMatter," tutur Amien.
Dia juga mengingatkan ulama dari semua mazhab dan berbagai kelompok untuk tidak diam seribu bahasa melihat sebuah kejahatan. Sebab, mendiamkan kejahatan sesungguhnya sebuah kejahatan itu sendiri.
"Bahkan kalau di dunia barat ada kata-kata silence is a violence. Berdiam diri membisu itu sebuah kekerasan, kezaliman juga. Jadi tolong kita bersama-sama kita angkat bangsa ini supaya tak jatuh terperosok kepada kezaliman yang tak punya masa depan," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, enam orang laskar pengawal Habib Rizieq ditembak mati aparat di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) saat sedang mengawal Imam Besar FPI itu.
Aparat berdalih para laskar menyerang petugas lebih dulu sehingga terpaksa dilakukan tindakan tegas terukur berupa penembakkan. Polisi juga menyita sejumlah senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam) dari mereka.
Namun, narasi yang dikembangkan polisi dibantah mentah-mentah oleh FPI. Organisasi besutan Habib Rizieq itu menegaskan anggotanya tidak melakukan serangan kepada petugas.
Editor: Faieq Hidayat