6 Rempah Termahal di Dunia, Salah Satunya Nyaris Rp300 Juta per Kg
JAKARTA, iNews.id - Rempah banyak digunakan sebagai bumbu dapur untuk menambah cita rasa makanan. Namun, jangan salah sangka karena ada yang harganya nyaris Rp300 juta per kilogram. Apa itu?
Melansir laman resmi Luxury Academy, rempah merupakan salah satu alat tukar saking berharga dan langkanya di zaman dahulu. Saat ini, rempah bisa dengan mudah didapatkan.
Walaupun begitu, ternyata masih ada yang menjual rempah dengan harga yang tinggi karena keterbatasan pasokannya. Nah, apa saja itu? Simak di sini.
Saffron merupakan rempah termahal di dunia. Hal ini karena proses panen saffron dibutuhkan ketelitian dan kesabaran yang sangat tinggi agar tidak ada kerusakan.
Rempah ini berasal dari bunga Crocus Sativus di mana kepala putiknya yang diambil. Untuk mendapatkan satu kilogram saffron, para petani harus membutuhkan sekitar 40 jam lamanya.
Tanaman ini biasanya dipanen di India, negara Mediterania dan sebagai Timur Tengah. Adapun, harganya sekitar £15.000 atau Rp290.129.550 (kurs Rp19.344) per kilogram.

Rempah termahal di dunia selanjutnya adalah Vanili. Rempah ini mahal karena berasal dari anggrek genus Vanili yang diserbuki menggunakan tangan dan dipanen juga menggunakan tangan.
Tumbuhan ini mengeluarkan rasa vanila. Adapun, yang paling terkenal berasal dari biji Bourbon Vanilla Madagascar karena rasanya yang kaya serta lembut. Adapun, Madagaskar dan Meksiko merupakan penghasil rempah vanila paling besar di dunia.
Saat ini harga rempah vanila berada di kisaran £250 atau sekitar Rp4.833.992 (kurs Rp19.344) per kilogram. Harga tersebut sedikit menurun dari sebelumnya di tahun 2018 pernah mencapai Rp11,6 juta per kilogram.

Mahlab merupakan salah satu rempah paling serbaguna di dunia. Rasanya digambarkan sebagai kombinasi ceri, almond dan bunga jadi satu.
Rempah ini berasal dari biji ceri St Lucie yang tumbuh di daerah Mediterania dan Timur Tengah. Biasanya, mahlab ditambahkan sebagai penguat rasa di kue-kue tradisional di Yunani dan Iraq.
Harga Mahlab saat ini berada di angka £70 atau Rp 1.353.646 (kurs Rp19.344) per kilogram. Tingginya harga Mahlab dikarenakan proses panennya memerlukan pembukaan biji yang keras, pengeringan hingga berbentuk bubuk.
Selanjutnya ada kapulaga yang dijual dengan harga €60 atau Rp998.150 per kilogram (kurs RP16.635). Rempah ini tumbuh di India dan Madagaskar dan memiliki dua tipe, yakni hitam dan hijau.
Kapulaga hitam memiliki rasa yang smoky dan asam sehingga cocok untuk menambah gurih hidangan. Sedangkan, kapulaga hijau memiliki biasa ditambahkan pada makanan penutup.
Siapa yang tidak pernah menggunakan lada? Hampir semua orang tentu pernah menggunakan lada sebagai tambahan rempah-rempah pada makanannya.
Lada berasal dari India. Namun, kini rempah ini telah banyak dibudidayakan di negara lain, seperti di Asia Tenggara dan juga Brasil.
Menariknya lagi, di zaman dahulu harga lada sangat lah tinggi di Eropa. Namun, saat Christopher Columbus berusaha mencari jalur laut agar bisa membawa lada dari India ke Eropa dengan biaya lebih murah, mereka malah menemukan benua baru.
Alhasil, harga lada turun seketika. Pasalnya, Christopher Columbus berhasil menemukan rempah-rempah baru yang tak terhitung jumlahnya.

Rempah terakhir yang memiliki harga tinggi adalah kayu manis. Rempah ini berasal dari kulit kayu pohon kayu manis yang lebih mengering.
Kayu manis merupakan rempah tertua di dunia yang masih digunakan untuk menambah cita rasa makanan. Meskipun telah banyak dibudidayakan di banyak negara, rempah ini tetap memiliki harga yang tinggi.
Saking berharganya, di tahun 1530 seorang pedagang Anton Fugger membakar surat perjanjian hutang Charles V, kaisar kerajaan Romawi Suci di hadapan Charles langsung dengan batang kayu manis untuk menunjukkan kekayaan yang luar biasa.
Jadi, bagaimana menurutmu soal daftar rempah termahal di dunia di atas?
Editor: Puti Aini Yasmin