6 Terobosan Jenderal Andika Perkasa selama Jabat KSAD, dari Manganang hingga Perubahan di Kopassus
JAKARTA, iNews.id - Jenderal Andika Perkasa resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Panglima TNI baru di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Andika menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.
Selama menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Andika Perkasa melakukan sejumlah terobosan dan program yang mendapat respons positif. Terobosan itu mulai dari penghapusan tes keperawanan, operasi koreksi kelamin Serda Aprilio Perkasa Manganang, perubahan rekrutmen di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan tidak ketinggalan khusus untuk Papua.
Berikut 6 terobosan dan jejak Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa selama jadi KSAD yang dirangkum iNews.id, Rabu (17/11/2021):
1. Dorong dan Wujudkan Operasi Koreksi Kelamin Aprilia Manganang
Salah satu tindakan Jenderal Andika Perkasa yang paling fenomenal saat menjadi KSAD, operasi koreksi kelamin prajurit TNI AD, Aprilia Manganang. Berkat Andika, Manganang memulai hidup barunya sebagai seorang laki-laki sejati sejak Selasa (9/3/2021).
Sebelumnya selama 28 tahun, Aprilia hidup sebagai seorang perempuan berbeda. Selama itu pula, Aprilia kerap menjadi bahan perundungan. Perlakuan orang-orang itu membuat Aprilia tidak nyaman. Akhirnya eks pemain Tim Nasional Bola Voli Putri ini memilih untuk menjauh dari orang-orang.
"Pengakuan Manganang ini, dia sering menjadi objek bully-an sejak SMA atau remaja. Bully-an terhadapnya juga udah enggak direm, apa pun yang dilihat orang lain, selalu ditanyakan dan ini yang membuat Serda Aprilia Manganang cenderung menjauh," kata Jenderal Andika Perkasa di Mabesad, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
Jenderal Andika Perkasa mengatakan, awalnya dia juga tidak ada niat atau rencana untuk mengubah keadaan Serda Aprilia dari statusnya semula sebagai seorang perempuan.
Keterlibatannya mengungkap kondisi Aprilia berawal dari ketidaksengajaan melihat foto Aprilia yang akrab disapa Sersan Manganang. Sebagai seorang pemimpin, Andika mengaku langsung punya inisiatif untuk menanyakan langsung kondisi anggotanya itu dan ingin bisa membantu.
Andika kemudian menghubungi Pangdam dan memanggil Sersan Aprilia Manganang ke Jakarta. Aprilia ternyata sangat antusias saat Jenderal Andika Perkasa menawarkan agar dia mendapat penanganan medis atas kondisinya.
Dari cerita Aprilia, Andika juga akhirnya mengetahui kisah hidupnya sejak kecil. Aprilia memiliki kelainan pada sistem reproduksi yang disebut hipospadias. Dia menjalani pemeriksaan di RSPAD Gatot Subroto yang menyebutkan Aprilia Manganang ternyata lebih memiliki organ kelamin laki-laki. Operasi dilakukan dan berhasil.
Setelah resmi berganti jenis kelamin menjadi laki-laki, Serda Aprilia Manganang juga mengubah namanya menjadi Aprilio Perkasa Manganang. Nama baru itu didapat lewat sidang perdata penetapan perubahan nama dan status jenis kelamin di Pengadilan Negeri (PN) Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara pada Jumat (19/3/2021).
2. Menghapus Tes Keperawanan
Jenderal Andika Perkasa juga mendorong perbaikan pola rekrutmen di TNI AD saat menjabat KSAD. Sejumlah tes yang dianggap tak relevan kini ditiadakan, salah satunya tes keperawanan bagi Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
Andika mengatakan, sebelumnya ketika proses perekrutan, ada yang dinamakan pemeriksaan inspeksi vagina dan serviks. Hal yang sama berlaku untuk pemeriksaan selaput dara yang kini tak lagi digunakan sebagai penilaian tes.
"Hymen atau selaput dara tadinya juga merupakan satu penilaian, apakah hymen utuh atau ruptur sebagian atau ruptur yang sampai habis. Sekarang tidak ada lagi. Tujuan penyempurnaan materi seleksi itu lebih ke kesehatan sehingga yang tidak berhubungan lagi dengan itu, tidak perlu lagi," kata Andika di Jakarta, Selasa (10/8/2021).
Andika mengatakan, tes ginekologi tetap dilakukan TNI AD, namun lebih ke pemeriksaan genitalia luar termasuk pemeriksaan ihwal abdomen perut. Namun, pemeriksaan yang melibatkan secara khusus ke inspeksi vagina dan serviks telah dihapuskan.
Pemeriksaan kesehatan bagi calon Kowad bertujuan untuk menghindari insiden yang membahayakan nyawa selama pendidikan. Dengan begitu, hal-hal yang tidak lagi berkaitan dengan tujuan itu tak perlu dilakukan lagi.
"Tujuan penyempurnaan materi seleksi ini tujuan lebih ke kesehatan, menghindari satu insiden yang menghilangkan nyawa. Jadi yang tidak ada hubungan dengan itu, tak perlu lagi," tuturnya.
Aturan ini telah mulai diterapkan Andika dalam seleksi penerimaan Bintara di setiap Kodam sejak Mei lalu. Hal yang sama berlaku bagi calon istri dari prajurit laki-laki yang mengajukan izin untuk menikah.
"Jika prajurit kita sudah memilih (calon istri), ya sudah. Emang kita mau ngapain," katanya sambil bercanda.
3. Tak Lagi Mewajibkan Pemeriksaan Kesehatan Calon Mempelai di Satuan TNI AD
Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan, satuan TNI AD tidak lagi mewajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para calon mempelai. Hal ini disampaikannya lewat teleconference dengan Pangdam di seluruh Indonesia di Mabesad, Jakarta Pusat, pada Juli lalu, terkait pengajuan persyaratan pernikahan dan kesehatan terkait rekrutmen prajurit Kowad.
Andika Perkasa memberikan arahan agar satuan TNI AD cukup melakukan pemeriksaan administrasi terkait pernikahan. Soal pemeriksaan kesehatan, dianggap menjadi urusan prajurit.
"Apakah mereka sudah melakukan kesehatan apa belum, ya biarkan saja pada mereka. Mereka sudah dewasa dan manakala mereka sudah memutuskan untuk menikah, kita yakin prajurit kita sudah cukup dewasa dan matang untuk memutuskan apa yang perlu dan tak perlu dilakukan," ujar KSAD dalam tayangan video yang diunggah Dispenad, Minggu (18/7/2021).
4. Pengadaan Kendaraan Dinas Terbesar dalam Sejarah untuk Prajurit TNI AD
Jenderal TNI Andika Perkasa juga memperjuangkan kendaraan dinas untuk para prajurit TNI AD. Pengadaan 547 kendaraan dinas baru tahun ini untuk satuan TNI AD bahkan dinilai terbesar dalam sejarah.
Kendaraan tersebut akan digunakan untuk satuan-satuan yang ada di TNI AD. Ke-547 kendaraan tersebut terdiri atas 309 mobil dan 238 sepeda motor, yang merupakan pengadaan dari anggaran Tahun 2020.
Pemberian kepada para penerima maupun perwakilan dari setiap satuan dilaksanakan di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta Pusat.
"Saya yakin ini pengadaan terbesar kita dalam satu kali pengadaan. Ini harusnya dilakukan sejak lama karena memang kasihan jika melihat para pejabat Kodam contohnya, kalau harus memakai kendaraan yang tidak layak sehingga terlihat tidak pantas," ujar Andika dikutip dari akun YouTube, Sabtu (1/5/2021).
Dia menilai, penyerahan kendaraan dinas ini menjadi salah satu yang terbesar karena dilakukan dalam satu kali pengadaan langsung. Selain para pejabat dari setiap satuan, kendaraan juga diberikan untuk satwa kepada satuan Polisi Militer (POM) AD.
Salah satu penerima, Sekretaris Disada AD Kolonel CZI Tarsisius Yoga Pratono menuturkan, kendaraan dinas tersebut akan meningkatkan kinerja dan kerja-kerja satuannya.
"Senang sekali, kendaraan yang sangat bagus dan sangat mendukung tugas dengan mobilitas tinggi. Buat Bapak KSAD saya mengucapkan terima kasih sekali atas dukungan mobil ini sangat-sangat mendukung sekali bagi kami, dengan ini semoga tugas akan semakin lancar" katanya.
5. Perubahan Baru dalam Rekrutmen Kopassus
Jenderal Andika Perkasa juga menerapkan perubahan baru dalam sistem perekrutan Kopassus pada 2021, yakni rekrutmen berbasis daring dalam rangka menjaring bibit-bibit yang unggul. Dikutip iNews.id dari buku Kopassus untuk Indonesia, Profesinalisme Prajurit Kopassus, Andika juga menetapkan persyaratan baru.
Syarat itu di antaranya sudah berdinas setidaknya empat tahun dan sudah pernah tugas operasi. Persyaratan ini memiliki kelebihan dari sistem yang biasa, yaitu minat individu.
Selama ini rekrutmen dilakukan dengan meminta yang terbaik dari Rindam (Resimen Induk Kodam). Persoalannya, dari rekrutme selama ini, terkadang tidak didapat yang terbaik. Sering juga prajurit merasa terpaksa sehingga ada istilah “kena werving Kopassus".
Perubahan ini awalnya dianggap akan membuat peminat untuk masuk Kopassus menurun. Ternyata, tidak disangka-sangka, animo dari prajurit yang ingin menjadi anggota Kopassus cukup banyak. Dari waktu pendaftaran yang awalnya dibuka dua bulan, terpaksa ditutup dalam sebulan karena sudah melebihi kapasitas.
Penerapan rekrutmen berbasis daring ini tidak mudah. Sebab, awalnya Kopassus masih minim pengetahuan perihal server, membuat situs web, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan jaringan. Hasil kerja keras tidak sia-sia karena Kopassus mendapat apresiasi dari TNI AD dan menjadi kesatuan pertama yang melakukan rekrutmen berbasis daring.
6. Program 1.000 Prajurit Otonomi Khusus di Papua
Di masa Jenderal Andika Perkasa menjadi KSAD pula, TNI AD merekrut 1.000 pemuda asli Papua menjadi pasukan TNI AD. Dari video di YouTube TNI AD, ide ini sebenarnya muncul dari Letjen TNI Ali Hamdan Bogra sejak lama.
Putra asli Papua ini bercita-cita membangun tanah kelahirannya. Tekadnya makin kuat saat menjabat Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat, April 2020.
Kepada KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, dia menyampaikan gagasannya agar para pemuda pemudi asli Papua direkrut menjadi prajurit TNI lewat program otonomi khusus. Andika mewujudkannya.
Sebanyak 1.000 putra dan putri asal Papua menjalani Pendidikan Pertama Bintara Otsus untuk orang asli Papua di Kodam XVIII/Kasuari 2020. Dari jumlah tersebut, ada 330 orang menempuh pendidikan di Rindam III/Siliwangi. Lalu 240 orang di Rindam IV/Diponegoro, 260 orang di Rindam V/Brawijaya, 130 orang di Rindam Jaya dan 40 wanita di Pusdik Kowad Bandung.
Para prajurit pilihan tersebut telah menempuh pendidikan selama 20 pekan. Terhitung mulai 4 November 2020 - 23 Maret 2021 dengan materi pendidikan dasar keprajuritan. Pada Selasa (23/3/2021), sebanyak 1.000 putra dan putri asli Papua resmi menjadi prajurit TNI berpangkat sersan dua (serda).
Editor: Maria Christina