6 Warga Jabar Terpapar Covid-19, Dedi Mulyadi Minta Waspada tapi Jangan Panik

BANDUNG, iNews.id - Dinas Kesahatan (Dinkes) Jabar mencatat sebanyak enam warga Jawa Barat mengidap Covid-19. Keenam pasien itu dipastikan telah mendapatkan penanganan medis intensif.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Rochadi juga memastikan, sampai saat ini, tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Juga

Rusia Puji Donald Trump yang Paham Penyebab Perang Ukraina

"Sampai saat ini enam kasus terkonfirmasi yang dilaporkan dan pasien sudah mendapatkan penanganan medis dengan baik," kata Rochadi melalui pesan singkat, Rabu (4/6/2025).

Dia belum dapat memastikan, enam pasien Covid-19 di Jabar, apakah terpapar virus varian baru atau bukan. Ppastinya, kata dia keenam pasir terpapar karena daya tahan tubuh menurun.

Baca Juga

Covid-19 Meledak Lagi! Menkes Pastikan Varian Baru Tak Mematikan

"Untuk varian baru atau bukan belum bisa dipastikan. Yang bisa dipastikan, mereka yang terpapar karena daya tahan tubuh sedang turun. Virus ini (Covid-19) tentu masih ada namun karena (masyarakat) sudah banyak yang tervaksin dan kekebalan kelompok sudah terbentuk sehingga penularan relatif rendah," katanya.

Sampai saat ini, lanjut dia di Jabar tidak ditemukan klaster penyebaran Covid-19, seperti sekolah, perkantoran atau tempat ibadah.

"Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, Dinkes Jabar menyiapkan fasilitas medis dan tenaga kesehatan memadai," ucapnya.

Disinggung soal vaksinasi ulang, dia menyampaikan, akan kembali dilaksnakan jika penularan Covid-19 meluas dan dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Vaksinasi booster di Jawa Barat pada saat pandemi Covid-19 cukup tinggi. Tetapi jika terjadi penyebaran Covid-19 lebih luas dan dipandang perlu dilaksanakan vaksinasi ulang atau tambahan, kami akan konsultasi ke Kemenkes RI," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi meminta masyarakat jangan panik terkait kasus Covid-19. Dia mengimbau masyarakat tetap waspada.

"Ya, kita harus mulai waspadalah hari ini. Jangan terlalu panik," kata Dedi di Gedung Pakuan, Kota Bandung.

Pria yang biasa disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu menuturkan, masyarakat pernah menghadapi masa pandemi Covid-19 sehingga kinin dinilai sudah terlatih.

"Kita kan sudah terlatih menghadapi Covid-19 yang berat dulu. Intinya hari ini kita waspada, tetapi tidak boleh panik," katanya.

Disinggung wajib pengguna masker, KDM menuturkan, menunggu rekomendasi Kemenkes. "Nanti kita lihat. Itu kan berdasarkan rekomendasi. Nanti rekomendasi Kemenkes seperti apa," ucapnya.

Editor: Kurnia Illahi