7 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam, Lengkap dengan Struktur dan Penjelasannya
JAKARTA, iNews.id – Contoh teks eksplanasi fenomena alam berikut ini menjelaskan tentang peristiwa yang terkait dengan cuaca, gerhana, hujan, dan sebagainya.
Teks eksplanasi adalah sebuah tulisan nonfiksi yang menjelaskan suatu proses tindakan atau peristiwa secara detail namun sederhana.
Teks eksplanasi bertujuan untuk menyatakan “mengapa” dan “bagaimana” terjadinya fenomena tersebut. Hal ini sering ditemukan dalam buku teks sains, geografi dan sejarah.
Struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum yang menyatakan permasalahan fenomena yang ingin dijelaskan. Dan penjelasan berurutan yang menyatakan serangkaian langkah yang menjelaskan fenomena tersebut.
Lalu, tujuan dari teks eksplanasi ini untuk menceritakan proses-proses yang berkaitan dengan pembentukan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, dan budaya. Dan untuk menjelaskan bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi.
Menurut Mark Anderson dan Kathy Anderson (1997:82) mengatakan bahwa jenis teks eksplanasi sering digunakan untuk menceritakan bagaimana dan mengapa suatu hal (fenomena) terjadi di alam.
Berikut 7 contoh teks eksplanasi fenomena alam yang dikutip dari berbagai sumber, Rabu (30/8/2023).
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba. Gempa bumi dapat terjadi di mana saja, tetapi lebih sering terjadi di daerah yang dekat dengan patahan lempeng bumi.
Gempa bumi dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor, yaitu kekuatannya, kedalamannya, dan jenisnya. Kekuatan gempa bumi diukur dengan skala Richter, yang berkisar antara 0 hingga 9. Gempa bumi dengan kekuatan 7 atau lebih dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Kedalaman gempa bumi juga dapat mempengaruhi kerusakan yang terjadi. Gempa bumi yang dangkal akan lebih merusak daripada gempa bumi yang dalam. Gempa bumi dangkal terjadi di dekat permukaan bumi, sedangkan gempa bumi dalam terjadi di kedalaman lebih dari 60 kilometer.
Jenis gempa bumi juga dapat mempengaruhi kerusakan yang terjadi. Gempa bumi tektonik adalah jenis gempa bumi yang paling umum terjadi. Gempa bumi tektonik terjadi karena pergerakan lempeng bumi. Gempa bumi tektonik dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan, terutama di daerah yang dekat dengan pusat gempa.
Tsunami adalah gelombang besar yang disebabkan oleh gerakan air laut yang tiba-tiba. Tsunami dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk gempa bumi, letusan gunung berapi, dan longsor bawah laut.
Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan hingga 800 kilometer per jam. Gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter.
Tsunami dapat menimbulkan kerusakan yang signifikan, terutama di daerah pesisir. Tsunami dapat menyebabkan banjir, kerusakan bangunan, dan kematian.
Angin puting beliung adalah angin kencang yang berputar dengan kecepatan hingga 300 kilometer per jam. Angin puting beliung dapat terjadi di mana saja, tetapi lebih sering terjadi di daerah yang beriklim tropis.
Angin puting beliung dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan dalam waktu singkat. Angin puting beliung dapat menyebabkan pohon tumbang, rumah rusak, dan bahkan kematian.
Banjir adalah peristiwa meluapnya air sungai atau danau yang menggenangi daratan. Banjir dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk hujan yang lebat, pasang air laut, dan kerusakan bendungan.
Banjir dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan, terutama di daerah yang rendah dan dataran banjir. Banjir dapat menyebabkan banjir, kerusakan bangunan, dan kematian.
Kebakaran hutan adalah peristiwa terbakarnya hutan secara luas. Kebakaran hutan dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk faktor alam, seperti sambaran petir, dan faktor manusia, seperti kelalaian atau kesengajaan.
Kebakaran hutan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan, terutama bagi ekosistem hutan. Kebakaran hutan dapat menyebabkan kepunahan berbagai jenis tumbuhan dan hewan, serta kerusakan lingkungan.
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi dan lautan. Pemanasan global disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia.
Pemanasan global dapat menyebabkan berbagai dampak, termasuk kenaikan permukaan laut, perubahan iklim, dan kepunahan berbagai jenis tumbuhan dan hewan.
Erosi adalah proses pengikisan tanah oleh air, angin, atau es. Erosi dapat menyebabkan kerusakan tanah dan lahan pertanian. Erosi juga dapat menyebabkan banjir dan longsor.
Erosi dapat dicegah dengan berbagai cara, termasuk penanaman hutan, konservasi tanah, dan pembangunan bendungan
Editor: Johnny Johan Sompotan