Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kompolnas soal Penyelidikan Kematian Diplomat Arya Daru Makan Waktu Lama: Sangat Kompleks
Advertisement . Scroll to see content

7 Fakta Terbaru Diplomat Kemlu Arya Daru Tewas, Penyebab Kematian Semakin Jelas

Selasa, 29 Juli 2025 - 04:09:00 WIB
7 Fakta Terbaru Diplomat Kemlu Arya Daru Tewas, Penyebab Kematian Semakin Jelas
Diplomat muda Kemlu Arya Daru Pangayunan (39) terekam CCTV di dekat kamar kosnya sebelum ditemukan tewas terlilit lakban pada 8 Juli 2025. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Polda Metro Jaya masih menyelidiki kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39). Jasad Arya ditemukan dengan kondisi kepala terlilit lakban dalam kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, 8 Juli 2025 lalu.

Polisi pun melakukan gelar perkara kematian Arya Daru, Senin (28/7/2025). Gelar perkara dilakukan bersama pihak eksternal seperti Kompolnas, Komnas HAM hingga Kemlu.

"Untuk eksternalnya dari Kemenlu, tempat korban bekerja, dan termasuk juga ada TKP rooftop itu. Kemudian Kompolnas sebagai pengawas eksternal kami, ya biar transparan, kemudian Komnas HAM," kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak.

Selain itu, ada berbagai ahli mulai dari kedokteran forensik yang melakukan autopsi, laboratorium forensik hingga ahli psikologi forensik. Nantinya semua hal ini akan disinkronisasi untuk membuat terang kasus kematian Arya Daru.

Berikut fakta-fakta terbaru kematian Arya Daru Pangayunan.

Fakta Terbaru Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru

1. Tas Arya Ditemukan

Polisi menemukan tas milik Arya Daru. Tas tersebut ditemukan di Gedung Kemlu.

Reonald Simanjuntak menyebutkan, tas tersebut ditemukan satu hari setelah jenazah Arya Daru ditemukan.

“Tas itu kan ditemukan di rooftop, kalau berdasarkan keterangan dari tim penyelidik itu 1 hari setelah tanggal 8, setelah ditemukan korban. Jadi ditemukanlah tas itu di lantai 12 di samping tangga darurat,” kata Reonald kepada wartawan, Senin (28/7/2025).

2. Isi Tas Arya

Berdasarkan hasil pengecekan, ditemukan sejumlah barang di dalam tas Arya Daru. Barang-barang tersebut yakni laptop, obat-obatan hingga pakaian yang baru dibeli di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Jakarta Pusat.

“(Isi tas) laptop, terus pakaian yang baru dibeli, terus ada beberapa obat-obatan ya yang korban bawa, trus ya pokoknya belanjaan yang baru dia beli. Jadi (korban) sempat belanja di salah satu tempat perbelanjaan di Jakarta Pusat, lalu ke ya terakhir di rooftop itu,” ujar Reonald.

3. Isi Chat HP

Selain itu, polisi juga berhasil mengantongi isi chat korban dalam ponsel tersebut. Meski demikian, keberadaan HP Arya Daru tak diketahui.

"Walaupun handphone hilang, tidak menghambat dalam pengungkapan dan untuk menemukan fakta apa yang terjadi. Karena ada bukti digital cyber, yang dapat mengandalkan device lain, yang kebetulan terisi, ada handphone korban, WA dan emailnya," kata Reonald Simanjuntak.

Reonald menjelaskan, isi chat di handphone itu berhasil terbaca berdasarkan email yang tercantum dalam perangkat elektronik korban lainnya yang sudah diamankan penyidik. 

Isi chat tersebut kemudian disinkronisasi dengan chat para saksi, mulai dari istri hingga rekan kerja korban.

"Iya (isi chat sudah didapatkan), melalui email yang ada di koneksi laptopnya, kemudian dikombinasikan dengan istrinya, dengan atasannya, dengan rekan kerjanya, terus yang rekan kerja yang pada saat itu sama-sama belanja di salah satu unit, salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta pusat," kata dia.

4. Asal Usul Lakban

Polisi juga berhasil mengungkap asal usul lakban kuning yang melilit wajah Arya Daru. Lakban itu ternyata dibeli korban di Yogyakarta.

“Terkait dengan lakban kuning, berdasarkan keterangan istri korban, bahwa lakban tersebut dibeli pada akhir bulan Juni di Toko Merah, Gedung Kuning, Yogyakarta," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (28/7/2025).

Ade Ary mengatakan lakban tersebut juga ada di rumah korban di Jogja. Polisi akan menyita lakban itu untuk dijadikan sebagai pembanding.

5. Fungsi Lakban yang Dibeli

Sementara itu, berdasarkan keterangan rekan kerja korban, lakban tersebut biasanya dipakai pegawai Kemlu saat bepergian ke luar negeri. Fungsinya, kata Ade Ary, untuk mempermudah mencari barang saat di bandara.

“Bahwa lakban tersebut biasa digunakan pegawai Kemlu yang berpergian ke luar negeri, guna mempermudah mencari barang saat di bandara, mengingat fungsinya sebagai penanda karena warna yang mencolok," jelasnya.

6. Penyebab Kematian Semakin Jelas

Kompolnas menyebut penyebab kematian Arya Daru semakin jelas. Hal itu diungkapkan Komisioner Kompolnas Choirul Anam setelah mengikuti evaluasi penyelidikan di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/7/2025).

"Hari ini peristiwanya kemarin terang, dan tadi semakin terang. Nah, habis itu penyebab kematiannya juga sudah jelas," kata Cak Anam di Polda Metro Jaya.

Selain penyidik, evaluasi turut dihadiri Komnas HAM, Kemlu hingga pihak kedokteran. Meski begitu, Cak Anam tak bisa memerinci penyebab kematian korban. Menurutnya, hal itu akan disampaikan langsung oleh Polda Metro Jaya.

Dalam kegiatan evaluasi tadi, Polda Metro Jaya memaparkan rangkaian penyelidikan dari awal hingga hari ini. Kegiatan korban yang terekam CCTV juga dijelaskan.

"Itu semua dicek dan salah satu yang paling penting begini, disandingkan antara komunikasi WA dengan time frame yang ada di CCTV. Itu memiliki logika mendasar atas peristiwa yang sangat kuat," ujar dia. 

7. Alasan Penyelidikan Makan Waktu lama

Anam menjelaskan polisi perlu menyelidiki secara mendalam untuk mengetahui penyebab kematian Arya Daru. Menurut dia, sejumlah hal yang ditelusuri sangat kompleks dan banyak.

“Jadi gini, kenapa waktunya lama? Misal kemarin ada janji sepekan dan sebagainya, kelar dan sebagainya. Karena memang pada akhirnya yang ditelusuri sangat kompleks, sangat banyak,” kata Anam.

Dia memerinci, rekam jejak digital yang dikantongi polisi sangat bervariasi. Sehingga, alat bukti itu perlu didalami lebih lanjut.

“Kemudian dari segi autopsi, banyak item autopsi yang semakin lama semakin dibuka lebih terang dan lebih kompleks,” tutur dia.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut