Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menang Pilwalkot New York, Zohran Mamdani Janji Pekerjakan PNS yang Dipecat Trump
Advertisement . Scroll to see content

7 Komentar SBY Respons Duet Anies-Cak Imin, Merasa Dikhianati dan Kecewa

Sabtu, 02 September 2023 - 05:00:00 WIB
7 Komentar SBY Respons Duet Anies-Cak Imin, Merasa Dikhianati dan Kecewa
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kecewa NasDem menduetkan Anies dan Cak Imin. (Foto: MPI/Jonathan Simanjuntak)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin rapat untuk menentukan arah koalisi di Pemilu 2024, Jumat (1/9/2023). Dia mengaku kecewa setelah adanya keputusan sepihak menduetkan Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Setelah rapat tersebut, Partai Demokrat juga tegas mencabut dukungan untuk Anies Baswedan. Keputusan itu sekaligus membuat Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Berikut komentar SBY sebagai respons kekecewaan atas duet Anies-Cak Imin:

1. Demokrat merasa ditelikung dan ditinggalkan

SBY merasa ditelikung dan ditinggalkan dalam keputusan duet Anies-Cak Imin. Di sisi lain SBY merasa bersyukur karena kejadian ini berlangsung sebelum pendaftaran capres dan cawapres.

"Kita ditelikung, ditinggalkan seperti ini, bayangkan ditelikung, ditinggalkan sebelum batas pendaftaran ke KPU. Kita masih ditolong oleh Allah," ujar SBY dalam konferensi pers di Cikeas, Jumat (1/9/2023).

Menurut dia, mitra koalisi perubahan yang mengusung Capres Anies Baswedan melebihi batas kepatutan atau etika politik yang kasar. Tidak menyangka Anies akan berduet dengan Cak Imin tanpa persetujuan dengan Demokrat. 

"Saya tidak menyangka tindakan sejauh ini melebihi batas kepatutan dan etika ya kasar," katanya.

2. Kecewa duet Anies-AHY gagal

SBY mengatakan ada informasi agar pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) digagalkan. Informasi yang dia dengar agar Pilpres 2024 hanya dua paslon. 

"Ini fakta benar Anies-AHY hampir matang diluncurkan terbukti bisa digagalkan. Jadi informasi manifesnya kejadian betul ini," katanya.

Selain itu, dia mengatakan ada informasi ada gerakan atau manuver politik dalam capres-cawapres Pilpres 2024. Informasi yang dia dengar ada dalang untuk menjalankan manuver itu. 

"Katanya semua gerakan manuver seperti ini yg berkaitan capres-cawapres katanya ada dalangnya, ada persekokolan untuk menjalankannya," katanya.

3. SBY ungkap Demokrat di-prank musang berbulu domba

SBY mengungkap pesan yang diterima dari para kader dan nonkader terkait keputusan Partai NasDem menduetkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Sejak pagi kita bekerja, pesan datang dari mana-mana, rata-rata emosional. Dari sekian banyak ribuan yang memberikan message itu, ada dua yang menarik," kata SBY di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jumat (1/9/2023).

Dia lantas membacakan pesan pertama yang menarik perhatiannya.

"Aku tahu politik itu banyak akalnya, tapi tak kusangka buruk banget ini. Korbannya AHY dan Demokrat," tuturnya.

Pesan kedua, lanjutnya, berupa peribahasa. 

"Ada lagi komentar, Demokrat kena prank dari musang berbulu domba. Ini kan peribahasa yang lama," kata dia.

Dia menyebut, peribahasa itu bermakna sosok yang bersikap baik di depan, namun justru menyerang di belakang.

"Musang berbulu domba itu di depan bersikap baik, manis, lembut, penuh persahabatan, di balik itu kalau kita lengah, kita akan dicaplok dan dimakan sampai habis," ujar SBY.

4. SBY bersyukur Demokrat tak diizinkan mendukung orang tidak jujur

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bersyukur atas keputusan duet Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Sebab, kata dia, Partai Demokrat tidak diizinkan Allah SWT untuk mendukung orang yang tak jujur.

“Sesungguhnya kita harus bersyukur. Bersyukur kepada Allah SWT, bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Mengapa? Ini alasan saya. memang kita ditelikung dan ditinggalkan seperti ini sekarang,” kata SBY saat memimpin rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat yang disiarkan langsung dari Youtube Partai Demokrat, Jumat (1/9/2023).

“Bayangkan kalau ditelikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini, satu atau dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU. Bayangkan seperti apa. Kita masih ditolong oleh Allah. Kita diselamatkan oleh sejarah,” ujarnya.

5. SBY pernah diingatkan kader sebelum dukung Anies

SBY mengaku pernah diingatkan terkait sosok yang mengajak Demokrat membentuk koalisi di Pilpres 2024. Keraguan itu datang dari kolega SBY baik kader Demokrat mau pun kalangan luar partai.

“Ada lagi yang bagus dalam sidang majelis ini saya ungkapkan, sebenarnya beberapa teman sudah mengingatkan saya agak lama, baik dari kader Demokrat atau luar Demokrat. Ini, Pak SBY benar-benar percaya kepada orang itu? Atau kepada orang-orang itu?" kata SBY dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jumat (1/9/2023).

SBY menjawab keraguan teman-temannya itu dengan prasangka dan praduga yang baik. Dia mengaku percaya terhadap orang-orang yang mengajak berkoalisi itu.

“Saya jawab dengan praduga yang baik, prasangka yang baik.Saya percaya,” ujarnya.

SBY mengaku tersadar pernyataan teman-temannya itu mengandung kebenaran usai munculnya duet Anies dan Cak Imin.

“Kalau saya ingatkan kembali yang diingatkan teman-teman, lebih dari satu, keputusan sepihak kemarin itu saya mengatakan keputusan gelap seperti itu tidak sesuai dengan rules atau kesepakatan, ternyata barang kali mengandung kebenaran,” kata dia.

6. Puji cara Puan Maharani dan Prabowo Subianto dalam berdemokrasi

SBY menjelaskan Puan dan Prabowo mempunyai cara yang baik dalam mengajak Demokrat menjalin kerja sama politik untuk menghadapi Pemilu 2024. Dia menjelaskan PDIP sempat membujuk Demokrat agar bergabung dalam barisan pendukung Ganjar Pranowo. 

Hal ini terjadi saat pertemuan antara Puan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kawasan GBK, Jakarta pada 18 Juni 2023.

"Misalnya pihak Pak Ganjar Pranowo itu mengajak kalau Partai Demokrat bisa bergabung ke pihak beliau, ditandai dengan pertemuan Mbak Puan dengan AHY beberapa saat yang lalu," kata SBY.

Kemudian, Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra pun mengajak Demokrat untuk bergabung dalam koalisi. Hal itu disampaikan saat Prabowo menemui SBY di Pacitan, Jawa Timur pada 20 Mei 2023.

SBY menilai cara itu lah yang seharusnya dilakukan saat berpolitik di negara demokrasi yakni terbuka dan tidak bermanuver dengan gerakan bawah tanah. 

"Saya harus jujur mengatakan bahwa cara seperti itu adalah cara yang baik, sah, tidak salah, dan dibenarkan dalam demokrasi, dalam dunia politik. Dibandingkan manuver bawah tanah yang penuh dengan misteri, ini enak nih, terbuka, transparan dan kita sambut dengan baik Mbak Puan, Pak Prabowo," ujarnya.

7. Demokrat belum ambil keputusan gabung koalisi mana

SBY menegaskan belum mengambil sikap bergabung koalisi ke mana setelah Anies Baswedan berduet dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Partai Demokrat juga belum menentukan capres yang akan diusung di Pilpres 2024.

"Saat ini, besok atau lusa belum saatnya mengambil keputusan Demokrat akan bergabung koalisi mana dan capres mana kita dukung," kata SBY.

Dia diajarkan tidak tergesa-gesa mengambil keputusan sejak menjadi prajurit. Sebab sikap dan keputusan koalisi harus dipikirkan secara jernih. 

"Setelah jernih ambil keputusan, tindakan apa yang dilaksanakan. Kuncinya lepas emosi itu bikin semua rasional insya Allah putusannya tidak salah," katanya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut