7 Partai Nonparlemen Siap Usung Capres Desember Mendatang, Berikut Kriterianya

JAKARTA, iNews.id - Tujuh partai politik nonparlemen akan mengumumkan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada kontestasi Pemilu 2024 mendatang. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor mengatakan, untuk saat ini ketujuh partai yang berkoalisi berfokus pada tahap verifikasi.

Setelah tahapan verifikasi, Afriansyah mengatakan, koalisi tujuh partai nonparlemen akan mendeklarasikan capres-cawapres untuk Pemilu 2024 pada Desember mendatang.

Baca Juga

Tentara Israel Diperintah Komandannya untuk Tembaki Warga Palestina

"Target kita setelah verifikasi, mudah-mudahan bulan Desember, sudah ada yang diputuskan, dan disitulah kami akan mengumumkan," ujar Afriansyah dalam acara makan malam koalisi tujuh partai nonparlemen di Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Dia menambahkan, berangkat dari pertemuan yang dilakukan malam ini, masing-masing Sekjen partai nonparlemen akan lebih dahulu melaporkan kepada ketua umum terkait beberapa nama yang akan diusung pada Pemilu 2024.

Baca Juga

7 Sekjen Partai Nonparlemen Merapat, Siap Satukan Suara Ikut Pemilu 2024

"Tentunya akan ada pertemuan selanjutnya, semuanya akan melaporkan ke ketua umum hasil pertemuan ini," kata dia.

Afriansyah memberikan sedikit bocoran kriteria capres dan cawapres yang akan diusung, yaitu mempunyai kompetensi untuk melanjutkan pembangunan yang sudah ada saat ini.

"Kami juga tujuh partai ini akan menyiapkan calon yang betul-betul bisa menggantikan sosok seperti Bapak Jokowi yang pas untuk bangsa ini kedepan," ucapnya.

"Seseorang yang bisa melanjutkan perjuangan yang sudah diarahkan oleh beliau (Jokowi), sehingga pembangunan ini berlanjut dan ini yang akan kita lakukan, jadi kita ingin memilih orang yang tepat seperti itu," sambungnya.

Namun demikian, dia optimistis masing-masing partai koalisi sepakat mempunyai visi misi yang sama, yaitu hendak membentuk iklim politik di Indonesia tetap kondusif, tanpa politik identitas yang menyebabkan polarisasi.

"Kami menkan pada seluruh partai politik yang ada, untuk tidak terpolarisasi, jadi kita tidak menekankan politik identitas," tuturnya.

Editor: Aditya Pratama