74.504 Jemaah Haji sudah Kembali ke Tanah Air, 348 Orang Meninggal Dunia
JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 74.504 jemaah haji Indonesia yang menunaikan ibadah ke Tanah Suci 1445H/2024M sudah kembali ke Indonesia. Sementara itu, jemaah haji yang meninggal dunia menjadi 348 orang, Selasa (2/7/2024).
Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan ratusan jemaah wafat sudah dibadalhajikan.
"Jemaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 09.32 WIB berjumlah 348 orang," kata Widi di Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Fase pemulangan jemaah haji, hingga tanggal 1 Juli 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 74.504 orang tergabung dalam 189 kelompok terbang.
"Hari ini, Selasa, 2 juli 2024 terdapat 18 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 7.033 orang. Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air," katanya.
Selain memfasilitasi jemaah haji yang sejak awal kedatangan di Makkah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan belum pernah ke Masjidil Haram untuk melihat dan berdoa di depan Kakbah. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) juga memfasilitasi jemaah haji yang belum pernah ke Masjid Nabawi untuk beribadah dan berziarah ke Raudhah.
“Membawa jemaah tersebut berziarah ke Raudhah merupakan ikhtiar petugas melayani para tamu Allah memperoleh kesempatan beribadah dan berdoa di tempat mustajab tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, PPIH akan mengidentifikasi jemaah yang dirawat di KKHI dan menentukan apakah jemaah tersebut bisa atau tidak bisa dimobilisasi untuk ziarah ke Raudhah.
PPIH, lanjut Widi, kembali mengingatkan jemaah haji untuk tetap menjaga kesehatan tubuh selama di Kota Madinah dengan makan tepat waktu, minum obat teratur sesuai anjuran dokter, menjaga hidrasi tubuh dengan minum yang cukup.
“Mengimbau jemaah untuk mengindahkan ketentuan-ketentuan dan larangan yang berlaku dan ditentukan otoritas Saudi khususnya di area Masjid Nabawi," tuturnya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq