Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Satgas Damai Cartenz Tangkap Komandan KKB di Nabire, Terlibat Penembakan Anggota Brimob
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Berbagai pihak menyatakan sikap yang seragam terkait aksi main bunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga Papua, Minggu (2/12/2018). Semuanya mengutuk keras dan menunjuk hidung Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai dalang aksi sadis tersebut.

Laporan awal menyebutkan, sebanyak 31 pekerja dilaporkan tewas ditembak secara membabi-buta. Hingga kini, polisi belum mengumumkan secara resmi berapa jumlah korban yang tewas di bukit puncak Kabo, Nduga, Papua itu.

Berikut fakta-fakta pembunuhan sadis KKSB di Papua yang dirangkum iNews.id:

1. Pura-Pura Mati

Salah satu korban selamat, JA menuturkan kisahnya selama menjadi sandera KKB kepada Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi. Hal itu seperti dalam keterangan tertulis yang diterima iNews.id, Rabu (5/12/2018).

Dalam kesaksianya, JA mengaku, pura-pura mati saat dia dan 24 teman lainnya ditembaki KKB. Sebelum ditembak, dia mengaku, para korban berada dalam posisi jalan jongkok berbaris dengan formasi lima saf.

"Mereka secara sadis menembaki para pekerja. Sebagian pekerja tertembak mati di tempat, sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah," kata Aidi menirukan yang diucapkan JA, Rabu (5/12/2018).

2. Senpi Standar Militer 

Masih menurut pengakuan JA, saat menyandera 25 pekerja PT Istaka Karya, KKB yang saat itu berjumlah 50 orang menenteng senjata standar militer.

Senjata itulah yang digunakan untuk menembaki para pekerja. Senjata itu pula yang digunakan KKB menembaki menembaki para pekerja yang berhasil kabur dan diamankan di Pos TNI 755/Yalet. KKB Juga membawa panah dan tombak.

3. 19 Tewas, 4 Selamat dan 2 Belum Ditemukan

"Namun malangnya mereka terlihat oleh KKSB sehingga mereka dikejar. Lima orang tertangkap dan digorok oleh KKSB (meninggal di tempat), enam orang berhasil melarikan diri ke arah Mbuah," ujar Aidi.

Sementara dua orang di antaranya, dia menjelaskan, belum ditemukan. Sedangkan empat orang selamat setelah diamankan anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua.

"Menurut keterangan saudara JA jumlah korban yang dipastikan meninggal dunia dibantai oleh KKSB di lereng bukit puncak Kabo adalah 19 orang," kata Aidi.

4. Pasukan Elite Diminta Turun

Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta TNI-Polri mendorong Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menerjunkan pasukan elite untuk memburu pelaku.

“Mendesak dan mendorong seluruh aparat hukum yang ada untuk memburu pelakunya dan kemudian menyeret ke pengadilan. Kami juga mendorong Panglima TNI dan Kapolri untuk mengirim pasukan elite di kesatuannya karena hal seperti ini tidak bisa dianggap remeh dan harus dituntaskan,” kata Bamsoet di Istana Negara, Rabu (5/12/2018).

Menurut Bamsoet, pembunuhan terhadap puluhan pekerja proyek infrastruktur Trans Papua itu lebih keji daripada aksi terorisme. Karena itu, Bamsoet mendukung langkah tegas yang akan dilakukan TNI-Polri tanpa harus terbentur persoalan Hak Asasi Manusia (HAM).

5. Pemerintah Tidak Kecolongan

Ketua DPR Bambang Soesatyo enggan menyebutkan pemerintah kecolongan. Hal itu terkait peristiwa sadis yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Saya tidak bisa mengatakan itu suatu kecolongan," katanya usai pertemuan Pengurus FKPPI dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Meski banyak dilaporkan yang dibunuh, ia meminta pemerintah tetap melakukan tindakan preventif khusus terkait di Nduga dan kasus kekerasan di wilayah Papua.

"Kita semua harus waspada dan harus melakukan tindakan-tindakan preventif dan langkah-langkah yang membuat mereka jera," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet.

6. Proyek Trans Papua Lanjut

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono agar melanjutkan pembangunan jalan Trans Papua.

"Pembangunan jalan Wamena-Wamugu tetap diteruskan. Trans Papua tetap jalan. Harus segera diselesaikan," katanya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Dia menjelaskan, proyek Trans Papua berada di segmen V ini menghubungkan antara Wamena-Haberma-Kenyam-Mamugu. Panjang ruas proyek 278 kilometer.

Dalam segmen itu memiliki 35 jembatan. Proyek tersebut dikerjakan dua perusahaan BUMN, yakni PT Istaka Karya dan PT Brantas Adi Praya.

"Tetap harus diselesaikan. Artinya PU jalan terus mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat Papua," kata Jokowi menegaskan.

7. Pahlawan Pembangunan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan bela sungkawanya terhadap para pekerja PT Istaka Karya yang menjadi korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.

"Saya atas nama rakyat, bangsa, dan negara menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan dan mari kita bersama-sama mendoakan agar arwah para pahlawan pembangunan Trans Papua ini diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," katanya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

8. OPM Klaim Bertanggung Jawab

Kelompok kriminal separatis bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya mengaku bertanggung jawab atas penyerangan yang menewaskan puluhan pekerja jembatan di Distrik Mbua, kabupaten Nduga, Papua.

Juru bicara kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya, Sebby Sambom, mengatakan setelah aksi serangan tersebut, Panglima Daerah Militer Makodap III Ndugama mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya lah yang bertanggung jawab atas pembunuhan kepada para pekerja Istaka Karya.

"Sejak tanggal 2 Desember 2018 di bawah pimpinan komandan Tuan Pemne Kogeya telah melakukan operasi dengan sasaran Jembatan Kali Aworak, Kali Yigi Pos TNI Distrik Mbua," kata Sebby dalam siaran pers yang diterima wartawan di Kabupaten Wamena, Papua, Rabu (5/12/2018).

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut