Achmad Yurianto: New Normal Adalah Gaya Hidup Kita
JAKARTA, iNews.id - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan konsep penerapan kenormalan baru atau new normal di tengah wabah virus Covid-19. Konsep ini menekankan pada gaya hidup yang selalu menerapkan protokol kesehatan saat kembali melakukan aktivitas di tengah masyarakat.
Yuri mengatakan, dalam tatanan kenormalan yang baru nanti, masyarakat diminta untuk bisa hidup berdaptasi dan berdampingan dengan Covid-19. Sebab, sampai saat ini dunia masih belum menemukan vaksin dari virus tersebut.
Meskipun harus kembali tetap produktif, dia meminta masyarakat agar tetap aman dari Covid-19. Caranya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, memakai masker saat berkativitas, dan tetap menjaga jarak. Ini semua kunci untuk menghindari penularan virus Covid-19.
"Oleh karena itu, seharusnya kenormalan yang baru adalah gaya hidup kita, kebutuhan kita, perilaku kita yang tidak harus kemudian ditekan-tekan, disuruh-suruh, diperintah-perintah oleh institusi apapun termasuk pemerintah," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (28/7/2020).
Yuri mengimbau agar kesadaran selalu menerapkan protokol kesehatan itu terus ditanamkan ketika akan menjalankan kenormalan yang baru nantinya. Bahkan, dia juga berharap agar setiap orang bisa menjadi fungsi pengontrol kedisplinan tentang protokol kesehatan di tengah masyarakat.
"Saudara-saudara, mari kita bangun budaya yang baru ini atau kebiasaan yang baru ini. Tentunya ini membutuhkan peran semuanya," kata dia.
Kenormalan baru atau new normal dapat diartikan sebagai pola hidup normal versi baru yang menuntut warga untuk berdamai dan hidup berdampingan dengan Covid-19. New normal muncul karena belum adanya vaksin atas virus itu, sementara di sisi lain masyarakat juga dituntut beraktivitas.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Kamis (28/5/2020) menunjukkan, kasus terkonfirmasi positif bertambah 687 orang sehingga total menjadi 24.538. Kasus sembuh bertambah 183 menjadi 6.420 dan meninggal dunia bertambah 23 menjadi 1.496 orang.
Yuri pun turut mengapresiasi saat ini sudah banyak sekali tokoh-tokoh masyarakat yang berperan secara komperhensif di dalam konteks membangun suatu kenormalan yang baru.
Dia juga berharap peran tokoh-tokoh masyarakat ini bisa menjadi kunci kesuksesan dalam memutus rantai penularan virus Covid-19.
"Karena kita tahu, masyarakat kita adalah masyarakat yang menurut kepada tokoh-tokoh mereka. Karena itu, peran tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, dan sebagainya, ini bisa menjadi kunci bagi pelaksanaan ini," ucapnya.
Editor: Zen Teguh