Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rekor, Korea Selatan Catat 8.500 Kasus Covid dalam Sehari Gara-Gara Omicron
Advertisement . Scroll to see content

Ada 2 Kematian Akibat Omicron di RI, Satgas: Tidak Bisa Dianggap Remeh

Selasa, 25 Januari 2022 - 13:00:00 WIB
Ada 2 Kematian Akibat Omicron di RI, Satgas: Tidak Bisa Dianggap Remeh
Covid-19 varian Omicron(Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Indonesia mencatat ada 2 kematian akibat Covid-19 varian Omicron. Satgas pun menilai bahwa varian ini tidak bisa dianggap remeh.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B. Harmadi menegaskan agar masyarakat tidak memandang sebelah mata varian Omicron. Apalagi, diketahui di situasi pandemi ini tidak mungkin bisa menghilangkan risiko terpapar virus sama sekali.

“Satu hal yang penting bahwa di masa pandemi ini tidak mungkin kita menghilangkan risiko sama sekali ya. Tidak mungkin kita menghilangkan risiko 100 persen. Dan kita harus paham, bahwa masih ada risiko penularan Covid-19,” tutur dia dalam webinar Menuju Pandemi Menjadi Endemi, Antisipasi Virus Varian Omicron, Selasa (25/1/2022).

Apalagi, kata Sonny, penularan varian Omicron jauh lebih cepat dibanding varian yang lain. Sehingga masyarakat diwanti-wanti untuk menerapkan protokol kesehatan.

“Lalu kemudian, salah satu hal yang penting kita cermati adalah penularan atau penyebaran varian baru Omicron yang begitu cepat,” sambungnya.

Sonny juga mengungkapkan bahwa Omicron menjadi varian yang statusnya mengalami perubahan yang cepat. Artinya, WHO waspada terhadap varian ini.

“Pertama kali ketika menjadi varian of interest berubah menjadi harusnya dari Variant of Interest menjadi Varian of Concern, tapi Omicron ini langsung dia, loncat statusnya ya, tanpa menjadi Variant of Interest dia langsung menjadi Variant of Concern. Artinya WHO menyadari penyebaran dari varian ini begitu cepat," kata dia.

Sonny melanjutkan, varian Omicron memiliki gejala yang ringan dibanding dengan varian lainnya. Namun, hal itu bukan menjadi halangan masyarakat untuk tidak taat protokol kesehatan karena sudah adanya kasus kematian akibat Omicron.

“Nah, kabar baiknya memang varian Omicron itu cenderung menghasilkan gejala yang lebih ringan ya, cenderung. Tetapi kita sudah melihat ada kasus kematian karena Omicron. Artinya Omicron tidak bisa dianggap remeh. Tetapi jangan terlalu takut, yang paling penting adalah respon kita yang tepat menghadapi Omicron ini,” ungkapnya.

Terakhir, ia mengingatkan kembali bahwa varian Omicron telah terdeteksi di 140 negara di dunia. Hal itu sebagai pengingat betapa cepatnya penyebaran virus Covid-19 varian Omicron.

“Kalau kita perhatikan Omicron ini menyebar dengan sangat amat cepat yang lebih dari 140 negara sekarang, jadi cepat sekali penyebarannya," tutup dia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut