Ada Batu Raksasa Timpa Mobil di Cibodas, BMKG: Terkait Gempa Cianjur

Sabtu, 03 Desember 2022 - 15:02:00 WIB

Ilustrasi fenomena batu raksasa timpa mobil di Cibodas

JAKARTA, iNews.id - Baru-baru ini sebuah batu raksasa diketahui menimpa mobil di daerah Cibodas, Jawa Barat. Ternyata, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa itu terkait gempa Cianjur.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan fenomena itu disebut dengan nama Rock Fall. Hanya saja, dalam kasus ini ia tidak mengetahui informasi detailnya.

Inilah Kerajaan Eswatini, yang Rajanya Poligami Gila-gilaan hingga 70 Istri

"Ada Rock Fall di Cibodas jatuhin mobil. Tapi korban saya tidak tahu. Batunya gede banget," ucap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam acara Polemik MNC Trijaya bertajuk 'Menyoal Mitigasi dan Penanganan Bencana' secara virtual, Jakarta, Sabtu (3/12/2022).

Diketahui, Rock Fall sendiri menurut Varnes (1978) adalah pecahan batu yang terlepas dari lereng dan bergerak di sepanjang lereng baik dengan cara meluncur, terguling, jatuh bebas, atau memantul.

11 Korban Gempa Cianjur Belum Ditemukan, Pencarian Difokuskan di 2 Work Site Ini

Menurut Daryono, peristiwa Rock Fall seperti yang terjadi di Cibodas, merupakan konsekuensi logis gempa bumi di Cianjur baru-baru ini. Pasalnya, gempa menyebabkan lereng menjadi tidak stabil.

Tim DVI Polri Berhasil Identifikasi 159 Jenazah Korban Gempa Cianjur

"Konsekuensi logis dari gempa kuat itu timbulkan namanya lereng mudah terjadi instabilitas guncangan besar jadi tidak stabil. Orang tidak ada apa-apa, longsor, belum lagi batu bertengger di pinggir jatuh ke bawah," ucap dia.

Sementara itu, korban jiwa akibat gempa Cianjur, Jawa Barat kembali bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 331 korban meninggal dunia per Jumat, 2 Desember 2022.

Korban hilang masih sebanyak 11 orang. Meski demikian, hingga kini pihak BNPB beserta sejumlah elemen terkait masih melakukan pencarian.

BNPB juga mencatat korban luka berat sebanyak 593 orang, dan yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 59 orang. Kemudian, jumlah pengungsi 114.683 orang, dan kerugian materiel rumah rusak yang tervalidasi sebanyak 29.985 unit rumah.

Editor: Puti Aini Yasmin