AHY: Gerakan Kudeta Partai Demokrat Masih Terjadi Pakai Pola Kuno
JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap upaya kudeta Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) secara ilegal dan inkonstitusional masih terjadi hingga saat ini. Cara yang dilakukan menggunakan pola kuno.
AHY membeberkan, pola pertama kudeta dengan berupaya untuk mempengaruhi para pemilik suara. Langkah ini tidak berhasil, namun mereka mencoba mempengaruhi pengurus DPD dan DPC. Tidak berhasil juga, lalu mereka mencoba mempengaruhi mantan pengurus yang kecewa dan mengklaim itu merepresentasikan pemilik suara.
"Kedua, berupaya mencoba mempengaruhi kita semua dengan mengklaim telah berhasil mengumpulkan suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara, padahal itu hoaks dan tipuan belaka," ujar AHY dalam keterangannya, Rabu (17/2/2021) malam.
Kemudian, mereka juga menggunakan alasan KLB karena faktor internal, padahal persoalannya adalah eksternal, yakni kelompok ini sangat menginginkan seseorang sebagai Capres 2024 dengan jalan menjadi Ketua Umum PD melalui KLB.
"Terhadap hal itu, saya sudah mendapatkan sinyal Bapak Presiden tidak tahu menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya. Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader. Hubungan Pak SBY dan Pak Jokowi cukup baik. Tapi kelompok ini berusaha memecah belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu," katanya.