Airlangga : Peringatan 1 Muharam Momentum Penting Sejarah Islam Dimulainya Peradaban Baru
JAKARTA, iNews.id - Peringatan 1 Muharam dinilai momentum penting dalam sejarah Islam dimulainya peradaban baru. Perpindahan atau dikenal dengan hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah merupakan babak baru perubahan dan pembebasan umat Islam dari belenggu diskriminasi, initmidasi dan kezaliman.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat mengikuti acara, Indonesia Bersholawat, dalam rangka memperingati 1 Muharam 1443 Hijriah dan mensyukuri Kemerdekaan ke-76 Indonesia bersama habaib, ulama dan para kiai secara daring di Solo, Sabtu (14/8/2021).
Dia menuturkan, kehidupan di Madinah bagi Nabi Muhammad SAW dan umat Islam merupakan cermin dari peradaban Islam yang egaliter, saling bekerja sama dan tolong menolong dalam kemajemukan. Bahkan, kata dia menurut para ahli sosiologi sejarah barat menyebutnya, sebagai masyarakat modern pada masanya.
"Pada kesempatan yang berbahagia ini, sebagai pribadi maupun sebagai Menko Perekonomian serta sebagai Ketua Umum Golkar saya mengucapkan selamat memperingati 1 Muharam 1443 Hijriah yang merupakan tahun barunya umat Islam kita perangati menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia," ujar Airlangga.
Menurutnya, hijrah Nabi Muhammad SAW bersama pengikutnya ke Madinah membawa perubahan signifikan dalam sejarah Islam. Dia menuturkan, ketika di Makkah umat Islam teraniaya, tertindas, diboikot dan berada di bawah kuasa politik kaum musyrik Quraisy, sebaliknya di Madinah umat Islam mampu membangun tatanan sosial, politik, ekonomi dan kemasyarakatan yang bersendikan nilai-nilai Islami seperti tolong menolong, saling bekerja sama, kesetaraan dan keadilan.
"Nabi Muhammad SAW menjadi pemimpin dalam komunitas masyarakat yang majemuk dan plural. Masyarakat Madinah terdiri atas pendatang dari Makkah (Muhajirin) dan penduduk asli Madinah (Anshar, penolong). Selain umat Islam, di Madinah juga ada kelompok Nasrani, Yahudi serta penganut paganisme. Mereka juga berasal dari berbagai suku yang beragam. Mereka disatukan dalam suatu perjanjian bersama yang dikenal dengan Mitsaq Madinah atau piagam madinah," ucapnya.
Piagam Madinah ini, kata dia yang menjadi dasar kesepakatan bersama dalam proses membangun interaksi sosial kemasyarakatan dan kenegaraan bagi masyarakat Madinah yang dipimpin Nabi Muhammad SAW. "Dari dari Madinah inilah, Islam menyebar ke seluruh dunia karena membawa pesan rahmatan lil alamin," katanya.
Editor: Kurnia Illahi