Akademisi: Mahfud MD Pasangan Ideal Ganjar Pranowo

JAKARTA, iNews.id - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo telah menetapkan Menko Polhukam, Mahfud MD sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) dalam kontestasi Pemilu Presiden 2024. Deklarasi Ganjar-Mahfud sebagai capres-cawapres menuai banyak pandangan dari berbagai pihak.

Salah satunya datang dari Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Galuh (Unigal) Ciamis, Aan Anwar Sihabudin. Dia memberikan pandangannya terhadap pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang mendeklarasikan diri sebagai capres dan cawapres.

Baca Juga

Putin Tes Poseidon Rusia, Drone Nuklir Bawah Laut yang Bisa Picu Tsunami Radioaktif 500 Meter

Menurut Aan, Mahfud MD merupakan sosok yang tepat untuk mendampingi Ganjar Pranowo dalam mengarungi Pemilu Presiden 2024.

"Menurut saya, ini sangat tepat karena Mahfud MD adalah individu yang berpengalaman, sekaligus seorang akademisi yang telah mencapai tingkat profesor, yang menunjukkan tingkat keahlian yang sangat tinggi," ujar Aan, Senin (23/10/2023).

Baca Juga

Ganjar Yakin Suaranya Tak Akan Beralih ke Gibran, Tegaskan PDIP Kompak

Selain memiliki jabatan profesor, Aan menyebutkan Mahfud MD juga memiliki pengalaman yang beragam dalam 3 cabang kekuasaan (trias politica) yaitu legislatif saat menjadi anggota DPR, yudikatif saat menjabat di Mahkamah Konstitusi, dan sekarang di eksekutif saat menjabat sebagai Menteri Polhukam di bawah kepemimpinan Jokowi.

"Mahfud MD adalah paket lengkap," kata Wakil Rektor III Universitas Galuh Ciamis ini.

Tidak hanya memiliki pengalaman di dalam pemerintahan, Mahfud MD juga mampu meningkatkan dukungan bagi Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. Aan berpendapat Mahfud MD sebagai anggota Nahdatul Ulama (NU) akan memiliki kemampuan untuk merangkul para pengurus NU.

"Namun, penting untuk diingat bahwa dari sudut pandang lainnya, kita juga perlu bersiap dan memahami langkah selanjutnya yang akan diambil oleh masing-masing paslon, yang pasti memiliki strategi dan tim sukses yang akan mengoordinasikan upaya dari atas," tuturnya.

Dia juga menyoroti Pemilu 2024 akan melibatkan pemilih dari kalangan milenial dan Generasi Z yang berjumlah hampir 69 persen dari pemilih. Sementara itu 31 persen sisanya terdiri dari tiga kelompok, termasuk orang-orang seperti dirinya yang tidak terlalu muda atau tua, serta yang berusia di atas 70 tahun.