Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Detik-Detik Banjir Bandang Terjang Brebes, 3 Warga Tewas Terseret Derasnya Arus
Advertisement . Scroll to see content

Akademisi Soroti Badai PHK di Industri Media: Pengawasan Kekuasaan Bisa Melemah!

Jumat, 16 Mei 2025 - 09:05:00 WIB
Akademisi Soroti Badai PHK di Industri Media: Pengawasan Kekuasaan Bisa Melemah!
Ilustrasi media (Foto: Pixabay)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) menerpa industri media di Indonesia. Fenomena ini dapat melemahkan pengawasan terhadap kekuasaan.

Akademisi ilmu komunikasi, Aan Widodo menjelaskan media sebagai pilar keempat demokrasi berfungsi mengawasi kekuasaan dan menyuarakan kepentingan publik. 

"Ini juga bisa berdampak pada keberlangsungan demokrasi. Media itu kan salah satu pilar demokrasi, fungsinya sebagai pengawas kekuasaan dan penyampai suara masyarakat. Kalau media melemah, fungsi pengawasan terhadap kekuasaan bisa ikut melemah," ujar Aan saat dihubungi, Jumat (16/5/2025).

Dia meminta pemerintah mengambil langkah konkret untuk membantu industri media bertahan. Regulasi yang mengatur tentang digitalisasi, konten, dan kualitas informasi perlu diterbitkan.

"Atau juga bisa pelatihan digital untuk jurnalis," ucapnya.

Selain itu, kata dia, kualitas produk jurnalistik juga akan menurun. Sebab, jumlah jurnalis yang bekerja di lapangan berkurang.

"Informasi yang tersebar di media kadang lebih mengedepankan kecepatan daripada kebenaran, yang tentu berisiko menurunkan standar jurnalistik yang sampe ke masyarakat," ucap dia.

Sementara itu, Dosen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Dian Sukma menjelaskan badai PHK yang menerjang industri media dipengaruhi dari dampak disrupsi digital.

"Karena memang ini salah satunya dampak dari adanya disruption, digital disruption gitu ya, saya menyayangkan hal ini karena sebenarnya mungkin bisa dicegah dengan tidak terlalu banyak orang yang di PHK," kata dia.

Permasalahan lain, lanjutnya, yakni perubahan pola iklan dari televisi ke media sosial yang membuat pendapatan perusahaan media menurun.

"Kue iklan itu terbagi ke media sosial sehingga kue iklannya ke TV menurun pastikan angkanya menurun, nah itu juga menyebabkan profit televisi semakin berkurang," ucapnya.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut