Aku adalah Peluru: Mahabah Connie Bakrie dalam Jejak Peradaban Maritim
MAHABAH bisa dipahami sebagai bentuk kecintaan yang paling dalam. Oleh karena itu, buku ini bisa diresapi sebagai bentuk kecintaan terhadap peradaban maritim Indonesia, yang secara khusus merupakan buah pemikiran dari akademikus nasional, Connie Rahakundini Bakrie.
Buku ini bukan sekadar memoar atau biografi. Menurut Bara Pattyradja, selaku penulis dari buku ini, “Aku adalah Peluru” menjadi sebuah ikhtiar literer untuk menengok kembali perjalanan seorang perempuan tokoh intelektual Indonesia. Bukan semata latar kehidupan personalnya, tapi juga pemikirannya yang bernas.
Sosok Connie yang lekat dengan dunia militer atau pertahanan keamanan memang tidak bisa dilepaskan dari buku ini. Dengan begitu, pemikirannya mengenai sektor militer dan pertahanan keamanan sangat kentara mewarnai “Aku adalah Peluru”. Terselip juga di sana sini kisah personalnya dalam menggeluti sektor geopolitik, militer dan pertahanan keamanan yang kerap dianggap maskulin itu.
Dalam buku “Aku adalah Peluru” ini, pembaca bisa juga menemukan sosok Ratu Kalinyamat yang dominasinya melampaui status dan penempatan perempuan di Indonesia pada masa lampau. Dalam kata pengantarnya, Bara Pattyradja mengungkapkan bahwa sosok Ratu Kalinyamat adalah figur historis nusantara yang memengaruhi tekad dan imaji dari Connie.
Perempuan tegar pahlawan laut itu telah memberinya banyak inspirasi. “Buku ini memang ditulis dengan tangan saya, tetapi ia sesungguhnya lahir dari rahim dan pemikiran sang empunya kisah: Connie Rahakundini Bakrie,” kata Bara.