Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Riwayat Hidup Wiranto, dari Jenderal TNI hingga Masuk Dunia Politik
Advertisement . Scroll to see content

Akui Dana Partai Masuk ke Rekening Pribadi, OSO: Itu Biasa

Senin, 22 Januari 2018 - 06:15:00 WIB
Akui Dana Partai Masuk ke Rekening Pribadi, OSO: Itu Biasa
Pimpinan Partai Hanura kubu Mahattan, Oesman Sapta Odang alias OSO (pling kanan). (Foto: iNews/Dok)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) kubu Ambhara pimpinan Daryatmo bakal melaporkan Oesman Sapta Odang (OSO) ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rencana pelaporan senator asal Kalimantan Barat itu terkait dengan dugaan penggelapan dana Rp200 miliar milik partai ke rekening pribadi OSO.

Mendengar hal tersebut, Partai Hanura kubu Manhattan pimpinan OSO pun akhirnya bereaksi. Mereka mengadakan konferensi pers untuk mengklarifikasi tudingan yang dilontarkan oleh kubu Ambhara. Dalam kesempatan tersebut, OSO tak menampik dana Rp200 miliar itu memang berada di rekening sekuritas miliknya. “Ada. (Uang) itu ada,” ujarnya di di Hotel Manhattan Jakarta, Minggu (21/1/2018).

Namun demikian, pria yang juga menjabat ketua Dewan Perwakilan Daerah itu berdalih penyimpanan dana Hanura di rekening pribadinya itu bertujuan untuk menyelamatkan keuangan partai. Dia pun menilai tindakan semacam itu sebagai sesuatu yang lumrah. “Itu biasa, gak apa-apa, sah. Itu resmi. Resmi. Sekuritas itu menyelamatkan uang partai,” ucapnya.

Terkait legitimasinya sebagai pimpinan Hanura menyusul musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang digelar kubu Ambhara, Kamis 18 Januari 2018, OSO mengaku tidak ambil pusing. Dia mengklaim telah mengantongi dukungan dari hampir seluruh dewan pimpinan daerah (DPD) Partai Hanura di seluruh Indonesia.

OSO pun mengklaim bahwa 14 dari 17 pendiri dan 64 dari 114 tokoh perintis yang memberi mandat pendirian Hanura saat ini berada di kubunya. “Kami didukung oleh sebagian besar pendiri partai ini, yakni 14 orang pendiri. Tak hanya itu, lebih dari 50 persen (tokoh perintis Hanura) bersama kami untuk memberikan dukungan moril,” katanya.

Salah satu pendiri Partai Hanura yang kini berada di kubu Manhattan, Yus Usman Sumanegara mengatakan, ada 17 orang yang diberikan kuasa oleh 114 tokoh perintis untuk mendirikan partai tersebut. Mereka adalah Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Yus Usman Sumanegara, Fuad Bawazier, (almh) Hj Tutty Alawiyah, Marsdya TNI (Purn) Budi Santoso, (alm) Mayjen TNI (Purn) Aspar Aswin, Laksmana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Jenderal TNI (Purn) Fahrurrazi, dan Yusuf Marta.

Berikutnya, ada nama Jenderal TNI (Purn) Soebagyo HS, Sumardjo, Chairudin Ismail, Samuel Koto, Iing Solihin, Teguh Samudera, Ketut, dan Suaedy Marasabesy. Ke-17 orang itu, kata Yus, ikut menandatangi akta notaris pendirian Partai Hanura pada 2006 silam. “Dari 114 tokoh perintis yang memberi kuasa itu, tidak ada yang bernama Syarifuddin Sudding. Jadi, dia bukan pendiri,” ujar Yus.

Dalam rilisnya, Partai Hanura kubu Manhattan memberikan empat poin pernyataan sikap terkait rencana kubu Ambhara melaporkan OSO ke Bareskrim Polri dan OJK. Pertama, mereka menilai ada oknum di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura yang merasa tidak nyaman dengan kebijakan OSO sebagai ketua umum yang bertekad meneruskan kepimpinan sebelumnya di bawah kepemimpinan Wiranto yang amanah. Kebijakan tersebut antara lain meliputi penertiban disiplin partai, khususnya dalam kebijakan pengelolaan penerimaan dan pengeluaran keuangan partai yang transaparan dan akuntabel.

Kedua, kubu Manhattan menilai munaslub yang diselenggaran oleh kubu Ambhara yang dimotori Syarifuddin Sudding tidak sesuai dengan mekanisme UU Nomor 2 Tahun 2011 dan AD/ART yang berlaku di Hanura. Dengan begitu, semua keputusan di munaslub tersebut dianggap ilegal.
Ketiga, untuk menjaga eksistensi dan penegakan disiplin partai, sebagian besar para pendiri mendukung kepemimpinan OSO sebagai ketua umum dan Wiranto sebagai ketua Dewan Pembina Partai Hanura.

Keempat, untuk menghindari fitnah yang tidak berdasar tentang penyalahgunaan keuangan partai, sebagian besar para perintis dan pendiri hanura mengusulkan kepada OSO untuk membentuk tim audit internal. Selain itu, mereka juga meminta OSO menunjuk auditor eksternal untuk melakukan pemeriksaan atas penerimaan dan pengeluaran keuangan Partai Hanura periode 2010-2015 dan 2015-2020 berdasarkan prinsip akuntasi yang berlaku.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut