Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Tuai Polemik, Mensos Sudah Temui Pihak Penolak
Advertisement . Scroll to see content

Alasan Kemensos Tetap Ajukan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional meski Ada Penolakan

Senin, 03 November 2025 - 02:01:00 WIB
Alasan Kemensos Tetap Ajukan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional meski Ada Penolakan
Mensos Saifullah Yusuf alias Gus Ipul (foto: Jonathan Simanjuntak)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan alasan pihaknya tetap mengajukan Presiden ke-2 Soeharto sebagai Pahlawan Nasional, meski menuai penolakan dari sejumlah pihak. Gus Ipul mengaku telah mendengar langsung keberatan dari kelompok yang menolak pemberian gelar tersebut.

Bahkan, dirinya sudah berdiskusi dengan mereka sebelum keputusan diambil.

"Kepada mereka yang menolak pun saya sudah pernah ketemu, sudah pernah diskusi sebelumnya waktu itu," ujar Gus Ipul di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (2/11/2025).

Menurutnya, seluruh catatan dan keberatan yang disampaikan pihak penolak telah dibawa ke dalam forum rapat tim pengkajian dan penelitian gelar Pahlawan Nasional. Semua masukan tersebut telah dipelajari dengan seksama.

"Kita dengarkan apa yang menjadi keberatan-keberatannya gitu. Setelah itu kita bawa kepada forum rapat di tim pengkajian dan penelitian tersebut. Dipelajari juga, keberatan-keberatannya dipelajari," ujarnya.

Namun hasil rapat menyatakan bahwa nama Soeharto memenuhi syarat formal sebagai calon penerima gelar Pahlawan Nasional. Berdasarkan hal itu, Kemensos tetap mengajukan nama Soeharto bersama 39 tokoh lainnya.

"Karena sudah memenuhi syarat formal maka Presiden Soeharto tetap kita usulkan ke Gelar Pahlawan," kata Gus Ipul.

Sebelumnya, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan, gelar Pahlawan Nasional terbuka bagi siapa pun yang memiliki jasa besar bagi bangsa dan negara.

“Siapa pun yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia berhak mendapat penghormatan sebagai Pahlawan Nasional, dan negara pantas menempatkan mereka sebagai tokoh berjasa,” kata Agus, Kamis (30/10/2025).

Agus Jabo juga menjelaskan bahwa pengusulan nama Soeharto bukan hal baru. Usulan tersebut sebelumnya telah diajukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 2010 dan 2015.

“Jadi, pada tahun 2010 sempat diusulkan pada masa pemerintahan Presiden SBY, kemudian pada tahun 2015, di masa Presiden Jokowi, kembali diusulkan. Kini pengusulan sebagai Pahlawan Nasional diajukan kembali,” ujarnya.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut