Alat Bantu Dengar Hidupkan Kembali Harapan Anak-Anak Tuli di Purwokerto
PURWOKERTO, iNews.id - Jutaan anak di Indonesia masih berjuang melawan ketulian. Berdasarkan Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) Kementrian Kesehatan tahun 2013, prevalensi ketulian di Indonesia diperkirakan 4,5 persen atau sekitar 11,5 juta jiwa. Angka tertinggi pada usia 7-18 tahun atau pada anak usia SD, SMP, dan SMA.
Data tersebut memantik Dompet Dhuafa melalui Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Jawa Tengah menghadirkan program Peduli Tuna Rungu Indonesia (PTRI).
Berpusat di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, program PTRI menjangkau penerima manfaat di seluruh Jawa Tengah dan menjadi gerakan kepedulian bagi penyandang disabilitas tunarungu. Program tersebut juga fokus pada advokasi pemenuhan hak-hak, akses bahasa isyarat melalui peer grup (dukungan teman sebaya), parents support grup (perkumpulan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus tuli dan pendengaran).
Kampanye sebagai dukungan komunitas melalui event, pelatihan, pembinaan kelompok disabilitas hasta karya, bantuan Alat Bantu Dengar (ABD) serta rehabilitasi melalui terapi dan lainnya.
“Alhamdulillah sejak 2016 bergulir, PTRI memiliki konsistensi dalam menanggapi isu dan persoalan disabilitas di Jawa Tengah. Berkat konsistensi tersebut, kali ini kami mendapatkan perhatian dan dukungan dari Sompo Welfare Foundation (SWF) terhadap adik-adik disabilitas tunarungu. Bantuan alat bantu dengar dan renovasi ruang terapi ini menjadi penguat dan penyemangat PTRI,” kata Zaini Tafrikhan, pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah, dalam keterangannya. Ada 12 unit yang diberikan kepada delapan anak tuli di Jawa Tengah.
Melalui proses seleksi, tahun ini Dompet Dhuafa terpilih sebagai penerima hibah dari SWF guna mendukung advokasi terhadap anak-anak tuli dengan memfasilitasi akses terhadap alat bantu dengar.
“Alhamdulillah dengan adanya alat bantu dengar dari Sompo Welfare Foundation bisa membantu anak kami dalam mendengar lingkungan sekitar. Alat yang mencapai puluhan jutaan sangat berat untuk kami membelinya. Semoga bantuan ini bisa juga membantu interaksi bagi lingkungannya”, ujar Erli Purwanti, Ibu dari Satria (7).
Editor: Anton Suhartono