Alat Musik Bonang Berasal dari Daerah Mana? Ini Jawaban dan Cara Memainkannya

JAKARTA, iNews.id - Bonang merupakan alat musik tradisional Indonesia. Namun, alat musik bonang berasal dari daerah mana? Ini jawabannya.

Apakah Bonang Berasal dari Jawa Timur?

Alat Musik Bonang berasal dari daerah Jawa Timur. Menariknya, dikutip dari buku 'Wali Sanga' karya Masykur Arif sejarah alat musik tradisional ini dibuat oleh Sunan Bonang untuk berdakwah.

Baca Juga

Rusia Tuding AS Memiliki Eksperimen di Palestina

Metode dakwah dilakukan melalui seni untuk menggaet massa untuk tertarik mengenal dan masuk Islam. Ada dua pemain dalam alat musik ini, yakni Bonang Barung dan Bonang Panerus.

Bonang Prung adalah salah satu instrumen pemimpin dan memiliki peran lebih penting dari Bonang Panerus. Bonang Panerus dimainkan dua kali lebih cepat dari Bonang Barung

Baca Juga

13 Alat Musik Tradisional dan Asalnya, Lengkap dengan Cara Memainkannya

Bagaimana Cara Memainkan Alat Musik Bonang?

Bonang merupakan alat musik yang terdiri dari gong-gong berukuran kecil dan berposisi horizontal. Cara memainkan alat musik bonang yakni dipukul dengan pemukul khusus layaknya sebuah gamelan.

Sumber bunyi alat musik bonang adalah benjolan gong yang dipukul. Satu set bonang terdiri dari 10 sampai 14 gong kecil yang disusun dalam dua deretan.

Baca Juga

21 Contoh Alat Musik Ritmis, Pengertian dan Cara Memainkannya

Di zaman Sunan Bonang, suara yang dikeluarkan alat musik Bonang dianggap merdu. Apalagi, bila Bonang dimainkan oleh orang yang pandai bermain dan dipadukan dengan suara tembang yang mengikuti irama musik Bonang.

Dalam irama musik tersebut, Sunan Bonang sengaja memasukkan ajaran Islam. Sehingga, secara tidak langsung ia telah mengajarkan isi ajaran agama Islam kepada penduduk yang mendengarnya.

Sunan Bonang meninggal dunia pada tahun 1525 M di daerah Lasem, Jawa Tengah. Ia dimakamkan di kompleks Pemakaman Desa Kutorejo, Kecamatan Tuban atau di sebelah Barat Masjid Jami' Tuban.

Jadi sudah tahukan alat musik bonang berasal dari daerah Jawa Timur? Selamat belajar.

Editor: Puti Aini Yasmin