Ali Mochtar Diharapkan Perkuat Hubungan Jokowi dengan Umat Islam

JAKARTA, iNews.id - Partai Golkar menyambut baik pengangkatan Ali Mochtar Ngabalin sebagai Tenaga Ahli Utama bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi pada Kantor Staf Kepresidenan. Partai Golkar menilai Ali Mochtar bisa memperkuat hubungan Presiden Joko Widodo dengan umat Islam di seluruh Indonesia.

"Partai Golkar percaya bahwa Pak Ali Mochtar Ngabalin dapat mengemban tugas dan amanah dengan sebaik-baiknya untuk membantu Pemerintahan Jokowi," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily kepada Okezone, Rabu (23/5/2018).

Baca Juga

Benarkah Militer China Siap Perang Melawan AS dan Sekutu? Berikut 6 Alasannya

Ali Mochtar yang juga politikus Partai Golkar itu dinilai sangat matang dalam melakukan komunikasi-komunikasi politik. Selain itu, dia juga dipandang seorang tokoh agama yang bisa memperkuat hubungan Presiden Jokowi dengan kalangan umat Islam.

"Apalagi beliau memiliki latar belakang, selain sebagai kader Partai Golkar, juga sebagai pemuka agama Islam dan juga mubalig, dapat memperkuat hubungan Pemerintahan Jokowi dengan kalangan muslim," kata Ace.

Wakil Ketua Komisi VIII itu menambahkan, diangkatnya Ngabalin merupakan bentuk kepercayaan pemerintahan Jokowi bagi Partai Golkar dalam memperkuat kerja tim kepresidenan. "Salah satu bentuk kepercayaan kepadanya untuk memperkuat Tim Kepresidenan dalam bekerja secara maksimal untuk kesuksesan Pemerintahan Jokowi," ujarnya.

Sebelumnya, Kantor Staf Presiden telah menunjuk politikus Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin, untuk menempati posisi sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi untuk memperkuat peran lembaga yang didirikan dalam mengawal jalannya program Nawa Cita dari pemerintah.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan, pengangkatan Ali Mochtar Ngabalin guna membantu Kantor Staf Presiden melakukan fungsi komunikasi politik kepada publik. Menurut dia, bekas Tim Sukses (Timses) Prabowo Subianto di Pilpres 2014 itu merupakan politikus senior dan memiliki banyak pengalaman dan jaringan.

Editor: Azhar Azis