Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa Hari Ini Guncang Banten, Cek Pusat dan Magnitudonya!
Advertisement . Scroll to see content

Analisis BMKG soal Banjir Bandang di Ternate yang Tewaskan 18 Orang

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 07:09:00 WIB
Analisis BMKG soal Banjir Bandang di Ternate yang Tewaskan 18 Orang
BMKG mengeluarkan analisis terkait banjir bandang yang melanda Ternate, Maluku Utara. Bencana itu menewaskan 18 orang. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan analisis terkait bencana banjir bandang yang melanda Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Ternate, Maluku Utara. Akibat bencana ini, sebanyak 18 orang meninggal dunia dan 250 warga mengungsi.

“Jadi kejadian musibah ini yang kami menyebutnya ini sebagai banjir bandang karena flash, banjirnya seketika dan langsung hilang tapi yang singkat ini membawa batu-batuan bongkah-bongkah yang besar-besar dan kecepatannya tinggi,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati lewat akun media sosial resmi BMKG, Jumat (30/8/2024).

Dwikorita mengungkapkan, bencana ini dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya cuaca. Bahkan, BMKG telah mendeteksi fenomena yang memicu terjadinya hujan sangat lebat menuju ekstrem tiga hari sebelum kejadian.

“Nah kenapa bisa demikian? Kami menganggap ini sebetulnya yang pertama tentunya peran cuaca itu penting sehingga di situlah peringatan dini disampaikan yaitu sesuai dengan apa yang kami prakirakan beberapa saat sebelum kejadian 3 hari ya, sekitar 3 hari pun kejadian. Kami telah mendeteksi adanya beberapa fenomena yang memicu terjadinya hujan sangat lebat ya menuju ekstrim,” kata Dwikorita.

Dwikorita mengatakan faktor pertama yang mempengaruhi di antaranya Gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial dan Madden Jullian Oscillation.

“Gelombang di atmosfer ini yang memacu terbentuknya awan-awan hujan dan yang kedua juga terjadi ini Medan Julian Oscillation atau MJO, bahasa mudahnya adalah kumpulan atau gerombolan awan-awan hujan yang melewati, melintasi area di sekitar wilayah Maluku Utara ini,” jelas Dwikorita.

“Kumpulan awan-awan itu berasal dari Samudera Hindia yang bergerak di sepanjang khatulistiwa. Jadi dari sebelah Barat wilayah kepulauan Indonesia start-nya atau mulai pergerakan ini kurang lebih di sebelah timur Afrika bergerak dan masuk ke wilayah Indonesia, pertama di Indonesia bagian barat tengah dan akhirnya ke timur sampai ke areanya di Ternate utara,” tambahnya.

Dwikorita mengatakan, bersamaan dengan fenomena tersebut, terdeteksi juga area tekanan rendah atau low pressure area di Samudera Pasifik sebelah timur Ternate Utara. 

“Semuanya ini menguapkan memacu terbentuknya awan-awan hujan yang menjadi lebih masif dan sesuai hasil analisis dan perkiraan kami tiga hari ya, tiga hari atau bahkan tertekan tanggal 22 Agustus, berarti ya kurang lebih lima hari sebelumnya itu akan terjadinya hujan seperti itu,” paparnya.  

Lebih lanjut, kata dia, banjir bandang yang melanda Ternate dipicu oleh cuaca ekstrem dan longsoran lereng gunung akibat getaran gempa lemah. Air hujan yang turun tidak terserap maksimal dan tersumbat di hulu sungai sehingga saat intensitas hujan tinggi, air meluap dan melimpas ke permukiman.

Dwikorita mengingatkan meskipun BMKG sudah memberikan peringatan dini sebelum banjir bandang terjadi, kurangnya perhatian terhadap peringatan tersebut menjadi salah satu penyebab dampak yang lebih besar.

“Dengan potensi banjir susulan yang masih tinggi, BMKG bersama pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi terkait peringatan dini dan langkah-langkah mitigasi agar masyarakat lebih siap menghadapi kemungkinan bencana di masa mendatang,” kata dia.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, 18 orang meninggal dunia dan satu korban masih dalam pencarian per Kamis (29/8/2024).

Lokasi terdampak banjir bandang berada di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Selain korban jiwa, lima unit rumah dan satu musala rusak berat terdampak materiel banjir.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut