Analisis Gempa Bumi M5,1 Guncang Laut Maluku Utara, Ini Penjelasan BMKG
JAKARTA, iNews.id - Gempa bumi berkekuatan M5,1 mengguncang Laut Maluku, Selasa (17/6/2025) pukul 13.25 WIB. Gempa dipastikan tidak berpotensi tsunami.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0," ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Selasa (17/6/2025).
Episenter gempa terletak pada koordinat 2,21° LU ; 126,60° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 131 Km arah Barat Daya Pulau Doi, Maluku Utara pada kedalaman 32 km.
Daryono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas penyesaran dasar Laut Maluku.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," katanya.
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa menimbulkan guncangan di daerah Pulau Batang Dua, Kota Ternate dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan daerah Loloda, Halmahera Barat dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya.
Hingga pukul 13.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujarnya.
Editor: Donald Karouw