Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jadi Kepala BRIN, Arif Satria bakal Kawal Riset Program Prioritas Prabowo
Advertisement . Scroll to see content

Angin Kencang di Rancaekek Tornado Pertama di Indonesia, Ini Bedanya dengan Puting Beliung

Kamis, 22 Februari 2024 - 10:29:00 WIB
Angin Kencang di Rancaekek Tornado Pertama di Indonesia, Ini Bedanya dengan Puting Beliung
BRIN mengkategorikan angin kencang yang melanda Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang sebagai tornado. Ini bedanya dengan puting beliung. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

BANDUNG, iNews.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan angin kencang di wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, Rabu (21/2/2024), merupakan tornado yang pertama kali terjadi di Indonesia. Menurutnya, terdapat empat faktor yang membedakan angin kencang tersebut dengan puting beliung.

"Oh iya jelas, ini sudah first time. Dari analisis visual saja, kita bisa pastikan ini beda nih, ini bukan puting beliung yang biasanya terjadi di wilayah kita, yang sulit dideteksi. Karena mikro, ini bukan mikro lagi, ini meso. Tornado itu meso," ucap Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin saat dihubungi, Kamis (22/2/2024).

Dia mengatakan, faktor pertama yang membedakan dilihat dari skala kecepatan anginnya. Menurutnya, tornado mempunyai kecepatan angin mencapai 65 hingga 67 kilometer per jam.

"Selama ini kan kita hanya mengatakan angin puyuh atau puting beliung karena gak pernah bisa mencapai ambang batas kecepatan angin yang bisa kita katakan tornado level awal atau paling rendah, itu yang pertama dari skala kecepatan," jelasnya.

Kedua terkait skala radiusnya. Erma menyebut, tornado mempunyai skala radius hingga mencapai 2 kilometer.

"Jika skala radiusnya masih berada di bawah angka 2 kilometer, maka hal itu masih dikategorikan mikro dan belum termasuk meso," tuturnya.

Ketiga dan keempat yakni dilihat dari dampak yang ditimbulkan serta durasinya. Selama ini, bencana angin kencang yang terjadi di Indonesia tak pernah berdampak terlalu merusak dan durasinya cenderung singkat.

"Kemudian, yang keempat itu durasi. Puting beliung di wilayah kita selalu kurang dari 10 menit. Gak ada yang melampaui durasinya 10 menit," katanya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut