Angka Kematian Corona di Indonesia Masih Tinggi Dibandingkan Rata-rata Dunia
JAKARTA,iNews.id - Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengungkapkan angka kematian Covid-19 di Tanah Air masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata kematian dunia.
Rata-rata kematian di Tanah Air saat ini hingga tanggal 19 Juli 2020 angkanya sebesar 4,86 persen. Angka ini masih tinggi jika dibandingkan dengan kematian Covid-19 di dunia yakni sebesar 4,2 persen.
“Update progres terkait dengan angka kematian dari kasus positif yang ada di Indonesia. Di awal-awal tanggal 2 Maret sejak ditemukan kasus pertama kali sampai dengan sekarang bulan Juli, sebenarnya angka kematian kita dimana sih?” kata Dewi di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (22/7/2020).
Dewi mengatakan, tugas berat berat tersebut merupakan tanggung jawab semua pihak. "Kita masih punya PR bagaimana kita terus menurunkan angka kematian akibat Covid yang ada di Indonesia. Angkanya sedikit lebih tinggi dari angka kematian dunia,” kata Dewi.
Namun, Dewi mengatakan pergerakan angka kematian dari Maret hingga Juli justru berhasil ditekan. Diketahui, saat ini angka kematian saat ini sebesar 4.320 orang meninggal.
“Dan kita juga harus melihat tadi pergerakan dari bulan Maret sampai bulan Juli ini seperti apa. Kita melihat ada progres di sini angka kematian kita tekan. Kemudian sampai dengan terakhir akhirnya kita mendapatkan angka rata-rata dengan angka terkecil kita terakhir tanggal 19 Juli itu 4,72%,” kata Dewi.
Dewi menjelaskan pergerakan angka Covid-19 dari ditemukannya kasus pada bulan Maret hingga Juli. “Di sini jadi kita sudah memasuki bulan udah 5 bulan lah kurang lebih, walaupun belum selesai sampai dengan akhir Juli. Kita lihat berapa angka kematian dari kasus positif di tingkat nasional," katanya.
Di bulan Maret, kata Dewi rata-rata angka kematian maka tingginya adalah 9,34% dari kasus positif yang ada di Indonesia. “Pada waktu testingnya belum banyak,” katanya.
Sementara pada bulan April mengalami penurunan sekitar 8,64% dari total kasus positif. “Kita lihat pergerakan bulan April, ini kita lihat rata-ratanya kalau sekarang-sekarang ini diangkat 8,64% pada bulan April,” jelasnya.
Kemudian pada Mei hingga Juli juga mengalami penurunan hingga ditemukan angka rata-rata kematian sebesar 4,86%. “Kemudian bulan Mei, rata-ratanya semakin turun angka kematian kita di angka 6,68%. Di bulan Juni turun lagi menjadi ke angka 5,56%. Dan terakhir di bulan Juli baru sampai dengan tanggal 19, ini angkanya 4,86% angka kematian kita,” katanya Dewi.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq