Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apa Benar Alat Tes TBC INDIGEN dari PCR Covid-19? Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Angka Testing Covid-19 22 Provinsi di Bawah Rata-Rata Nasional, Ada Jatim dan Jateng

Jumat, 11 Februari 2022 - 08:15:00 WIB
Angka Testing Covid-19 22 Provinsi di Bawah Rata-Rata Nasional, Ada Jatim dan Jateng
Satgas Penanganan Covid-19 menyoroti angka testing Covid-19 di 22 provinsi di bawah rata-rata nasional. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Satgas Penanganan Covid-19 menyoroti angka testing Covid-19 di 22 provinsi di bawah rata-rata nasional. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Adisasmito menyayangkan hal tersebut.

“Sangat disayangkan masih ada 22 provinsi dengan angka rasio testingnya masih di bawah rasio testing nasional,” kata Wiku dikutip dari keterangan resmi yang diterima, Jumat (11/2/2022).

Terlebih, kata Wiku ada dua provinsi berasal dari pulau Jawa-Bali. Yaitu Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) . 

“Rasio testing di Jawa Timur adalah 5 orang dari 1000 orang dites. Sementara di Jawa Tengah angkanya tergolong sangat rendah, yakni 2 dari 1.000 orang di tes,” tuturnya.

Wiku menjelaskan berdasarkan data per 6 Februari 2022, angka testing nasional saat ini masih jauh di atas standar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Angka testing nasional saat ini menunjukkan angka testing  7 dari 1.000 orang. 

“Angka ini sudah melebihi standar WHO yang menetapkan 1 dari 1000 orang,” katanya.

Oleh karena itu, Wiku kembali mengingatkan testing merupakan penentu mobilitas yang aman. Karena hanya dengan testing dapat mengenali orang yang positif. 

Sehingga, dapat mencegah orang yang positif berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya. Tujuannya mencegah peningkatan kasus di suatu daerah.

Untuk itu Wiku meminta kepada pimpinan daerah pada 22 provinsi tersebut terutama Jawa Timur dan Jawa Tengah, untuk kembali memasifkan testing.

“Jangan sampai data yang dilaporkan lebih kecil dari kondisi kasus sebenarnya, dan berimbas pada penentuan kebijakan yang kurang sesuai dengan situasi sebenarnya di lapangan,” tutur Wiku.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut