APKSI Titip Harapan ke Partai Perindo untuk Suarakan Nasib Tenaga Kesehatan di Daerah

JAKARTA, iNews.id - Pengurus Asosiasi Pekerja Kesehatan Seluruh Indonesia (APKSI) menyambangi kantor DPP Partai Perindo, pada Jumat (14/2/2025). Dalam pertemuan itu, APKSI berharap Perindo ikut mengawal dan menyuarakan soal nasib para tenaga kesehatan di daeah, terlebih  adanya efesiensi anggaran.

"Kita menitipkan harapan, kita menitipkan aspirasi melalui DPP Perindo, melalui Ibu Waketum, Ketua DPP bidang kesehatan masyarakat, bahwasannya perlu ada tokoh-tokoh yang dapat menyuarakan nasib SDM kesehatan kita di daerah," ujar Presiden APKSI, Sepri Latifan kepada wartawan.

Baca Juga

5 Negara yang Paling Banyak Mengebom Negara Lain, AS Paling Barbar

Dia menyadari bahwa Partai Perindo memiliki kekuatan besar untuk mengawal kesejahteraan para tenaga kesehatan ini. Sebab, Perindo memiliki ratusan kader yang telah duduk di kursi legislatif dan ada juga yang akan dilantik sebagai kepala daerah.

"Kita mengetahui Perindo memiliki kekuatan yang sangat luar biasa di daerah, bahwasannya Perindo memiliki 380-an anggota legislatif dan juga Perindo ketika Pilkada kemarin juga mengantarkan 21 kader Perindo menjadi kepala daerah," tutur dia.

Ia percaya bahwa Perindo menaruh perhatian besar terhadap isu kesehatan. Agar terkait kebijakan efisiensi anggaran ini dampaknya tidak meluas, apalagi harus melakukan pemangkasan terhadap SDM kesehatan.

"Bahwasannya terkait efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat jadi kita datang ke sini untuk meminta bantuan ke Partai Perindo yang punya atensi," ujarnya.

Senada dengan Sepri, Ketua Bidang Kesehatan Masyarakat DPP Partai Perindo, Sri Gusni Febriasari juga berharap kebijakan efisiensi anggaran tentunya tak berdampak terhadap kesejahteraan para tenaga kesehatan.

"Yang kami garis bawahi adalah jangan sampai efisiensi anggaran yang sedang digalakan pemerintah ini berpengaruh terhadap hak-hak yang seharusnya didapatkan oleh para SDM kesehatan," ucapnya

Sebab mau bagaimanapun, para tenaga kesehatan ini merupakan pahlawan bagi masyarakat banyak. Apalagi jika berkaca pada kasus pademi yang sempat melanda dunia.

Editor: Puti Aini Yasmin