Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Temuan Struktur Bangunan Kuno di Malang Diduga Permukiman Era Mpu Sindok di Kaki Gunung Kawi
Advertisement . Scroll to see content

Arkeolog Ungkap Fakta di Balik Temuan Situs Balekambang Malang, Jejak Peradaban Mpu Sindok?

Selasa, 10 Juni 2025 - 14:22:00 WIB
Arkeolog Ungkap Fakta di Balik Temuan Situs Balekambang Malang, Jejak Peradaban Mpu Sindok?
Struktur batu bata kuno ditemukan di Dusun Bendungan yang dinamakan Situs Balekambang Malang diduga bagian dari permukiman Kerajaan Mataram Kuno era Mpu Sindok. (Foto: MPI/Avirista M)
Advertisement . Scroll to see content

MALANG, iNews.id – Temuan struktur bangunan mirip candi yang dinamakan Situs Balekambang diduga peninggalan masa Kerajaan Mataram Kuno era Mpu Sindok. Lokasinya di Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kabupaten Malang yang menguatkan dugaan adanya permukiman kerajaan masa lampau.

Arkeolog sekaligus sejarawan Universitas Negeri Malang Muzakir Dwi Cahyono mengaku tidak terkejut dengan temuan tersebut. Dia menyebut, indikasi keberadaan situs sejarah di kawasan itu sebenarnya sudah muncul sejak 2 hingga 3 tahun lalu.

“Saat itu kami bersama warga melakukan bersih desa dan menemukan fraktur batu bata yang menyerupai peninggalan kuno,” ujarnya, Senin (9/6/2025).

Dwi menyebut, lokasi temuan sangat strategis secara geografis maupun historis. Situs ini diapit dua sungai, yakni Sungai Metro di sisi selatan dan Sungai Braholo di sisi timur.

“Kalau kita melihat ke arah barat, lokasinya berada di lembah Gunung Kawi. Ini sangat sesuai dengan deskripsi dalam Prasasti Wurandungan,” katanya.

Berkaitan dengan Prasasti Wurandungan

Mengacu pada Prasasti Wurandungan berangka tahun 948 Masehi, Dwi menjelaskan kawasan ini pernah menjadi sima atau tanah perdikan. Prasasti itu dikeluarkan oleh Mpu Sindok, raja terakhir Kerajaan Mataram periode Jawa Timur.

“Nama Wurandungan muncul dalam prasasti sebagai tanah swatantra di sisi selatan pasar desa. Jika pasar di utara, maka kawasan ini kemungkinan adalah permukiman kunonya,” kata Dwi.

Ditemukan Batu Bata Ukuran Besar dan Ukiran Aksara Kuno

Temuan struktur berupa susunan batu bata berukuran besar mengejutkan warga. Bahan bata merah itu ditemukan pada kedalaman sekitar 1 meter, dengan diameter gundukan selebar 2,5 meter.

Beberapa batu bahkan memiliki ukuran 10 x 20 sentimeter, dengan ketebalan hingga 12 sentimeter. Warga juga menemukan pecahan gerabah, bata kuno lainnya dan batu andesit yang terdapat ukiran menyerupai aksara Jawa kuno.

Menurut Dwi, situs ini bukan sekadar bangunan tunggal, melainkan bagian dari sebuah permukiman kuno yang memiliki struktur sosial dan religiusitas tinggi.

“Dari jejak yang ada, komunitas di sini kuat menganut agama Hindu kala itu,” ucapnya.

Dia menekankan meski bangunannya belum sepenuhnya tergambar, pola permukiman dan artefak yang muncul mengindikasikan adanya kehidupan spiritual yang mapan.

Penafsiran ini diperkuat dengan keberadaan Prasasti Ukirnegara yang lebih muda usianya dibanding Prasasti Wurandungan. Dalam prasasti tersebut, kembali disebutkan Wurandungan sebagai tanah perdikan, memperkuat posisi historis kawasan ini.

“Kata ‘randung’ dalam prasasti berkembang menjadi ‘Bendungan’, nama dusun saat ini. Lalu ‘Landungsari’ menjadi nama desa. Ini menunjukkan kesinambungan nama dari masa lampau ke masa kini,” katanya.

Warga menyebut lokasi temuan sebagai Situs Balekambang yang berada di area perkebunan jeruk. Temuan ini memunculkan harapan agar penelitian lanjutan segera dilakukan.

Pemerintah daerah diharapkan segera berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) untuk ekskavasi resmi.

“Potensi arkeologisnya besar dan bisa menjadi bagian penting dalam sejarah peradaban Malang,” ucap Dwi.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut