Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mengenal Makna Simbol Surya Majapahit, Benarkah Lambang Kerajaan?
Advertisement . Scroll to see content

Asal Usul Kata Nusantara, dari Singasari ke Majapahit Dipopulerkan Gajah Mada

Sabtu, 24 Mei 2025 - 08:31:00 WIB
Asal Usul Kata Nusantara, dari Singasari ke Majapahit Dipopulerkan Gajah Mada
Ilustrasi Kerajaan Majapahit. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

MALANG, iNews.id - Istilah Nusantara sudah sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia. Kata ini memiliki akar sejarah yang panjang dan sarat makna politik sejak abad ke-13.

Kata Nusantara pertama kali muncul di masa Kerajaan Singasari dan kemudian dipopulerkan Mahapatih Gajah Mada saat mengucapkan Sumpah Palapa di era Majapahit. Dalam sumpah bersejarah itu, Gajah Mada bertekad tidak akan menikmati kesenangan duniawi sebelum seluruh wilayah Nusantara dipersatukan di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Secara etimologis, nusantara berasal dari bahasa Sanskerta yang secara sederhana berarti 'pulau lain'. Namun dalam konteks sejarah Jawa, istilah ini mulai digunakan untuk menyebut pulau-pulau di luar Pulau Jawa.

Dengan kata lain, pemakaian kata ini mencerminkan pandangan Jawa-sentris, karena menjadikan Jawa sebagai pusat dan pulau lain sebagai wilayah luar yang perlu disatukan.

Penggunaan paling awal kata Nusantara ditemukan pada Prasasti Sarwadharma atau Prasasti Panampihan yang berasal dari tahun 1269. Dalam prasasti tersebut disebutkan Pulau Madura sebagai Nusantara Madura, karena berada di luar Jawa.

Begitu pula dalam Kakawin Nagarakretagama yang menyebut Bali sebagai Nusantara Bali, dengan penjelasan bahwa Bali mengikuti Jawa dalam berbagai hal.

Istilah dan semangat Nusantara pertama kali muncul dalam kebijakan politik era Raja Sri Kertanagara dari Singasari. Dia menjadi raja pertama di Jawa Timur yang menerapkan politik nusantara, yaitu memperluas kekuasaan ke luar Jawa.

Langkah ini merupakan perubahan besar dibanding raja-raja sebelumnya yang fokus menyatukan wilayah internal Jawa seperti Janggala dan Kediri.

Sri Kertanagara memimpin ekspedisi ke luar Jawa, menaklukkan wilayah seperti Bali, Tanjungpura (Kalimantan), Pahang (Malaysia), hingga Suwarnabhumi (yang diperkirakan di sekitar Thailand atau Myanmar). Ini merupakan bentuk awal dari upaya menyatukan kepulauan di bawah satu kekuasaan — sebuah cita-cita besar yang kelak dilanjutkan dan dipopulerkan oleh Majapahit.

Puncak penggunaan kata Nusantara terjadi pada masa pemerintahan Ratu Tribhuwana Tunggadewi dan Mahapatih Gajah Mada. Dalam konteks inilah nusantara tak hanya menjadi istilah geografis, tetapi berubah menjadi simbol nasionalisme dan integrasi wilayah. Cita-cita Gajah Mada untuk menyatukan nusantara menjadi tonggak penting sejarah Indonesia.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut