Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo bakal Berikan 10 Persen Saham Freeport Indonesia untuk Masyarakat Papua
Advertisement . Scroll to see content

Atasi Masalah Papua, Istana: Presiden Jokowi Gunakan Pendekatan Kesejahteraan

Selasa, 01 Desember 2020 - 22:35:00 WIB
Atasi Masalah Papua, Istana: Presiden Jokowi Gunakan Pendekatan Kesejahteraan
Kepala Staf Presiden Moeldoko. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo disebut menggunakan pendekatan kesejahteraan ketimbang keamanan untuk mengatasi kompleksitas permasalahan di Papua. Namun, kelompok kriminal bersenjata (KKB) selalu menegasikan upaya itu.

"Sebenarnya dari awal Pak Jokowi pendekatan penyelesaian Papua lebih dititikberatkan pendekatan kesejahteraan, prosperity approach. Buktinya apa, buktinya satu, membangun berbagai infrastruktur agar tidak ketinggalan," ujar Moeldoko saat jumpa pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Hal itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) yang juga Mantan Panglima TNI, Moeldoko, merespons adanya ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang jatuh pada 1 Desember.

Kemudian, Jokowi juga mengupayakan pendekatan ekonomi yang muaranya adalah kesejahteraan rakyat Papua. Misalnya bahan bakar minyak (BBM) satu harga, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.

"Pertanyaanya kenapa masih ada korban? Begini, ada upaya yang sistematis dari pihak kelompok bersenjata untuk satu, menekan, meneror kepada masyarakat. Kenapa demikian, karena masyarakat tidak boleh sejahtera," tuturnya.

KKB, kata Moeldoko, tak ingin melihat rakyat Papua sejahtera. Sebab kalau mereka sudah sejahtera maka pengaruh KKB akan hilang dengan sendirinya. Alhasil gerak langkah KKB juga semakin sempit.

"Contohnya jalan yang sedang dibangun diganggu dan bahkan beberapa orang menjadi korban. Itu salah satu indikator. Masih ada pembakaran sekolah, itu indokator. Karena tidak menginginkan masyarakatnya menjadi berpihak kepada TNI-Polri," ucap Moeldoko.

Negara, kata Moeldoko, memiliki tanggung jawab untuk melindungi rakyatnya. Karena itulah negara tidak bisa diam ketika warga di Papua terus-terusan diganggu KKB. Oleh sebab itu, pengerahan pasukan TNI-Polri menjadi sangat diperlukan.

"Maka masih diperlukan pasukan di sana. Itu sebenarnya tujuannya. Kita kesana bukan dalam rangka apa, dalam rangka melindungi masyarakat jangan sampai mereka hidupnya menjadi tidak tentram, tidak aman dan seterusnya. Karena apa? Karena di Papua itu bukan hanya masyarakat Papua tapi juga berbagai masyarakat ada di sana maka tugas negara untuk melindungi semuanya," kata dia.

"Jadi jangan salah bahwa pendekatan selama ini dititikberatkan pada pendekatan kesejahteraan. Itu lebih diutamakan daripada pendekatan keamanan," tutup Moeldoko.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut